pergi

2.5K 254 19
                                    

"maaf. Sekali lagi saya minta maaf"

Perkataan Jiyong--Papa Rose--barusan masih membuat isi kepala Kun kosong.

Rose yang dari samping memeluk lengannya, mencoba menenangkannya. Dan Jungkook berdiri bersandar dinding sambil menatap dirinya khawatir.

Semuanya masih belum jelas.

Ayahnya apa meninggalkan dunia dengan semudah itu? Kenapa Jiyong, Rose, Jungkook menatap Kun sedih? Sebenarnya apa yang terjadi?

Ayahnya gak mungkin pergi kan? Ayah tau Kun masih membutuhkannya kan?

Diujung lorong terdengar suara tapak sepatu dan lantai yang beradu keras, perempuan tinggi dengan raut wajah kacau menghampiri mereka.

Datang tanpa berkata satu kata pun, Lisa hanya mampu jatuh terduduk di lantai sambil menangis.

Kun yang tidak mengerti tentang semuanya mulai marah.

Dengan kasar Kun melepas tangan Rose dari lengannya. Berlari menuju Lisa, dan berjongkok di hadapannya.

Tangan Kun menyentuh kedua bahu Lisa dengan kasar.

Lisa yang masih menangis, tak mampu melihat manik suaminya itu.

"Lisa! Kamu kenapa nangis?! Kenapa sedih?! Gaada yang pergi, gak terjadi apa apa! Ayah masih bernafas! Ayah masih hidup!" Kun membentak Lisa terus menerus. Juga mencengkram bahu Lisa kuat.

Jungkook yang tidak tahan melihat adegan itu langsung berlari menarik Kun dan--

BUGH

--memukul rahang pria itu keras.

"Gw tau lo yang paling terpuruk disini, tapi jangan jadiin Lisa pelampiasan dari keterpurukan lo" Kata Jungkook dingin.

Lisa yang menangis berusaha menulikan pendengarannya atas tabrakan keras antara kepalan tangan Jungkook dan rahang Kun.

Rose yang disana cuma bisa termenung. Begitu juga dengan sang Ayah.

Sejak Jiyong keluar dari ruangan Yixing sambil membawa kabar kematian yang pahit, asisten Yixing--yang membawa Yixing sampai ke rumah sakit karna tiba tiba pingsan di kantor langsung menelfon Kun juga Chengxiao untuk ke rumah sakit.

Chengxiao dari Bogor, bersama keluarganya langsung berangkat ke Jakarta.

Sedangkan Kun, dengan perasaan tidak menentu langsung ke rumah sakit.

Setelah dapat berita yang buruk itu, baru lah Lisa datang dengan perasaan yang sama pula dengan Kun saat itu.

Perasaan takut, kehilangan, marah, sedih, semuanya campur aduk. Makanya, tidak menentu.

Kini yang mereka lakukan cuma bisa merenung.

Kun terduduk sambil menyentuh rahangnya yang terasa nyeri. Matanya yang memerah menatap Lisa yang juga terduduk di lantai tepat di hadapannya.

Entah kebetulan atau apa, manik Lisa juga datang menemui manik Kun.

"Lisa..."

Lisa mengatupkan bibirnya menahan tangis ketika mendengar suara lirih Kun.

Melihat Kun yang serapuh ini. Lisa jauh berjuta kali lipat lebih rapuh.

"Apa...setelah ini kamu yang bakal pergi?"

Tangisan Lisa kembali meledak. Menatap Kun lirih sambil menggeleng pelan.

Lisa mencoba berdiri dan mendekat ke arah Kun.

Setelah tubuh tegap Kun yang kini sangat lemah dapat digapai. Lisa langsung menarik Kun ke pelukannya.

"Kenapa harus pergi? Kenapa aku harus ninggalin kamu? Kenapa hm?" Ujar Lisa berusaha terdengar sangat kuat di telinga Kun.

𝙙𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣, 𝘬𝘶𝘯𝘭𝘪𝘴𝘢 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang