Alfadh menginjakkan kakinya di sebuah gedung yang bewarna hijau yang tampak Asri dan elok dipandang.Sebelum pemuda itu memasuki ke dalam lingkungan sekolah barunya,terlebih dahulu ia bertanya kepada seorang satpam yang sedang menjaga di pos penjaga.
"Permisi pak saya mau bertanya. Ruang kepala sekolah dimana pak?"Ujar pemuda itu sedikit ramah.Lantas pak satpam segera menjawabnya.
"oh itu dek,kamu dari sini lurus aja sampai mentok di ruangan kecil itu,dan habis itu kamu belok ke kanan dan disana nanti ada tulisan'ruang kepala sekolah' dan ruangannya tepat berada di sebelah ruang guru"Jelas satpam tersebut sementara pemuda tinggi rupawan ini lantas mengangguk dan tersenyum kecil.
"Terima kasih pak"
Alfadh melangkahkan kakinya seperti yang diinstruksikan oleh satpam sekolah yang ia bertanya tadi.Selepas sampai,Ia melihat tulisan 'ruang kepala sekolah' seperti apa yang dikatakan oleh Mang Asep.Satpam sekolah.
Alfadh berhenti sejenak,tetapi saat ia melangkah pemuda itu seperti ada sesuatu yang menarik ujung baju seragamnya.
Alfadh berbalik dan.....
"Kak Alfadh"
.
.
.
.
.......
Seorang gadis mungil dengan rambut sebahu yang ia ikat setengah, tersenyum lebar sembari memamerkan gigi giginya yang tidak rata dan kedua lengannya ia tangkupkan di belakang tubuhnya.Alfadh merasa sangat terkejut dengan kehadirannya yang tidak terduga.Seperkian detik,Pemuda itu lantas mengoptimalkan kembali ekspresinya.Ia tak mau terlihat bodoh dihadapan gadis ini.
Gadis itu menatap Alfadh dengan perasaan senang,Sedangkan yang di tatap merasa sebaliknya.
"Mau ngapain lo kesini?!"tanya pemuda itu.Sedangkan dengan senyuman yang masih terukir,Gadis itu menjawab.
"Mau sekolah"ujar gadis itu.
"Maksud gue,kenapa lo bisa ada disini?!"
"Kan Asya mau ikut calon suami Asya.Masa Calon suami Asya pergi,Asya diem aja sih" gadis itu menaik turunkan kedua Alisnya menggoda Alfadh.
"Lo!!bener bener..."
Alfadh kehabisan kata kata,gadis ini bener bener nekad rupanya.Alfadh menarik nafas dalam.Kalau ia terus saja meladeni bocah ini,itu tidak akan bisa menyelesaikan masalah.Gadis itu punya cara untuk bisa membuat dirinya benar benar merasa kesal.Kali ini,Alfadh harus bersabar.
"Kak Alfadh mau kemana?"Ujar gadis itu dengan heran.Alfadh tidak menggubrisnya.Dirinya Lantas pergi mengikuti Alfadh yang tengah masuk ke dalam ruang kepala sekolah.
.....Sebelumnya...
"Bunda.Asya mohonnn izinin Asya pindah sekolah.Asya janji nanti kalo Asya udah pindah sekolah Asya bakalan belajar dengan serius dan sungguh.Mau ya bunda"Asya terus saja merayu Bunda yang saat itu berada di sebelahnya.
"Bunda...Izinin Asya"Asya terus saja merengek untuk minta dipindahkan dari sekolahnya.
"Bunda...mau ya.Asya udah janji lho"
"Bunda..."
"Bunda.Izinin Asya"
"Bunda..."
Bunda yang mendengar rengekkan putri ke-duanya menghela nafas pelan.
"emang kenapa dengan sekolah kamu yang baru?"Bunda bertanya dengan lembut.Kini Asya harus memutar otaknya.
"Itu...Sekolah Asya emm..sekolah Asya.Sekolah Asya...
Ah iya,teman teman Asya disana pada nyebelin bunda.Asya mau deketin mereka aja masa Asya diusir.Terus juga mereka tuh pada sombong sombong bunda.Jadi setiap Asya nanya pelajaran,Mereka semua nggak mau jawab Asya bunda""Bukannya ada Manda yang sering temani kamu?"Tanya bunda lagi.
"Iya.emang Manda temanin Asya,Tapi Manda kadang kadang jarang masuk.Jadi Asya kalo nggak ada Manda jadi sendirian Bunda"
"Mau ya Bunda?"Bunda tersenyum hangat kepada putrinya.
"Emang kalo kamu mau pindah sekolah,Mau dimana?"Bunda lagi lagi kembali bertanya.Tentu saja hal ini dijawab Asya dengan penuh Antusias.
"Sekolah Alfadh Bunda!!"Sementara Kak Melinda yang mendengarnya merasa ada yang aneh dengan adiknya ini.
"Gue curiga.lo mau pindah sekolah cuma mau deketin si Alfadh kan?"
Asya yang mendengarnya langsung membantah"Mana Ada?!"
padahal didalam lubuk hatinya,Gadis itu merasa sangat senang
mendengarnya."Tapi!lo itu..."
"Udah udah kak.Asya nanti akan ayah dan bunda bicarakan ini ya...kamu masuk saja ke dalam kamarmu.hari akan semakin larut malam kalo kamu tidak tidur sekarang"Perintah Ayahnya yang disambut senyuman semergah wangi bunga oleh Asya.
"Iya Ayah"Sebelum beranjak ke dalam kamarnya,Asya sempat tersenyum penuh kemenangan serta mengejek ke arah sang kakak.
Gadis itu menjulurkan lidahnya ke arah wanita itu.
"ISH!!SONGONG BANGET SIH LO!"
Asya langsung ngacir kedalam kamarnya.
*****
Halo Haloo...Gimana cerita ini?Komen yaa...
Aku mau tanya....
●menurut kalian Asya itu gimana?Coba komen dong.Jangan dicuekin,rasanya nggak enak tau.
●Terus kalo misalnya nih,Misalnya ya...Kalian tuh bayangin kalo kalian jadi Alfadh,Kalian tuh bakal gimana?
Ayo Jawab ya di kolom komentar:)
See you next Chapter
YOU ARE READING
BADRA GRAHITA{Takdir}
Teen Fiction{ASYA} -》{ASYALFADH} -》{BADRA GRAHITA} ~~~~~~~~~~~~~ Cerita ini hanyalah fiksi khayalan semata yang dibuat oleh penulis.Diharapkan kalian semua dapat menyukai cerita ini ya dan juga menikmatinya😊Happy Reading... Permen,Permen,dan Permen.Itu yang di...