Chapter 23 ||Antara Hidup Dan Mati

1.1K 50 1
                                    

Seren masih berada di masa komanya hari ini sudah satu minggu setelah kejadian permasalahnnya dengan Bima pada hari itu.

Tit.. Tit.. Tit..

Alat perekam detak jantung yang setiap hari Bima dengar saat menjaga Seren di rumah sakit, Bima kelihatan lemas sekali sudah beberapa hari ini. Apalagi dia tak makan apa - apa selain buah yang di bawahkan oleh teman - temannya lelaki itu badannya turun sudah agak kurus.

Sejak kejadian waktu itu, Nayyara tak terlihat lagi di sekolah kabarnya dia sudah pindah sekolah dan ayahnya sudah pindah dari jakarta sejak pertunangan Bima di batalkan.

Bima masih menatap Seren yang belum bangun sampai sekarang, Oksigen yang masih terpasang dan nafas Seren yang tak stabil membuat Bima seketika panik.

Sakura juga sedang sakit, dan sekarang di rawat di sebelah ruangan Seren di jaga oleh Ayah Seren.

"Sayang, kamu tau gak? Aku rindu sama kamu, suara kamu. Kapan kita jalan bareng lagi? Aku rindu semuanya tentang kita Yang!"Ujar Bima. "Aku masih setia menunggu kamu biar kita hidup sama - sama, kamu adalah jantung aku Yang. Jika kamu mati kita akan mati sama - sama!"Tangisan Bima tak ada henti - hentinya.

Badan Seren ketika gemetar membuat Bima langsung panik berlari keluar memanggil dokter.

"Dokter! Dokter.. !"Teriak Bima membuat Ayah Seren juga ikut panik dan keluar dari ruangan Sakura.

~
Ayah Seren Abraham dan Bima sedang menunggu di luar ruangan karna dokter sedang memeriksa keadaan Seren yang tadi sempat memburuk.

Tak beberapa lama Dokter keluar.

"Gimana dok! "Ujar Bima kawatir dan gelisah.

"Pasien semakin memburuk, kita hanya butuh waktu sampai besok. Jika dia tak sadarkan diri kami di rumah sakit tak bisa berbuat apa - apa. "Balas Dokter.

"Gak dok! Anak saya akan baik - baik saja. Dia masih bisa hidup dok, dia masih bisa bertahan! "Sambung Abraham.

"Jika begitu, Pasien harus di ajak untuk berbicara. Berbicara tentang hal - hal yang selama ini dia lakukan."Jawab Dokter.

"Saya akan berusaha Dok! Saya tidak mau sampai kekasih saya kenapa - napa!

Dokter lalu pergi, Bima langsung masuk kedalam ruangan Seren dan langsung duduk. Abrahan kembali keruangan Sakura.

"Ren? Kita bakal beli permen gulali sebanyak yang kamu mau Ren, kalau kamu sadar! Jangan tinggalin aku ren aku sayang sama kamu. "Ujar Bima sangat - sangat berharap untuk Seren sadar hari ini, dia tak sanggup jika wanita yang di sayanginya pergi meninggalkan dirinya. "Ren kamu bilang kamu gak bakal ninggalin aku Ren? Ren kamu tega ninggalin aku?! Ren ayo jawab Ren jawab! "Tangisan Bima kemudian pecah lagi, tak tertahankan untuk seorang Bima yang terlihat Cuek dan dingin kemudian berubah menjadi seperti ini.

***
Bima tertidur di samping Seren, Lelaki itu sangat lelah karna sudah seminggu waktunya hanya menjaga Seren, tidurpun jarang apalagi makan. Lelaki itu membuka matanya perlahan, melihat jam dinding yang tepat di depan matanya. Jam sudah menunjukan pukul 05.56 pagi Bima langsung berusaha menyadarkan Seren waktu dia tinggal sedikit.

"Ren? Kamu bangun sayang, aku gak bisa kehilangan kamu. Aku gak sanggup! Ren dengar aku kan? Jangan tinggalin aku. "Usaha Bima terus menyadarkan Seren yang berada di masa komannya. "Ren pliss, jangan tinggalin aku Ren! "

Tiiiiiiiiiiiiiiiitt... Tiiiiiiiiitttt..

Deg..

Deg..

Deg..

Bima terdiam sejenak, air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Dokter!!! Dok!" Teriak Bima berlari keluar ruangan Seren.

ChatRoom Bikin Baper(END√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang