Chapter 32🐼

870 34 6
                                    

Aku double up guys malam ini:)
Karna mungkin bakalan lama lagi upnya.

Bima mengeluarkan permen gulali yang sempat saat dia balik dari kantor polisi dia singgah untuk membelinya.

"Sayang.. Aku bawain permen kesukaan kamu, aku bawain banyak. "Ujar Bima sambil menunjukan kepada Seren yang kembali tak sadarkan diri. "Ren, kamu gak kasian sama aku? Aku bawain kamu Ren! Seren bangun! "Teriak Bima di dalam ruangan itu.

"Udah Bima! Gak ada gunannya lo teriak seperti itu, Seren gak bakalan sadar! Mending lo doain dia. "Balas Bayu.

"tangisan gak bakal nyelesaiin masalah Bima. "Ujar Agus.

Brughh...

"Taapiiii gue gak bisa liat dia menderita seperti itu! Paham!! "Teriak Bima sambil memukul dinding menggunakan tangannya.

"HAAAAAAAAAAA!!!! "Teriak Bima melempar semua permen kelantai.

"Tenang Bima! "Balas Bayu sudah emosi karna kelakuan Bima yang tak bisa tenang itu. "Bukan cuma lo yang ngerasa sedih atas kejadian ini! Kita semua sedih Bima, lo harus tenang. "Bayu menatap Bima dia tak ingin melihat sahabatnya terus menerus seperti itu.

Sakura lalu berjalan menghampiri Bima.

"Siapa pelakunya? "Tanya Sakura menatap serius Bima.

Bima masih tetap terdiam merunduk belum menjawab pertanyaan Sakura.

"Bima! Siapa pelakunya. "Tanya Sakura sekali lagi.

"Devano Bun. "Jawab Bima sambil mengepalkan tangannya.

Mata Sakura langsung terbuka lebar saat mengetahui pelaku penembakan tersebut.

"Dia pelakunya? "Tanya Sakura tak percaya.

"Iya bunda. "Jawab Bima lagi.

"Antar bunda sekarang, ke kantor polisi. "Ucap Sakura kepada Bima.

"Gak tante, tante disini aja dulu. "Ujar Bayu.

"Saya mau ketemu sama Devano sekarang! Antar saya. "Balas Sakura.

"Iya, Bima bakal anterin bunda. "Ujar Bima sambil mengambil kunci mobilnya dan bergegas pergi bersama Sakura dan Bayu, sedangkan Agus di rumah sakit menemani Dewi.

Di sepanjang perjalanan Sakura terus menerus tak menyangka akan hal itu, Devano yang sangat di percaya oleh Sakura, ternyata membuat hal jahat seperti itu.

***
Sesampainya di kantor polisi, Sakura langsung turun. Tetapi Bima menahan Sakura agar tidak terjadi keributan seperti tadi.

"Bunda sabar. "Ujar Bima.

Mata sakura sudah berkaca - kaca, pada akhirnya kepercayaan nya runtuh terhadap Devano.

"Saya ingin bertemu dengan Devano. "Ujar Sakura kepada salah satu polisi.

"Silahkan menunggu d ruang tunggu. "Jawab polisi lalu pergi.

Sakura, Bima dan Bayu sudah menunggu tetapi hati Sakura seperti tak percaya apa yang di dengarkannya.

Devano datang di kawal polisi dengan tangannya yang terborgol.

Sakura berdiri menghampiri Devano.

"Bukan-"

Plakkkk...

"Tante gak nyangka sama kamu tega kamu buat seperti itu sama Seren!! "Tamparan keras mengenai pipi Devano, Sakura yang sudah tak tahan dengan emosinya langsung meluapkan semua apa yang dia rasakan di dalam hatinya, wanita tua itu menangis sejadi - jadinya.

ChatRoom Bikin Baper(END√) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang