Happy reading😇
di part perdana ini
Semoga kalian suka,
Maap apabila ada kesalahan.🌸🌸🌸
"Hisk hiks hiks," suara tangisan seorang gadis dibawah meja bangkunya.Tentu saja sahabat perempuanya sudah menenangkan gadis itu tapi tetap saja ia menangis seperti anak kecil.
'sulit dimengerti'
"Heh Alen! kamu kenapa disitu? Nyari kecoa?" tanya seorang cowok dihadapanya dengan posisi jongkok, ya dia orang selalu bertingkah konyol dihadapan Alen.
Siapa lagi kalau bukan Irvan andre cowok yang masuk dalam kategori cowok lumayan keren disekolahnya,walau tampilannya sederhana bukan berarti dia orang tidak berada."Apaan sih! hiks hiks hiks," jawab Alen meneruskan tangisanya itu.
"Dia sakit gigi Van! Jangan diganggu," sahut Mela."Hah sakit gigi? aku kira nangis karena broken heart hahahaha," ejek Irvan tertawa melihat sahabatnya itu,siapa yang tidak tertawa melihatnya menangis meringkuk dikolong meja.
"Gak lucu!" sahut Alen mendongakkan kepalanya yang sebelumnya ditempelkan kelututnya yang kemudian merunduk lagi menutupi wajahnya dengan lutut.
'lo ga tau apa yang aku rasain kam*ret'
"Oke-oke maaf, aku ambilin obat ya?" tawarnya kali ini sangat serius tidak bercanda seperti sebelumnya.
"Hiks hiks hiks," tangisnya lagi membuat orang - orang yang melihatnya menggelengkan kepala.
"Heehhh malah nangis," celotehnya sambil melihat kearah sahabat kesayanganya itu, ya dia tak tega melihatnya seperti itu.
Tiba-tiba Alen bangkit dari tempat semula yang berniat keluar dari kelasnya sebelum bell menghentikan langkahnya.
Ttetttt tteeettt
Tentu saja Alen akan berputar balik untuk duduk dibangkunya dan mengikuti pelajaran yang akan segera berlangsung serta mengabaikan rasa sakit giginya itu.Karena menurut Alen ilmu itu segalanya.
"Udah gausah keluar, biar aku aja yang ambil obat ke UKS," kata Irvan yang selaku tulus membantunya dalam segala hal.
Dia memang bagaikan malaikat penolong bagi Alen."Tapi kan bentar lagi gurunya masuk Van," jawab Alen sambil memegangi pipi kanannya itu.
"Tenang aja, jam ke 3 apa? pelajaran Bahasa Indonesia kan? gurunya pasti telat masuk," ucap Irvan santuy sambil beranjak pergi meninggalkan tempat semula.
10 detik kemudian terdengar suara teriakan salah seorang siswa kelas 12 IPA 5.
"Pak Suroto dateng! pak Suroto dateng!" teriaknya dari arah luar menuju ke kelas, tentu saja dengan berlari kebirit birit yang membuat semua orang dikelas itu panik.
"Pak Suroto dateng? trus Irvan tadi gimana dong?" batin Alen sendari mengusap air matanya kasar.
Yang difikirkan Alen adalah bagaimana Irvan lolos dari matanya pak Suroto. Ruang kantor ada disebelah UKS.Apa mungkin Irvan berjalan 10 detik langsung nyampek? Dia pasti menyelinap.Wah sepertinya Irvan punya bakat terpendam untuk menjadi seorang maling profesional."Selamat siang anak-anak."
"Siang pak," jawab muridnya kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You
Non-FictionAlena Chelsea merasa beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untuknya. Namun persahabatanya HANCUR! Karena sebuah rasa cinta yang tidak diharapkan Alena karena menurutnya itu suatu penghianatan. Tidak hanya 1 cowok, namun 4 cowok dalam waktu ya...