Tinggalkan setitik jejak.
Mata kesya mengerjap perlahan, mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Ia menatap jam yang ada di dinding,pukul 08.20.
Deg
Ia bergegas bangkit dan membuka pintu kamarnya,ini hari jumat seharusnya ia berada disekolah sekarang. Ia langsung bergegas menuju lift menekan tombol lift dan menuju lantai bawah.
Saat sampai dilantai bawah, ia dikagetkan dengan sosok pria berkaos hitam dan celana treaning berwarna cokelat selutut tengah sibuk berkutik didapurnya.Kesya langsung mencari benda apa saja yang ada didekatnya ia takut kalo orang itu adalah maling yang membobol rumahnya.
Kesya memegang erat sapu yang ia temuka dan berjalan perlahan menuju pria yang masih sibuk dengan bahan dapur yang ada dirumahnya,dan....
Buk buk buk
"maling-malinggg, tolongggggg".teriak kesya sambil terus memukul pria itu dengan penyapu yang ia pegang dan menutup rapat-rapat matanya.
"sya,woiii ini gue alva -akhh".teriak alva sambil menghindar pukulan sapu dari kesya.
Kesya yang mendengar itupun sontak membuka matanya.
"alva? ".ucapnya kaget.
"ganteng gini dibilang maling".ujar alva sambil meringis.
"lo ngapain pagi-pagi udah dirumah gue, ga izin lagi".
"eh gue udah ijin sama bokap nyokap lo,gue juga dibolehin nginep semalam".
"APA".teriak kesya kaget.
Kesya lalu menyapukan pandanganya keseluruh tubuhnya. Dan ia kembali berteriak kencang saat menyadari bahwa ia memakai baju tidur, padahal semalam ia tidur masih menggunakan seragam lalu siapa yang mengganti bajunya, alva?.
"ARGHHHHHHH".teriak kesya meremas rambutnya frustasi.
"sya, lo gapapa".ujar alva yang kebingungan melihat kesya berteriak histeris.
Pak edi yang mendengar keributan di dalam rumah majikannya pun langsung bergegas masuk rumah mewah itu dan menuju sumber suara.
"non, non kesya kenapa".tanya pak edi khawatir.
Kesya yang histeris pun tidak menjawab pertanyaan pak edi, ia malah berjongkok dan menutup kedua matanya sambil menangis. Seperti tahu perasaan kesya pun alva mencoba membuka suara.
"sya".ujar alva lembut sambil ikut berjongkok menyamakan tinggi nya dengan kesya.
"ga usah sentuh gue".teriak kesya yang membuat pak edi dan juga alva terkaget.
"gu-gue ga ngapa-ngapain lo, gue nginap disini tidur disofa depan tv,gue udah bilang pak edi suruh bilangin ke bokap nyokap lo dan mereka bilang ga papa, malah mereka nitipin lo ke gue".ujar alva panjang lebar sambil mengelus pundak kesya berusaha menenangkannya.
Kesya menurunkan tangannya, menatap alva dengan mata yang masih basah sebab ia teriak dan menangis tadi."lo ga ngapa-ngapain gue? ".tanya kesya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"gue ga akan ngerusak orang yang gue sayang".
Deg
Lagi-lagi alva mampu membuat jantung kesya hampir lompat dari tempatnya.
"yang gantiin baju non bi lasmi non, tadi beres-beres rumah tapi sekarang udah pulang".jelas pak edi memecahkan keheningan."kalo begitu saya tinggal non,den".ujar pak edi yang dibalas anggukan alva dan kesya,pak edi meninggalkan mereka berdua dan kembali ke posnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVA
Teen FictionSeorang Alva Radito Mahendra Badboy sekaligus most wanted SMA cakrawala juga ketua dari geng motor Alatar, sikapnya yang kasar dengan wanita membawanya bertemu dengan seorang gadis bernama Kesya Naura Pranatahara yang penuh dengan rahasia. Sampai k...