PART 08💜

100 76 17
                                    

Terimakasih sudah membaca♡
Maaf atas segala kesalahan dalam penulisan:)


◽◾♡◾◽♡◽◾♡◾◽♡◽◾♡◾◽♡◽◾♡◾◽


Jam 06.45 WIB sesosok gadis masih berada dibenda empuk berbalut selimut ditubuhnya,matanya yang tak terbuka.
Tapi tubuhnya bergerak merasa dingin ya dia menggigil.Hidung nya yang terus bersin,Dan sepertinya jidatnya juga sudah seperti strika.

....Panas....

"Huajuuengg! hhh pusing banget."
Gumamnya mulai membuka matanya dan memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Kamu gak usah sekolah nih sarapan dulu habis itu minum obat.Surat izin udah ibu titipin sama Irvan."
kata wanita sekitar 40 tahunan sedang memegang nampan yang berisi semangkuk sop ayam dan kantung obat,
Meletakkan itu dimeja.

"Iya," jawan Alen simple.

Alen membuka selimutnya,tanganya meraih handphone yang ada dimeja riasnya.
Ya terdapat banyak notifikasi pesan WA disana...
Ahh kalian ini terlalu peduli padaku!

Irvan:
Brp BB mu?
Serasa 1 kwintal haha

"Hah?! Maksudnya?" Gumam Alen menggaruk kepalanya bingung atas apa yang Irvan katakan.
"Kamu itu jangan nyusahin Irvan mulu kasian dia.Mana kemaren nggendong babon lagi." Sahut Emak-nya masuk kedalam ruang pribadinya berjalan menuju lemari dan membukanya meletakkan tumpukan baju  ditempat tersebut.

"Jadi Irvan kemarin-"

"Iya kemarin Irvan yang nganterin."

..........




Flashback on!

Sebuah mobil silver berhenti dipinggir jalan yang tergenang air hujan.
Pengendara mobil itu turun memegang payung hitam dan menghampiri orang yang dilihatnya.Celana jeans hitam,kaos putih,dan mengenakan topi merah dikepalanya.
Hmm terlihat keren!

"Kalian sedang apa?" cowok itu memberi pertanyaan pada 2 orang yang ada didepanya, mereka sedang memegang cup berisi kopi panas.
Mata mereka pun melihat dari asal suara human yang sedang bertanya padanya.

"Kita lagi neduh,hujannya deras."
Jawab cowok yang tengah duduk dengan wajah pucat.
Sepertinya ia benar-benar sakit.

"Iya gak mungkin mau pulang deres banget soalnya."
Sahut Alen meletakkan cup dimeja lalu memeluk badannya sendiri karena kedinginan.

"Yaudah aku anterin aja," kata Irvan yang masih berdiri memegang payungnya.
"Kamu anter Alen aja, aku bisa pulang sendiri."
Jawab Reyhan bola matanya melihat kearah cewek yang berada di sampingnya sedang memeluk badannya sendiri.

"Tapi kamu-" jawab Alen terpotong karena Reyhan menyahutnya.
"Udah aku gpp kok,sana kamu pulang gehhh entar sakit,"
sahut Reyhan.Hello? yang sakit duluan siapa ya?

Ya meskipun dia sendiri sakit,tapi se-enggaknya Alen gak ikut sakitlah.

Apa Reyhan gak cemburu? Iya dia cemburu,tapi ini  untuk kebaikan Alen.Apa mungkin Alen dibiarin kedinginan sampek kaku disini? tentu saja tidak.

"Beneran nih gak mau bareng aja?"Jawab orang yang menjadi sopir siap mengantar dengan kontak ditangannya.
"Duluan aja," jawab Reyhan.

"Kalok gitu aku duluan ya,kamu hati-hati bye👋" ucap Alen melangkah pergi dengan Irvan yang ada disebelahnya memayungi dirinya ditengah guyuran deras saling bertatapan sekilas hhh itu romantis.
Sementara Reyhan memandang 2 orang yang sedang berintaksi kecil menuju mobil silver dipinggir jalan sampai melajukan kendaraan itu pergi.



I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang