"Hyung kau belum selesai dengan mesin itu?" tanya Ryeowook saat mendapati Donghae masih berada di depan mesin pembuat kopi
"Ani... aku sudah selesai. Aku sedang membereskan semuanya" kata Donghae sambil mengelap sekitar meja yang ia yakini noda kopi bercecer kemana-mana
"Kau habis ini mau kemana hyung?" tanya Ryeowook sambil duduk di samping Donghae yang sedang sibuk
"Mau ke apartment Hyukjae, hari ini ia libur. Dia menyuruhku datang kesana" balas Donghae sambil tersenyum
"Dia tak mau menjemputmu?" tanya Ryeowook heran. Biasanya kalau sudah mengenai soal 'kencan', Hyukjae akan nomor satu menunggu Donghae di depan kafe milik hyung-nya itu. Tapi sampai sekarang batang hidungnya saja tidak terlihat
"Dia bilang tidak mau mati kedinginan di luar. Tapi dia menyuruhku mati dengan datang ke apartment-nya" ucap Donghae yang kembali kesal mengingat kekasihnya itu
"Hahaha... Hyukjae hyung ada-ada saja. Baiklah hyung, selamat bersenang-senang. Tugasku sudah selesai aku akan pamit pulang kepada hyungdeul dulu" ucap Ryeowook sambil bangkit dari kursinya
"Arraseo Wookie, hati-hati ne" balas Donghae yang juga sudah selesai dengan acara bersih-membersih
Tanpa berlama-lama Donghae pun segera memakai jaket tebalnya dan juga syal yang tadi ia gantung. Ia segera mengambil beberapa Croissant ke dalam tempat untuk dibawa ke apartment Hyukjae
"HYUNG, WOOKIE... AKU BERANGKAT NE?" ucap Donghae berteriak. Donghae tidak mau repot-repot pergi ke gudang lagi, yang ada akan semakin lama ia pergi ke apartment kekasihnya
"Ne" balas mereka dengan kompak. Setelah mendengar jawaban itu, Donghae pun segera melesat ke apartment Hyukjae yang hanya berbeda 3 blok dari kafenya. Bahkan kantor Hyukjae berada tepat di seberang kafe milik hyungdeul-nya Donghae
Sekarang Donghae sudah berada di depan kamar apartment Hyukjae, ia tidak perlu memencet belnya karena ia hafal password apartment kekasihnya. Donghae segera membuka pintu apartment-nya dan menaruh sepatunya di tempat yang sudah disiapkan
"Hae-ya... itu kah kau?" ucap seseorang dari dalam sambil teriak. Sudah dipastikan itu Hyukjae
"Ne Hyukkie" balas Donghae sambil terkekeh pelan dan segera beranjak menuju ke ruang tamu
Apartment Hyukjae memang sangat luas, bahkan ini apartment termahal di kota Seoul. Salahkan Hyukjae yang mampu membeli apartment itu. Lagipula Hyukjae pemilik perusahaan elektronik terbesar di Korea setelah CC Company, yaitu Lee Company. Bukan main jika harta Hyukjae berlimpah
"Kenapa kau baru datang?" ucap Hyukjae segera menghampiri Donghae yang sedang duduk di sofa
"Hyungdeul tadi mewawancaraiku dulu. Lagipula masih banyak yang harus ku kerjakan di kafe" balas Donghae sambil memijit pelan pelipisnya
"Ah iya. Itu pesananmu, akan ku ambilkan piring dan gelas" lanjut Donghae yang ingin beranjak ke dapur tapi ditahan oleh Hyukjae sehingga Donghae kembali terduduk di samping Hyukjae. Lebih dekat dari tempatnya yang tadi
"Kau tidak merindukanku?" kata Hyukjae sambil mengelus pelan pipi Donghae yang sangat putih dan halus itu
"Tentu saja aku merindukanmu Hyukkie" ucap Donghae sambil menunduk malu
"Kalau begitu... jangan pergi. Tetaplah disini, bahkan kau tidak memberiku pelukan" ucap Hyukjae menaikkan dagu kekasihnya dengan lembut
"Jika kau ingin dipeluk bilang padaku Hyukkie, aku hanya akan pergi ke dapur" balas Donghae menatap lembut sepasang mata kekasihnya yang beberapa hari terakhir menjadi candu
Hyukjae dengan segera memeluk kekasihnya dengan sayang. Donghae pun membalas pelukan kekasihnya itu sama lembutnya
Ah... mereka berdua rasanya tidak bertemu beberapa hari saja. Bahkan setiap hari Hyukjae selalu mampir ke kafe Donghae, tapi lagi dan lagi, itu hanya sebatas Hyukjae memandang Donghae dari meja kafe, dan Donghae memandang Hyukjae diam-diam sambil melayani pelanggan. Mereka terlalu sibuk untuk berbagi kasih sayang setiap harinya. Jika ada waktu luang, akan mereka habiskan dengan istirahat
"Aku merindukanmu" ucap Hyukjae mengakhiri acara peluk memeluk dan beralih mengusap pelan bibir plum tipis milik Donghae
"Nado Hyukkie" balas Donghae kembali mengeluarkan senyumannya dan semburat merah di pipi
Hyukjae akhirnya memberanikan diri dengan menangkup pipi Donghae dengan kedua tangannya dan mengelus pelan pipi kekasihnya. Sedangkan yang menerima perlakuan itu sudah terbuai oleh sentuhan kekasihnya. Hyukjae pun mendekatkan wajahnya dengan milik Donghae. Donghae yang menyadarinya segera menutup mata mengetahui apa yang akan terjadi
Cup
Terasa sekali sentuhan bibir lainnya di bibir Donghae. Bibir tebal milik kekasihnya kini sudah menyesap pelan bibir tipis milik Donghae. Terus hingga mereka lupa bahwa mereka butuh oksigen untuk hidup. Donghae mengkode sang kekasih dengan memukul pelan dada Hyukjae. Hyukjae yang menyadari kekasihnya kehabisan nafas segera melepas ciumannya itu. Donghae segera meraup habis-habis oksigen yang tersedia. Dan bersyukurlah Donghae kehabisan nafas, karena jika tidak Hyukjae sudah terbuai oleh nafsunya sendiri dan membawa ciuman mesra itu ke level yang berbeda
Kau tahu seberapa sabarnya Hyukjae menahan nafsu yang ada dipikirannya? Jika ia tidak sabar, jangan harap tubuh Donghae akan terlihat sehat. Akan Hyukjae remukkan tubuh Donghae hingga ia jalan terseok-seok dan memberi tanda-tanda kepemilikan di seluruh tubuh Donghae. Tapi mengingat jika ia melakukan itu kepada Donghae, nyawanya yang akan hilang. Hyukjae belum siap menghadapi kematiannya
"Pekerjaanmu di kantor bagaimana?" ucap Donghae tiba-tiba untuk memecahkan keheningan
"Semuanya cukup bagus. Kyuhyun banyak membantuku, tinggal nanti aku akan mencoba bekerja sama dengan CC Company" balas Hyukjae mengusap pelan surai kekasihnya yang kini sudah menyandarkan kepalanya di dada Hyukjae
"Eoh, CC Company milik Siwon?" tanya Donghae
"Iya. Memang CC Company milik siapa lagi?" balas Hyukjae sambil terkekeh pelan
"Aku merindukannya. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya" ucap Donghae pelan
"Kemarin ia baru saja dari kantorku. Kenapa kau tidak minta ia datang ke kafe?" tanya Hyukjae masih sibuk memandangi makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna
"Aku bahkan tidak tahu dia datang ke kantormu Hyuk. Siwon sama sepertimu, sibuk dengan segala berkasnya di kantor" balas Donghae sambil mem-poutkan bibirnya
Sabar Hyukjae, jika kau meraup bibirnya sekarang yang ada ia tidak bisa membuka mulutnya nanti
"Setidaknya aku memiliki waktu luang bersamamu" balas Hyukjae sambil menjepit mulut Donghae menggunakan dua jarinya
"Hmm" ucap Donghae mulai memejamkan matanya
Siwon adalah sahabat Donghae dari mereka Sekolah Menengah Atas. Pada saat itu, Siwon adalah sunbae Donghae di sekolahnya. Sekarang Siwon sama dengan Hyukjae, mewarisi bisnis ayahnya yaitu, CC Company, perusahaan terbesar di Korea. Apa bedanya dengan Hyukjae? Tidak ada. Sama-sama sibuk, tidak memiliki waktu untuk Donghae
"Lusa Siwon akan datang ke kantorku. Buatlah janji dengannya. Setidaknya ia bisa menemuimu sebentar" ucap Hyukjae sambil mengecup bibir Donghae sekilas
"Baiklah" kata Donghae sambil mengeluarkan handphone-nya dan mulai mengirim pesan kepada Siwon
To Be Continue...
Halo lagi...
Ternyata cukup lama jarak yang tercipta
Maaf aku baru sempat update lagi
Berhubung 2 minggu ini aku libur
Mungkin bisa aku lebih sering untuk publish
Dengan catatan, banyak jejak yang kalian tinggalkanSemakin banyak jejak
Semakin cepat untuk update
Penasaran kan dengan Hyukjae dan Donghae?
Makanya jangan lupa untuk selalu mendukung cerita ini
Terimakasih...

KAMU SEDANG MEMBACA
halu || eunhae ✓
FanfictionTentang dua namja yang berusaha berbagi kasih sayang dan menyalurkan rasa rindu setiap harinya "Aku ingin menikahimu" "Kau mengigau?" "Tidak... memang kau tidak mau menikah denganku?" "T-tidak tahu"