d u a p u l o h

744 69 36
                                    

Kini mereka melakukan dinner di tengah sepinya pantai ditemani suara deru ombak dan angin malam yang cukup dingin. Hyukjae mengerti angin sangat berpengaruh maka dari itu tadi ia sengaja membawa 2 jaket untuk dirinya dan Donghae, ditambah Donghae memakai pakaian yang tipis

“Hae bagaimana menurutmu?” tanya Hyukjae memecah keheningan. Hyukjae sangat penasaran dengan apa yang Donghae rasakan. Hyukjae tahu Donghae bahagia, tapi ia butuh pengakuan itu keluar dari bibir tipis kekasihnya

“Aku menyukainya Hyukkie... Sangat. Gomawo” ucap Donghae sambil mengeluarkan senyuman terbaiknya. Hyukjae pun tersenyum mendengar penuturan kekasihnya

Donghae masih saja terpesona dengan lelaki di hadapannya. Namja yang sudah 2 tahun ini selalu menemani Donghae dan membahagiakan Donghae. Donghae hanya bisa berdoa bahwa ia tidak mau berpisah dengan Hyukjae, ia sangat mencintai kekasihnya

“Hyukkie... aku tidak tahu bahwa aku bisa merasakan kebahagiaan secepat ini. Terimakasih banyak Hyuk” ucap Donghae mengungkapan kebahagiaannya dan disambut indah dengan Hyukjae

Hyukjae tersenyum senang. Perlakuannya hari ini pada Donghae bukan apa-apa dibanding perlakuan Donghae kepada dirinya. Donghae yang selalu memasak untuknya, memarahinya karena terus berbicara omong kosong, dan selalu cerewet karena Donghae peduli dengan Hyukjae

Belum lagi perlakuan manis yang membuat Hyukjae semakin mencintai Donghae, seperti saat pipi Donghae bersemu merah karena gombalan Hyukjae, kebiasaan Donghae ber-make up, atau mungkin selalu mengucek mata saat bangun tidur. Hyukjae selalu menyukai hal kecil apapun dari diri Donghae, bukan, Hyukjae menyukai semuanya tentang Donghae

“Hae, seberapapun kau berterima kasih padaku itu tidak akan bisa mengalahkankan rasa terima kasihku untukmu. Kau itu sangat berharga Hae-ya. Dan aku beruntung karena kau memilihku untuk menjadi pelindungmu” ucap Hyukjae mengusap pelan tangan Donghae yang dingin berusaha menghangatkan kekasihnya

“Karena kau sudah membuktikannya Hyukjae” balas Donghae menatap wajah kekasihnya. Kenapa Hyukjae jadi terlihat lebih tampan?

“Kalau begitu biarkan aku lagi yang membuktikan seberapa besar aku menyanyangimu” Hyukjae menatap Donghae dengan sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kalau begitu biarkan aku lagi yang membuktikan seberapa besar aku menyanyangimu” Hyukjae menatap Donghae dengan sayang. Sedangkan Donghae hanya bisa mengangguk pelan mendapati Hyukjae berbicara dengan serius

Hyukjae pun bangkit dari kursinya, meninggalkan makanan yang sudah dihidangkan. Dengan segera ia menarik tangan Donghae yang sebelumnya ia hangatkan. Hyukjae mengajak Donghae berdiri tepat di tengah dan saling berhadapan. Donghae-nya kini terlihat lebih mungil dibanding dirinya

Hyukjae mengambil nafas panjang lalu berkata, “Memperjuangkan cinta itu sama sekali tidak bisa dibilang mudah Hae-ya. Makanya aku akan memperjuangkan untuk cinta kita. Berjuang seolah kau adalah nafas yang menjadi alasan aku hidup” ucap Hyukjae mengakhiri kalimatnya

Sedangkan Donghae sudah mulai berkaca-kaca karena mendengar penuturan sayang Hyukjae. Donghae benar-benar takjub dengan yang namanya cinta. Ia tidak pernah merasa bahagia dan sedih secara bersamaan. Bahkan ia tidak tahu air matanya jatuh untuk sedih atau bahagia

halu || eunhae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang