Part 11💜

47 22 27
                                    

Maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan.
_______________________

Hari minggu biasanya orang - orang akan keluar dari sarangnya dan memilih  berlibur untuk menenangkan pikiran setelah enam hari dilanda kesibukan.
Namun itu tidak berlaku bagi seorang gadis yang tengah duduk santai dengan buku-buku pelajaran yang tengah ia baca.

Seperti cewek pada umumnya yang akan mengenakan pakaian sederhana ketika berada dirumah, ia tak memakai riasan wajah berlebihan, memakai sedikit pelembab dan lip care saja. Meskipun begitu, itu membuatnya tampak cantik.

Ia mengenakan baju tanpa lengan berwarna biru dengan rambut terurai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengenakan baju tanpa lengan berwarna biru dengan rambut terurai.

Drrtt drrtt drrtt
Suara dari smartphone, membuat ia segera mengambil benda itu dengan cepat.

"Pagi cantik, jangan duduk sendirian, nanti yang kedua nya setan." Satu kalimat dari sang penelepon, bukan kah biasanya jika berduaan yang ketiganya adalah setan? lalu kenapa dia membuat kalimat sendiri?
sebelum akhirnya....

Pip

Telepon itu diputuskan sendiri oleh sang penelepon yang kontak nomornya bernama Rey. Padahal sang penerima telepon belum mengatakan apapun.
"Apa tujuanmu menelponku? dasar!" bercemooh dengan pikiranya.

Tingtung
Kali ini bukan suara handphone, atau suara bel sekolah dan bukan pula suara kereta api tapi ini suara bel rumahnya.

"Siapa itu? apa dia orang yang baru aja nelpon tadi? hahaha hhhh so sweet sekali...ups! aku harus jaga imej."
Dengan memasang ekspresi datar ia segera menghampiri pintu rumahnya.

Alen membuka pintu dah ya benar saja sudah ada cowok yang sudah menunggunya.

"Terimalah bunga ini dari pangeran mapan nan tampan setampan BTS Suga  yang membuat kaum hawa terpana, dan tidak bisa menutup matanya karena terpesona, hingga diluaran sana banyak yang mengharapkan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terimalah bunga ini dari pangeran mapan nan tampan setampan BTS Suga  yang membuat kaum hawa terpana, dan tidak bisa menutup matanya karena terpesona, hingga diluaran sana banyak yang mengharapkan cinta.Tapi tenang...cintaku padamu kok haha."

Cowok itu telah berdiri didepan pintu dengan senyum manisnya menyerahkan seikat bunga, tapi kali ini bunganya bukan nyolong dari halaman tetangga tapi ia membelinya dari toko bunga.

"Oh makasih." Sambil mengambil bunga dari tangan Reyhan.

"Udah itu aja?" kini wajahnya berubah, tidak ada senyum diwajahnya melainkan mulutnya yang maju memasang wajah kecewa.
"Lalu apa yang harus aku katakan?" jawabnya tak peduli. Tapi bukan berarti hatinya sama sekali tak peduli, justru hatinya kini sedang berteriak 'aku ingin terbang!' tapi itu didalam hati. Lain dibibir lain dihati itulah Alen yang menuruti gengsinya. Cewe mah gitu:v

"Yaudah iya."

Reyhan sudah duduk disofa ruang tamu setelah Alen memberi isyarat untuk menyuruhnya masuk. Emak nya Alen tidak ada dirumah hari ini dan untuk 6 hari kedepan.Karena mengunjungi rumah neneknya yang berada di Surabaya.

"Mau minum apa?" tawar Alen yang berdiri hendak membuatkan minuman untuk tamunya.
"Kopi aja deh."

Sudah 25 menit Alen menghilang dari hadapan Reyhan. Entah minuman kopi seperti apa yang ia buat, se-enak apa rasanya? untung saja Reyhan setia menunggu kedatangan secangkir kopi yang dibuat dari orang spesial itu.

"Al kenapa lama sekali?" Sambil sesekali ia berteriak memanggil Alen yang tidak ada jawaban. Apa Alen tidur? atau jatuh ke kuali bersama rebusan kentang seperti yang ada dicerita RUMAH KENTANG? Ah tidak mungkin!.

Setelah 30 menit lamanya sosok yang ditunggu Reyhan tampak membawa nampan berisi gelas diatasnya.
Tapi...apa ini? mana kopinya?
"Maaf ternyata didapur nggak ada minuman apapun kecuali air sama gula."
Jelasnya membuat Reyhan mengangkat kedua alisnya.

'trus kenapa tadi nawarin kalok adanya cuman ini? Huhh untung cakep'

"Trus ngapa lama banget?" sambil menyeruput isi dari gelas itu. Tapi kok gini? ini tidak tampak seperti minuman cair tapi mengental. "Minuman apa ini? apa ini minuman hasil eksperimen mu sendiri? unik sekali." Sebenarnya apa yang ia katakan bukan suatu pujian tapi ia tak mau orang yang duduk didepannya itu marah.

"Kenapa? kan aku tadi bilang hanya ada air dan gula saja." Sambil melipat tanganya.

"Trus kamu campur gula sama air?" tanyanya heran atas bentuk dan rasa dari isi gelas yang ia pegang itu.

"Iya aku tadi masukin gula diair mendidih."

"Lalu?" tanya-nya antusias ingin mengetahui bagaimana bisa minumanya seperti ini.

Sangat buruk....

"Air satu gelas dengan gula emm...berapa sendok ya tadi? emm...astaga aku masukan 10 sendok makan gula pasir! tadi emakku nelpon, jadi aku angkat telpon tanpa melihat berapa jumlah gula yang aku masukin, dan waktu aku nuangin kegelas aku ambil aja gitu pakek centong nasi karena aku masih gak fokus, kan sambil telponan hahaha."
Jelasnya sambil melempar bantal sofa yang ada disebelahnya.

"Pantes kayak jajanan waktu SD, gulali." Sambil mengambil sendok, kemudian meraih isi yang ada digelasnya dan memasukkan sendok itu kedalam mulutnya.

"Sorry ya hehe."

Reyhan : "Gpp kok."
Please deh untuk cakep.Coba aja ini pembantuku bakal tak suruh bersihin halaman belakang rumahku yang luasnya 10 hektar, dengan mencuci 17 mobil yang ada digaransi, membersihkan rumah yang terdapat 58 lantai serta memasakkan para pekerja setiap hari yang berjumlah 123. Oh ya aku kan tidak sekaya itu.

"Enak gak?"

"Enak kok!"

Alen bangkit dari tempat duduk, dan langsung melangkah masuk keruang pribadinya tanpa berpamitan dengan tamunya.

"Loh Al mau kemana?" tanya Reyhan sembari menggigit sendok, sehingga apa yang ia ucapkan tidak terdengar jelas. "Aku kesini mau ngapa sih seberenya?" batinnya berbicara.

Entah apa yang dilakukan Alen, Reyhan tidak tahu.

"Bukan kah kau kemari untuk mengajakku jalan? ayo tunggu apalagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan kah kau kemari untuk mengajakku jalan? ayo tunggu apalagi."
Sambil tersenyum pada Reyhan yang tengah minum ehhh makan gulali.

Seketika Reyhan terkejut dengan kemunculan Alen yang ada dihadapanya.
"Hai bagaimana ia tau kalok aku mau ngajak jalan?"

"Baiklah kuy!"









Tbc

Votment ya!
Mau cepet-cepet selesaiin cerita ini😲

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang