"MAMAA! ABANG MAKAN ESKRIM KU LAGI YA?!"
"GATAU DEK! TADI MALAM MASIH ADA DI KULKAS!"
"ISH SEKARANG UDAH GAADA MA!"
"YAUDAH TINGGAL DIBELI LAGI KAN?! GAUSAH TERIAK MAMA PUSING!"
Pria yang kini mulai tua karna berjalannya waktu tersenyum tipis mendengar teriakan dari kamar dan dapur yang saling bersautan.
Rumah mereka yang bisa dibilang cukup besar ini gak pernah sepi.
Dari tingkah sang adik yang selalu kesal dengan abangnya, tingkah abang yang selalu menjahili semua orang, dan sang ibu yang pusing dengan kedua bocilnya.
Rasanya cukup cepat bagi Cai Xukun merasakan pertumbuhan kedua anaknya.
Cai Arsen yang sekarang duduk di kelas 5 SD dan Cai Alice yang sekarang duduk di kelas 2 SD.
Padahal baru kemarin rasanya Cai Xukun menyambut kelahiran anak keduanya.
Padahal baru kemarin rasanya Cai Xukun menangis haru karna mendengar kabar istri nya hamil.
Padahal baru kemarin Cai Xukun terbangun dari koma selama hampir satu tahun.
Padahal baru kemarin Cai Xukun sempat melakukan percobaan bunuh diri di depan makam Ayahnya.
Ah sudahlah, yang itu seharusnya gak usah diingat.
Karna sekarang sudah berhasil, dan semua baru saja dimulai.
"Kun? Kok ngelamun? Nanti telat lho ke rumah sakitnya, itu anak anak udah pada nungguin di teras"
Kun sadar dari lamunannya, dan sekarang hanya perempuan cantik berambut hitam sebahu yang sudah berdiri di hadapannya.
"Ah...Lisa, ngga kok. Cuma kepikiran...yang dulu"
Lalisa tersenyum lembut dan menggenggam lengan suaminya itu.
Sudah banyak yang mereka lalu, dulu. Dan itu tentu gak mudah buat dilupain kan?
Lisa juga tau Kun yang paling banyak menanggung beban yang berat.
Walaupun berhasil menjadi dokter dan menyelamatkan banyak nyawa, Kun masih belum bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari lubang hitam yang terus menariknya.
Lisa gak mampu buat menolong Kun, tapi dia mampu buat berada di sisi Kun, merasakan semua sakit yang sama, Lisa mampu lakuin itu.
"Kalau bisa jangan pikirin lagi, yang buruk buruk. Mending mikirin anak anak supaya gak ngambek karna kamu buat mereka telat ke sekolah" Ucap Lisa sambil berdiri membawa gelas yang sudah kosong.
"Hah?"
"PAPA LAMA BANGET! ADEK MAU BELI ESKRIM DULU LAGI INI!"
"SI GEMBUL! MALAH MIKIRIN ESKRIM! UDAH TELAT SEKOLAH JUGA!"
"MAMA! ABANG BILANG ADEK GEMBUL!"
"ARSEN BILANG ADEK GEMBUL LAGI, SEPEDANYA MAMA GANTUNG YA?!"
"YAAMPUN MA GALAK AMAT BUSET JANGAN DONG, NANTI GAK BISA BONCENG YUNA KE TAMAN LAGI HEHE"
"YUNA MULU YUNA MULU! YUNA TUH MANA MAU SAMA ANAK NAKAL KAYA KAMU!"
"udah ya, Ma, Arsen, Alice. Kita berangkat sekarang, Papa gak sanggup terus lama lama di sini..."
Iya, semua baru dimulai. Kehidupan yang sebenarnya akan dimulai sekarang kan?
💧💧💧
"Hai Kak Yuna! Hai Bu rosiee!"
"Hai juga cantiik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙙𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣, 𝘬𝘶𝘯𝘭𝘪𝘴𝘢 [✓]
Fanfictiontau apa yang lebih dingin dari es? ya cai xukun. [cerita lengkap]