7.Kenapa?

285 21 0
                                    

Huh sedih aku tu nulis cerita tapi ga ada yang baca,hmm gapapa deh.
Kalo ada yang baca jangan lupa koment and klik bintangnya ya karena itu dukung aku banget,maksihhh.

Rumah sakit keluarga Mahendra.

Setelah sampai dirumah sakit kesya langsung ditangani oleh dokter sekarang ia sedang berada di UGD dengan alva yang duduk dibangku depan UGD.
Rumah sakit ini milik keluarga mahendra  jadi tidak heran alva keluar masuk sesuka hati toh ini juga punya ayahnya.

Kriit

Pintu UGD dibuka dengan menampakan seorang dokter wanita sekitar berumur 40 tahunan keluar dari ruangan itu,sontak alva pun langsung menghampirinya.

"gimana keadaan temen alva dok? ".tanya alva pada dokter wanita didepanya,ia memang sudah terbiasa membahasakan dirinya menggunakan nama jika berada dirumah sakit itu semua suster dan dokter juga mengenalnya.

"kesya sudah siuman dia hanya mendapatkan luka luar yang tidak cukup parah, tapi kesya harus di infus karena kekurangan cairan itu yang menyebabkan dia pingsan,jadi nak alva jangan khawatir sore ini kesya sudah bisa pulang kalo cairan infusnya habis. ".ujar dokter bernama lora.

"oh begitu dok, baguslah. Apa alva boleh masuk?".

"silahkan,kalo ada yang perlu ditanyakan boleh keruangan dokter".balas lora.

Lora pun pergi meninggalkan alva dan alva mulai membuka pintu UGD mendapati kesya yang berbaring diatas tempat tidur rumah sakit.

"lo udah bangun? ".

Tetapan kesya beralih menatap alva yang berjalan kearahnya lalu mengalihkan pandanganya kesudut ruangan beraroma obat itu.

"kok gue disini? Ini kenapa juga tangan gue di infus gue cuman luka luar dikit kan kenapa pake segala diginiin gue juga gapapa".entah mengapa kesya jadi berbicara panjang lebar membuat alva terkekeh melihat tingkah kesya yang tidak biasa ini.

"tumben bawel".ujar alva yang dibalas tatapn tajam oleh kesya.

"jawab ga".balas kesya.

"lo kekurangan cairan makanya di infus lo si makan mulu minum enggak".

"kapan gue boleh balik?".

"sore ini, tunggu infus lo abis".

Kesya pun kembali merenggangkan tubuhnya,seluruh badannya terasa sakit sekali akibat pukulan yang diterimanya tadi.Kesya tersentak ketika mengingat sesuatu.

"mobil gue? Mobil gue mana?".tanya kesya dengan raut wajah panik karena itu mobil kesayanganya.

"entar gue suruh temen gue bawa balik kerumah lo".ujar alva menenangkan kesya sambil mengelus rambut panjangnya.

Entah mengapa saat itu kesya merasa lebih tenang saat bersama alva. Rasa nyaman ia rasakan ketika alva duduk disebelah ranjangnya dan mengusap puncak kepalanya. Ia teringat dengan....

Jam diruangan UGD itu menunjukan pukul 17.25 ini saatnya kesya pulang karena infus yang dipasang ditanganya sudah habis.

" lo yakin mau pulang? ".ujar alva menatap kesya yang hendak turun dari ranjangnya.

"ga usah lebai gue ga papa".

Kesya pun turun dan ingin berjongkok memasang sepatunya tapi kepalanya mendadak pusing ketika menunduk.

Alva pun menyelipkan tanganya ke ketiak kesya mengangkat kesya dan mendudukanya ke ranjangnya tadi.

"lo masih pusing biar gue yang pasangin".ujar alva sambil memasangkan kaos kaki dan sepatu dikaki mulus kesya.

ALVA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang