Part 07💜

107 88 31
                                    

Maaf atas segala kesalahan dalam penulisan
Terimakasih sudah membaca karya saya yang hanya pengisi kegabutan ini hihi

◽◾◻◼⬜⬛⬜◼◻◾◽



"Do you want to be my girlfriend?" Tanya reyhan.


'What?'


Sebenarnya Alen tidak terlalu terkejut sebab ia sudah memperkirakan pasti Reyhan akan memberi pertanyaan seperti itu. Pertanyaan yang membuatnya berfikir dalam-dalam untuk menjawabnya karena ini tak bisa ia ambil semaunya sendiri ia harus mempertimbangkan semuanya ini soal hati namun ada kalanya ia memiliki sebuah alasan tertentu yang membuatnya menerima kehadiran Reyhan dalam hidupnya.

"Maaf aku gak bisa."

Bak disambar gledek hati Reyhan terguncang mendengarnya baru saja beberapa menit lalu ia telah bahagia dibuatnya.
Tapi ya Reyhan mengerti ia pantas menerima itu.

"Iya aku ngerti kok."
'Sudah ku duga Al,apalah dayaku yang cuman remahan krupuk jengkol ini.rasanya aku ingin menarik ucapanku yang sembrono tadi.Aku emang gak tau diri bisa-bisanya aku nembak kamu yang cantik,berbakat,murid berprestasi, lah sedangkan aku? Ganteng? iya sih kata orang gitu ga sombong lho yeah,berbakat? bakat nyontek sama bohongin guru,prestasi? Iya bolak balik ruang BK karna loncat pager.
Sedangkan cowok yang deket sama kamu banyak? mereka perfect. Irvan,Galih mereka sempurna dimata kamu yaaa... mereka sempurna buat kamu,mereka pantes ada dihati kamu...mereka pantes ada disamping kamu.Aku ngerti kok Al maafin aku yang gak tau diri ini'

"Ya aku nolak kamu bukan karena aku udah punya yang lain,tapi..."
'Aku tak ingin menyakiti siapapun'

"Tapi apa?"

"Emm lupain aja."
'Aku rasa kamu ga perlu tau'

"Aku yang terlalu lancang,Maafin aku ya."
Ucap Reyhan dengan mata tetunduk,entah apa yang dirasakanya yang jelas campur-campur cem es doger.

"Dengerin aku baik-baik Rey. Aku kan udah bilang, kamu boleh hadir dalam hidupku...kamu boleh cinta sama aku...kamu boleh naruh aku dalam hatimu."
Entah mengapa air dalam matanya ingin keluar tapi sebisa Alen menahannya.
'Kamu tau?Aku cuman gak mau kamu kecewa Rey, semua tanggapan aku atas apa yang kamu lakuin selama ini udah ngebuat aku ngrasa bersalah.Dan kali ini aku harap kamu bahagia atas keputusan aku,walau tidak sesuai dengan harapan kamu selama ini'

"Kamu serius?"

"Dua-rius malah haha,"Jawab Alen yang langsung memegang gelas lemon tea dihadapanya sebelum meneguknya habis.

"Kamu tau Al? orang kayak aku pantes kok nerima penolakan. Tapi aku ngerasa bahagia Al bahagia banget,kamu udah nerima orang b*go yang tiap hari ngebucinin kamu udah jadi hal yang begitu membanggakan dalam hidup ku."
'Oh tuhan rasanya aku ingin memeluknya erat'

"Rey aku gak maksa kamu untuk tetap cinta sama aku,aku gak maksa kamu buat nerima keputusan aku.Inget ini baik-baik jika suatu saat nanti ada wanita yang lebih baik dimata kamu,kamu boleh pergi dari hidupku.Kapan pun kamu mau aku gak maksa kamu buat cinta sama aku Rey."

"Kalau aku benar-benar pergi gimana? ninggalin kamu pas kamu udah terlanjur sayang." tanya Reyhan dengan tersenyum agak mengejek.

"Ya aku akan berusaha ngrela-in kamu pergi." Jawab Alen sambil tertunduk memainkan garbu di atas mangkuk mie ayam.

Reyhan melihat angka yang ada di jam ditanganya yang memperlihatkan pukul empat sore.Matanya memandang ke langit yang tampak gelap sepertinya air dalam awan akan segera keluar menjatuhkan semua isinya.

"Al bareng aku aja yuk,mau hujan nih." ucap Reyhan sambil mengenakan jaketnya.

"Tapi rumah kita kan jauhan ga searah, kalok kamu nganterin aku entar keburu hujan."

"Udah tenang aja,Yuk."
Kata Reyhan sambil bangkit dari tempat semula sebelum akhirnya melangkahkan kaki nya beranjak pergi secara bersamaan.




...Ya bersama Alen....


Wanita yang ia cintai....





Langkah Alen berhenti ketika sampai ditempat parkir karena panggil seseorang dari arah lapangan basket.
Suara itu familiar....

"Alen!"

"Galih?"
Kejut Alen saat melihat orang yang memanggilnya dan sekarang sedang menuju kearahnya.Ekspresi Galih yang datar membuat orang lain yang melihatnya itu terasa aneh.Galih adalah sosok yang ramah,murah senyum,bijaksana dan rapi wangi ganteng apa adanya uwuuuu.

"Kamu mau bareng Reyhan?"
Tanya Galih melipat kedua tanganya didada sambil melihat kearah Reyhan yang berada didepanya.

"Iya,kenapa kamu belum pulang?"
Tanya Alen.

"Masih ada urusan,aku duluan ya." Jawab Galih menunjukkan senyum yang teramat tulus dan emm terlihat sangat tampan.Kulitnya yang kuning langsat matanya yang sedikit sipit,hidungnya yang mancung,postur nya yang ideal,ketua osis lagi.Cewek mana yang tidak terpana melihatnya?

"Iya hati-hati ya!" kata Alen melihat cowok itu sudah hendap menancap gas dari motornya.

"Jaketnya dipakek!"
Ucap Galih sebelum kendaraanya pergi menjauh dari tempat sebelumnya.

"Yok entar keburu hujan,"
Sahut Reyhan memecahkan konsentrasi Alen melihat punggung Galih menjauh.




●︿●●︿●●︿●●︿●●︿●●︿●●︿●





"Al hujanya makin deres nih,kita berhenti dulu ya."
Ucap seorang cowok sedang melajukan kendaraanya dengan nenerobos rintikan hujan yang kian deras.

"Terserah kamu Rey."
Jawab seorang gadis yang tengah ia bonceng,ia menggigil kedinginan karena kini bajunya sudah tak lagi kering dan jaket kain yang ia kenakan juga tak dapat melindungi dirinya dari rintikan hujan.

Motor sport itu berhenti disebuah kedai kopi sederhana.Ya Reyhan segera mencari tempat untuk berteduh ia tak ingin wanita yang diboncengnya itu sakit karenanya.
Reyhan dan Alen mendaratkan tubuhnya dikursi kayu yang telah disediakan oleh kedai sederhana itu.
Dan sigap melepas jaket kulitnya dan mengenakanya ke Alen.Awalnya Alen menolak ya tapi karena tidak ingin merepotkan tapi akhirnya dia nurut juga.

"Aku pesenin kopi ya." Tawar Reyhan, ia fikir itu akan membuat nya merasa lebih hangat kan?

"Iya boleh."
Karena disini tidak ada menu yang beragam selayaknya restoran.Yang tersedia disini hanyalah minuman Kopi hitam dan kopi susu serta teh manis hangat.Dan beberapa bungkus roti 1000an yang biasanya dijual diwarung.

"Kamu sakit?" tanya Alen ketika melihat Reyhan tak kalah menggigil darinya, bibirnya biru dan wajahnya pucat sambil sesekali bersin.

"Engga kok tenang aja."
Jawab Reyhan dengan memasang senyum menawan dibibirnya berusaha untuk menunjukkan jika dia baik-baik saja.

Bagaimana mungkin baik-baik saja? mukanya pucet gitu.
Alen menempelkan telapak tanganya kejidat Reyhan memeriksanya.Ya badannya panas...

'What? Alen menyentuh wajah tampanku?!'
-Batin Reyhan

"Badan kamu panas Rey,udah ini pakek jaketnya."
Ucap Alen mengembalikan jaket Reyhan yang dikenakanya.

"Tapi Al."

"Udah diem."

Kini mereka merasa canggung sambil menyeruput segelas kopi hitam.




'hening'.......





"Kenapa kamu peduli sama aku?" tanya Reyhan yang ingin sekali menanyakan hal itu kepada Alen.

"Kamu kira aku psikopat yang gak ada simpati gitu?"













Kuharap ini pilihan yang benar....









Tbc.

Jangan lupa vote ya!
Thanks yang udah baca karya saya yang butuh banyak belajar ini:)

Lopyu♡♡♡♡♡♡









I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang