Alfadh menyusuri lorong sekolah yang telah sepi setelah murid seluruhnya keluar dari gerbang sekolah.
Dengan berjalan santai,Pemuda itu melangkahkan kakinya menuju ke arah parkiran.
Sesampainya disana,pemuda itu mengambil sepedanya tepat berada di antara jejeran sepeda motor yang terparkir.
Saat hendak berbalik,Pemuda itu seperti merasakan sesuatu yang menempel pada pundaknya.
"Kak Alfadh!"Seru seorang gadis yang membuat Alfadh terkejut setengah mati.
Bagaimana tidak?hanya terdapat dia sendiri yang berada di gedung luas nan tinggi ini.Menurutnya,wajar ia terkejut jika ada seseorang yang tengah memanggilnya.
Alfadh menatap gadis itu dengan tatapan datar.
"Asya mau pulang bareng kakak.Boleh ya?"ujar Asya semangat dengan penuh harapan yang jelas terpancar di wajahnya.
"gak!"Tolaknya.
"biasanya lo pulang naik angkot.kenapa sekarang harus bareng gue?"pemuda itu segera menuntun sepedanya dan hendak mengayuhnya pergi tanpa memperdulikan lagi gadis mungil yang berada di belakangnya.
"eeeiiitsss...kak.Tunggu!"Asya segera menahan jok belakang sepeda Alfadh sebelum dia mulai pergi.
"Apa?!"Alfadh kini menatapnya dengan tatapan tajam andalannya.
"Santai kak.Asya cuma mau pulang kok sama kakak.lagian kan liat noh dilangit!udah mau senja kak.nggak baik lho kak biarin perempuan pulang sendiri tanpa ada yang nemenin"Gadis itu menunjukkan ekspresi yang ia buat buat sedih.Tapi sayangnya akan hal itu tidak berpengaruh sama sekali bagi Alfadh.
" gue bilang nggak!"Tolaknya lagi dengan keras.
"lagian lo tau gak?!hal yang lebih nggak baik dari itu"Asya yang mendengarnya menggeleng kepalanya tanda dirinya tidak tahu.
"ketika terdapat seorang perempuan yang berduaan dengan seorang laki laki lagi dia bukan mahram dari perempuan itu"Asya terdiam,Dirinya menjadi tidak berkutik setelah mendengar ceramahan menusuk dari Pemuda itu.
Alfadh segera mengayuh sepedanya keluar dari halaman sekolah. Meninggalkan gadis itu yang memang benar benar sendirian sembari juga memandang pemuda itu dengan tatapan takjub.
Gadis itu bergumam.
"Calon suami Asya benar benar beda"dengan tersenyum,seolah tidak terjadi apa apa dengannya.Gadis itu berlari terbirit birit mengejar Alfadh yang sedikit jauh darinya.
"Kak Alfadh.Tunggu!!"
....
Asya berjalan memasuki rumah yang berukuran minimalis sembari menampilkan Wajah lelah yang selalu ia bawa ketika sudah sampai di rumahnya.Langkah kakinya yang terasa berat ia paksa untuk terus melangkahkan kakinya hingga nanti masuk ke dalam kamarnya.
SRITTT
Sebuah cairan berwarna hitam pekat mengenai wajah muram gadis itu.
Asya yang kaget,lantas melotot kepada kedua anak kecil yang berlari lari ke arahnya."REMI!!!REMO!!!"
kedua anak kecil yang dipanggil menoleh dengan menahan tawa melihat kondisi kakak mereka.
"ini air apa?!kok bau banget sih"Asya mencolek sedikit,cairan yang berwarna hitam pekat itu yang berada di hidung mancungnya.Gadis itu menahan mual saat aroma cairan itu memasuki indera penciumannya.
"Air pupuk kak"Jawab kedua kembaran itu dengan polos.
Mereka kembali berlari meninggalkan kakak mereka yang sebentar lagi ingin meledak.
YOU ARE READING
BADRA GRAHITA{Takdir}
Novela Juvenil{ASYA} -》{ASYALFADH} -》{BADRA GRAHITA} ~~~~~~~~~~~~~ Cerita ini hanyalah fiksi khayalan semata yang dibuat oleh penulis.Diharapkan kalian semua dapat menyukai cerita ini ya dan juga menikmatinya😊Happy Reading... Permen,Permen,dan Permen.Itu yang di...