[05] BERAWAL DARI FILM HORROR

62 8 7
                                    

Hi! Long time no see, hehe.
Maaf banget nih hiatnya buat work yang ini kelamaan pake banget, hehe. Abis waktuku like a storm banget uy, alias kalang kabut sama tugas (╥﹏╥)

So, maaf banget kalo part ini agak gajebo, soalnya aku typing pake metode tahu bulat alias dadakan, huhu ಥ_ಥ

Soon aku revisi ya kalo ada waktu, happy reading and enjoyy!

**

Malam ini anggota koala kumal squad asik berkumpul di teras rumah Yoonbin. Hanya saja, sampai saat ini sang tuan rumah itu belum juga keluar dari rumahnya.

Sambil menunggu Yoonbin keluar dari rumahnya, seluruh anggota koala kumal squad itu memilih untuk menonton serial horor yang tersedia di Netflix yang ada di ponsel Dahyun.

Serial yang 1 episodenya berdurasi 1:25:36 itu membuat seorang Park Jihoon yang baru menonton seperempat dari durasi berkeringat dingin dan menyembunyikan kepalanya di balik tudung hoodie yang Minju kenakan.

Melihat tingkah laku Jihoon yang mulai mengganggu konsentrasi tingginya sepanjang alur cerita, membuat Junkyu terusik dan menampar pelan bokong Jihoon.

"Lo percaya gituan, Hoon?" Tanya Junkyu sambil menatap Jihoon aneh.

Jihoon yang sempat tersentak saat Junkyu menampar bokong indahnya itu memelototi lelaki itu seraya menatapnya dengan intens. "Menurut lo? Lo gak denger yang tadi teriak-teriak, yang sibuk bolak-balik nonton terus sembunyi di tudung hoodienya Minju siapa? Kalo gak percaya, gue gak mungkin bakal ngelakuin hal-hal kali, Kyu." Cerocosnya bersemangat, melebihi ibu-ibu yang tiap pagi biasa belanja sayuran di tukang sayur keliling.

"Buset cocot lo kayak rem blong gitu ya, Hoon." Sahut Mashiho yang sedaritadi sibuk bergelayut manja di lengan Minju.

"Biarin, tabiat gue kalo dihilangin bukan Jihoon namanya." Sahut Jihoon, masih kesal.

Minju yang posisinya berada disamping Jihoon itu lantas dibuat kepo. "Siapa?"

"Ji'un." Sahutnya, dengan kedua mata yang ia arahkan ke atas langit, menatap bintang-bintang yang bertaburan tanpa dosa.

Teman-temannya, dan Mashiho yang duduk disebalah Minju itu dibuat terkekeh pelan."Bentar, bentar! Maksudlo bukan Innalillahi wa innailaihi roji'un, kan? Lagian banyak gaya bener hidup lu, hoon!"

"Mashiho bangsat!"

Doyoung yang baru saja datang itu berlari mendekati Jihoon. "Anjir! Anjir! Lo denger nggak, masa kata anak-anak Junkyu pelaku yang sebenarnya?"

Sedangkan Jihoon, Mashiho, dan anak-anak yang ada ditempat mereka berkumpul saat ini serempak menatap Junkyu yang sedang menatap Doyoung sambil menautkan alisnya.

"Anjir jangan ngadi-ngadi!" Elak Jihoon, tak percaya.

Junkyu menghembuskan nafasnya dalam-dalam. "Anjir, kan gue udah bilang bukan gue pelakunya!"

"Anjir--"

Yedam menggerutu kesal saat ia menyadari bahwa teman-temannya sudah kebanyakan menyebut kata anjir. "Anjir-anjir mulu lo pada?!"

"Lo kata siapa kampret?!" Kali ini Mashiho bergabung ke dalam percakapan dengan perasaan kesal, bercampur aduk.

Doyoung menggigit bibir bawahnya sambil sesekali melirik ke arah Junkyu. "Kemarin gue ke apaanmart, terus ga sengaja nguping--"

Sedangkan di seberang kursi tempat mereka duduk, satu orang diantara teman-temannya itu merutuki kebodohan Doyoung.

"Oke, oke ... sekarang gue paham. Karena Anneth itu penghubung Yena, dia pasti akan kasih kita clue. Tapi sekarang, you can see kan kalo kita belum dapet info apapun?" Kata Yuri yang sedaritadi sibuk menguping pembicaraan para anggota ditemani sekotak tango strawberry ditangannya.

Saat ia mendengar jawaban Yuri, barulah ia bisa bernafas lega.

"Kalo gitu kenapa sejak awal gak dia kasih tau ke kita aja?" Kata Minju, kepo.

"Guy's, gue cuma nggak sengaja denger percakapan Ben sama Renjun, bukan tau fakta dari semua ini." Tutur Doyoung, membenarkan ucapannya.

"Heh Minjul, lo gila ya? Lo pikir Yena gak bakal pergi ke akhirat, dan lo pikir tiap hari Anneth bakal dirasuki Yena?"

Tanpa sadar Minju bergidik ngeri. "Serem juga ya."

"Dangkal banget otaklo jadi cewek." Timpal Yedam, kemudian melangkah masuk ke rumah Yoonbin.

Mendengar ucapan frontal yang dilontarkan Yedam secara tiba-tiba itu membuat para remaja yang sedang asyik berkumpul di meja panjang yang letaknya berada di halaman depan rumah Yoonbin itu menatap punggung Yedam bingung.

Karena mau bagaimanapun Yedam yang selama ini ia kenal kan soft dan terkenal dengan kepribadian social butterflynya, tapi Yedam yang beberapa detik lalu menggerutu pada Minju itu apakah benar ia adalah Bang Yedam?

Mashiho- selaku kekasih Minju itu terlihat geram dan mulai berancang-ancang untuk menyusul langkah Yedam kedalam rumah Yoonbin. "Anjing!" Yang sayangnya upayanya itu langsung dicekal oleh Junkyu dan lainnya.

--

HALOO!!

Untuk para pembaca, di mohon kerjasama nya untuk meninggalkan vote dan komentar beserta sarannya karena saya dengan senang hati akan menerimanya:)

Nah, it's time to say...

Yuk tap vote dan tinggalkan komentar nya dulu sebelum meninggalkan page. Oh iya, untuk yang belum baca season 1 harus baca dulu ya agar tak kebingungan saat menikmati ceritanya:)

Untuk season 2 ini seperti yang kalian ketahui, ini kali pertama saya untuk membuat cerita ber-genre Thriller. Semoga tidak mengecewakan siapapun, amin.

Mohon maaf sekiranya ada beberapa alur yang kurang berkesan. Tapi, yang terpenting, tolong berikan dukungan kawan-kawan untuk cerita ini hehe.

Dan, karena maraknya penyalahgunaan karya atau plagiarisme saya mohon dan memperingatkan untuk tidak meng-copy paste karya-karya saya, terimakasih.

DON'T FORGET TO ADD THIS BOOK ON YOUR LIBRARY & READING LIST!! [Wajib, karena 2 abad yang akan datang, cerita ini dipastikan menjadi best story yang bukan kaleng-kaleng-- apalagi kaleng sarden wkwk.g]

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✔ ] 2. PROMISE (Find Who's The Killer) | Choi Yena x Treasure 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang