salah paham

2.8K 317 31
                                    

"Ayah kamu udah baikan? Kata Papa hari ini udah bisa pulang ya?" Tanya Rose sambil menghampiri Kun yang baru sampai di taman rumah sakit.

"Iya, sebenarnya udah dari kemarin, tapi Papa Kakak suruh rawat inap sekali lagi biar lebih maksimal" Jawab Kun sambil tersenyum karna disambut Rose.

Rupanya ya rupanya. Dokter yang ngerawat Yixing itu adalah Park Jiyong, Papanya Rose. Papanya Rose emang dokter spesialis jantung.

"Eh cewe yang selalu jagain Ayah kamu itu siapa sih?" Tanya Rose ke Kun, lagi.

"Cewe? Tante Chengxiao?"

"Bukan ih, itu aku kenal, pernah ngobrol, yang cewe rambut panjang warna hitam, cantik"

"Tante Chengxiao juga rambut panjang hitam, juga cantik"

"Tapi bukan itu!"

"Anaknya kali, Kyulkyung namanya"

"Hm iya kali, soalnya aku liat cantik banget, ku kira kamu selingkuh dari Lisa"

"Gila, ngapain aku rela dipukulin Jungkook karna dia kalo akhirnya malah selingkuh"

Setelah perkataan Kun barusan, mereka berdua tertawa di kala sejuknya suasana taman rumah sakit.

Kun tiba tiba menatap langit. Mengingat sebuah memori tentang dirinya, dan Kyulkyung.

Flashback on

"Aku suka kamu"

Kun terdiam mendengar ucapan sepupu yang berdiri di depannya ini.

"Aku suka kamu, aku gamau pindah ke Bogor, aku mau tinggal di Jakarta bareng kamu, Aku mau kita masuk SMA yang sama, aku mau kita selalu bareng" Ucap Kyulkyung--sepupu Kun--panjang lebar.

"Aku juga suka kamu" Kali ini Kun menjawab.

Kyulkyung sontak kaget dan tersenyum riang.

"Kamu juga suka aku? Berart--"

"--sebagai sepupu, ga lebih" Dengan cepat Kun memotong perkataan Kyulkyung.

"Sadar diri, kita cuma sepupu, dan gaakan bisa lebih"

Ucapan Kun kali ini benar benar mengoyakkan hati Kyulkyung.

"Terserah, aku bakal terus berusaha buat kamu bisa suka sama aku"

Kyulkyung pergi dari hadapan Kun, dan setelah itu sejak keluarga Kyulkyung pindah ke Bogor, mereka tidak pernah lagi bertemu.

Flashback off

"Eh Kun, aku dipanggil Mama nih, duluan ya"

Kun mengangguk dan menatap punggung gadis Park yang berjalan menjauh.

Beberapa menit menikmati kesendirian, Kun akhirnya kembali ke ruangan dimana Ayahnya berada.

Tapi dewi fortuna lagi gak berpihak. Karna di dalam cuma ada Kyulkyung, dan tentu juga Ayahnya.

Kyulkyung tersenyum kepada Kun.

"Darimana? Aku cape nungguin"

Bukannya menjawab pertanyaan Kyulkyung, Kun malah sibuk merapikan selimut Ayahnya.

"Kamu masih gamau ngomong sama aku sejak kejadian itu? memang aku salah?" Ucap Kyulkyung kelewat lirih.

"Lo masih nanya?" Kun yang gatahan lagi pun membalas dengan emosi.

"Salah kalo aku suka kamu?! Aku gak bisa ngatur hati aku sesuka nya, kenapa kamu marah?!"

"Gw ga marah soal perasaan lo, gw marah karna lo ga coba buat lupain gw. Semua perhatian gw dulu, cuma sebatas sepupu, dan lo tau gw udah milik orang lain sekarang, sampe sini lo ngerti kan?"

Kyulkyung diam. Kedua kalinya dia ditolak sama Kun. Rasanya itu--ah sakit sekaligus malu pokoknya.

Kyulkyung akhirnya ngeluarin air mata. Karna gamau ngeliat dan diliat Kun lagi, Kyulkyung pergi keluar kamar sambil nangis.

Grep

Tapi, Kun gak seberengsek itu. Dia nahan tangan Kyulkyung dan meluk cewe itu.

"Lupain gw Kyulkyung, lo tau kita gabisa sama sama"

Kyulkyung menangis lebih deras di pelukan Kun.

"Aku sayang banget sama kamu"

BRAK

"Brengsek lo bajingan"

Wtf.

Kun dan Kyulkyung sontak kaget dan melepaskan pelukan mereka. Gimana ga kaget, karna sekarang Lisa lagi natap mereka berdua dingin.

"Lisa, gw--"

"--jangan pernah ketemu gw lagi!"

Lisa pergi dari sana sambil berlari.

Kun juga tanpa niat mengejar cuma mampu diam dengan apa yang terjadi barusan.

Lisa salah paham, dan Lisa pergi darinya sekarang

💧💧💧

Lisa menangis sendirian di lapangan sekolah. Menatap tanah yang agak basah karna terkena air matanya.

"Seharusnya dari awal pernikahan ini ga terjadi"

Perih. Perkataan Lisa barusan malah buat Lisa sendiri makin sakit. Lucu ya?

Lisa kembali nangis tanpa henti sampe akhirnya berhenti karna kaget, kaget karna tumit nya beradu dengan bola basket.

Lisa yang duduk di kursi lapangan mendongahkan kepalanya.

Jeon Jungkook.

Kenapa malah pria ini yang datang disaat sekarang?

Lisa gak perduli dan semakin menjadi jadi terbuai dalam tangisan.

"Terserah mau bilang gak pantas atau apa, tapi serius gw paling lemah ngeliat lo nangis, Lisa"

Lisa kembali mendongahkan kepalanya. Kali ini Jungkook sudah berjongkok di hadapannya sambil tersenyum.

"Pergi, gw mau sendiri"

Katain aja Lisa ga bersyukur disaat ada yang peduli dan khawatirin dia. Tapi Lisa terlalu cape untuk bertemu siapapun sekarang.

"Buat lo, bisa buat senyum"

Bukannya pergi, pria jangkung dengan rambut kecoklatan ini malah lancang menempelkan plester kelinci di lutut Lisa.

"Ingat, harus senyum. Gw pergi ya"

Jungkook berlari dengan bola basketnya, hilang dari hadapan Lisa.

Lisa menatap kelinci kecil dengan senyuman indah ini menempel di lututnya.

Pikirannya gak paham maksud perkataan Jungkook barusan, memang.

Tapi, siapa sangka? Masih dengan tangisan, Lisa tersenyum tipis menatap plester kelinci itu sendu.

Juga tanpa sadar, hati Lisa menghangat.

Memang, sampai kapanpun, bagi Lisa, Cai Xukun tetaplah Es dan Jeon Jungkook tetaplah Api.

Jadi, sekarang kita tau kan siapa pemenangnya?

...

Apa cuma aku disini yang agak oleng._.

Apakah ini akan kubuat sad ending hehe._.

𝙙𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣, 𝘬𝘶𝘯𝘭𝘪𝘴𝘢 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang