r o l a s

708 78 99
                                    

Sudah lebih dari tiga bulan sejak pembicaraan di taman terlewatkan. Baik Hyukjae maupun Donghae tidak ada yang berani mengungkit pembahasan itu lagi. Seperti biasa, Hyukjae bekerja begitu pula dengan Donghae. Suasana di kantor Hyukjae cukup berbeda kali ini, ralat ruangan Hyukjae. Biasanya pagi-pagi sudah terdengar lantunan kasar yang menusuk telinga, tapi kali ini hanya ada helaan nafas yang menghiasi telinga

"Kau akhir-akhir ini terlihat menyedihkan Hyuk. Ada apa?" ucap Kyuhyun memecah keheningan

Lagi dan lagi Hyukjae hanya menatap kosong mejanya, sesekali mengetuk pelan benda perseginya itu

"Aku bingung bagaimana cara meminta izin pada Leeteuk hyung" balas Hyukjae sambil merogoh handphone yang berada di saku celananya

"Meminta izin apa?" jawab Kyuhyun bingung

"Melamar Donghae. Bukankah kau sudah ku ceritakan?" balas Hyukjae kembali bertanya

"Kau serius dengan ucapanmu untuk melamar Donghae hyung?" tanya Kyuhyun tidak yakin. Hei, wajar bukan? Bukankah semua orang tidak yakin?

Kyuhyun ingat Hyukjae sudah menceritakan padanya sebulan yang lalu, tapi kenapa Hyukjae galaunya masih sampai sekarang? Kyuhyun sebenarnya mau membantu Hyukjae, tapi untuk soal urusan hati ke hati mana Kyuhyun tau. Salahkan Siwon yang tidak peka

"Kalau aku tidak serius untuk apa aku memikirkannya sampai sekarang?" balas Hyukjae menatap Kyuhyun tidak percaya

"Tapi Hyuk... Kalau kau tidak memberanikan dirimu, mana Leeteuk hyung tau kau mempunyai niat seserius itu" balas Kyuhyun mencoba memberi saran

"Eoh, aku hanya bingung memulai darimana.  Tidak mungkin aku langsung berbicara ingin melamar Donghae" jawab Hyukjae memijat kepalanya pelan

"Mwo? Jinjja? Kukira selama ini kau pintar. Ternyata aku yang kau bodohi, apa aku yang buta?" balas Kyuhyun terkekeh geli

"YAK! Dasar kau Kyu. Mengejekku nomor satu, membantuku urusan terakhir" balas Hyukjae berteriak sedangkan Kyuhyun masih sibuk dengan acara tertawanya

Lain hal dengan Donghae, jika Hyukjae bingung bagaimana cara melamar Donghae, justru ia memiliki kelainan jantung. Semenjak pembicaraan waktu itu jantung Donghae tidak berhenti berdegup kencang, terlebih saat ia bertemu dengan Hyukjae. Ia juga sesekali merutuki ucapannya waktu itu

"Hyung... Jangan terlalu banyak melamun" ucapan Ryeowook berhasil menyadarkan Donghae dari lamunannya

"Mwo? Ah mianhae Wookie. Aku akan kembali fokus" balas Donghae tersenyum kikuk

"Kau kenapa melamun hyung? Kau tidak pernah melamun sebelumnya" tanya Ryeowook heran

Donghae adalah tipe namja yang profesional saat bekerja walaupun tak bisa dipungkiri dirinya memang ceroboh. Setidaknya Donghae tidak pernah membawa masalahnya ke dalam pekerjaannya. Ryeowook dikejutkan oleh fakta ternyata rekan kerjanya, sekaligus sahabatnya bisa juga menjadi pemurung seperti ini. Baru kali ini Ryeowook menemukan Donghae yang bisa dibilang kacau

"Eoh? Aku tidak apa-apa Wook. Hanya pikiranku yang menggangu" balas Donghae mengembangkan senyumnya selebar mungkin

"Jinjja? Apa kau yakin hyung?" tanya Ryeowook yang sama sekali tidak yakin dengan ucapan Donghae

Ryeowook tidak bodoh tolong. Ia yakin Donghae sedang ada masalah, Donghae hanya diam untuk menutupi masalahnya. Mau bagaimana lagi? Ryeowook juga tidak bisa memaksa Donghae

"Ne... Aku baik-baik saja. Gomawo sudah mengkhawatirkanku" kata Donghae tersenyum tulus. Pantas Hyukjae jatuh ke pesona Donghae. Lihat? Siapa yang bisa mengalahkan senyum pepsodent dari Donghae?

halu || eunhae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang