Chapter 30🐼

916 37 6
                                    

Sebelum membaca kalian bisa memutar lagu di atas, biar kebawah suasana cerita.
____________________________

Seren sudah berdiri menghadap Bima untuk pemasangan cincin pertunangan mereka.

Keduanya sangat bahagia hari ini, Bima menjulurkan tangan kepada Seren, Seren lalu memasangkan cincin kepada Bima sekarang giliran Bima untuk memasangkan cincin ke jari Seren.

Seren terlihat tersenyum manis menatap Bima yang akan memasangkan cincin ke jari Seren.

Dorr...

"AAAAAAAAAAA!!! "Teriak semua orang sambil merunduk menutupi telinga.

Deg..

Deg..

Deg..

"Serennnnn!!!!! "Teriakan Putri di dalam Aula tersebut.

Bima menatap Seren yang tersenyum menatap dirinya, orang - orang yang menyaksikannya berteriak, terutama Putri.

Bugh..

Seseorang terjatuh sambil memegang sebelah perutnya yang sudah mengeluarkan cukup banyak darah.

"Sereeennnn!!! "Teriak Bima langsung membuka jas nya dan mengikatnya ke perut Seren.

Jika kalian ingin tau ada apa dengan Seren sekarang, Seren terkena tembakan peluru yang masuk menusuk dalam perutnya.

Tidak ada tersangka dalam penembakan ini, karna jejak si penembak tak terlihat.

Bima langsung bergegas menggendong Seren menuju mobil, dan masuklah sebuah pesan di hp Bima.

Gue udah pernah bilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue udah pernah bilang.

Gue udah peringatin sama
Kekasih lo.

Tapi dia keras kepala.

Gue cuma suruh buat dia jauhin
Lo.

Gue sayang lo Bima.

Kenapa lo tunangan sama dia.

Gue terpaksa buat seperti itu
Kepada dia.

ANJING!!!

Gue bakal cari lo, dan gue bakal
Bikin hidup lo sengsara karna
Udah nyakitin orang yang
Gue sayanggg!!!

Bima melajukan mobilnya, Dewi sudah menyuruh Bima untuk tenang tetapi Bima seperti hilang kendali sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima melajukan mobilnya, Dewi sudah menyuruh Bima untuk tenang tetapi Bima seperti hilang kendali sekarang.

"Yes, I Want to. "

Itu yang ada di ingatan Bima sekarang, suara Seren yang menerimanya secara apa adanya.

***
Seren langsung di dorong keruangan, Bima ada disana di samping Seren menggenggam tangan Seren erat.

"Maaf, hanya pasien yang boleh masuk. "Ujar Suster.

"Tapi saya ingin masuk!"Bentak Bima.
"Sudah nak, tenang. Kita pasti akan segera menemukan siapa dalang di balik semua ini. "ucap Dewi sambil memeluk anaknya itu.

Jika kalian ingin tau bagaimana keadaan Bima sekarang, baju yang dikenakan lelaki itu semuanya terkena darah dari Seren tadi.

Bima mengusap wajahnya sambil menangis tak tahan, Wajahnya juga sudah ada darah karna dari tangannya tadi yang dia usapkan kewajahnya.

Sakura datang sambil berlari menuju Bima yang sedang terduduk kaku.

"Kenapa Bima! "Ujar Sakura sambil menangis.

"Maafin Bima bun, Bima gak bisa jagain Seren. Hukum Bima bunda! Hukum! Tampar Bima. "balas Bima sambil menangis.

Bima terduduk sambil mengacak - ngacak rambutnya, dia sangat tak terkendali sekarang. Pikirannya hanya ada Seren.

"Kamu dari mana!"

"Kalau sibuk kabarin, karna aku itu juga butuh kabar dari kamu. "

"Bima, jangan cubit hidung Seren ish. "

"Bima tau gak? Seren sayang sama Bima. "

"Bima jangan tinggalin Seren. "

"Makasih buat permen gulalinya Bima. "

Semua ingatan tentang Seren seketika terbayang dan terdengar di telinga Bima, Bima seperti akan gila saat ini.

Dokter keluar dan Bima yang duluan menghampiri sang dokter.

"Gimana dok? "Ujar Bima.

"Pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak, Pasien harus cepat mendapatkan donoran darah. "Jawab Dokter.

"Saya siap Dok, golongan darah saya sama dengan Seren. "Balas Bima.

"Segeralah ikut saya, agar pasien mendapatkan pertolongan secepatnya. "Ujar Dokter. "Dan pasien harus secepatnya di operasi hari ini juga karna peluru yang masuk kedalam perut pasien. "

"Segeralah Dok, saya mohon selamatkan dia. "Jawab Bima.

Bima masuk keruangan Seren, terlihat gadis itu sekarang sedang tak sadarkan diri, wajahnya pucat sama seperti bibir.

Seren yang di tutupi kain di setengah badannya, dengan beberapa alat yang di pasang di tubuhnya.

Tangisan Bima tak bisa di tahan, sama halnya dengan Sakura ibunda Seren.

"Sayang, bangun nak. "Ujar Sakura sambil menangis."Ini bunda Seren, bunda sayang Seren. "

"Seren!!! Bangunn! "Teriak Bima memegang wajah Seren. "Aku sayang kamu! "

"Bima, sudah nak! sudah! doakan dia agar bisa selamat. "Ujar Dewi sambil menenagkan anaknya itu.

"Bunda, Seren gak apa - apa! Aku yakin dia kuat. "Balas Bima sambil menangis mencium kening Seren.

Tangisan Bima dan Sakura yang terdengar di dalam ruangan itu, Bima yang tak memperdulikan orang - orang yang melihatnya di luar ruangan.

Sakura pingsan saat sedang menangis di samping anaknya karna tak menduga anaknya akan seperti itu, Sakura tak bisa kehilangan Seren dia tak tahan.

****
Hallo guys, maaf baru up lagi soalnya banyak tugas hehehe.

Maaf ya kalau capter kali ini agar kurang jelas atau agak pendek soalnya aku juga lagi kurang sehat.

Jangan jadi siders:)

Vote jangan lupa sayang.

Next or stop?

ChatRoom Bikin Baper(END√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang