e n e m

918 90 64
                                    

Donghae kembali dengan sebuah piring di tangannya, tanpa babibu Hyukjae segera menyambar piring yang dibawa Donghae dan segera memakannya

"Enak Hyuk?" tanya Donghae sambil terkekeh pelan melihat Hyukjae makan dengan lahapnya

"Masakanmu selalu enak Hae. Belajarlah lebih rajin, nanti akan menjadi bekal saat kita berumah tangga" balas Hyukjae sambil tersenyum dan mengunyah secara bersamaan

"Yak! Apa maksudmu. Aku juga ingin bekerja" balas Donghae tidak terima

"Tidak akan. Istri yang baik harus berada di rumah. Aku ingin kau pandai memasak" ucap Hyukjae menyuapkan sendok terakhir ke mulutnya

"Aku akan menjadi suamimu, bukan istrimu" kata Donghae bersikeras

"Kau lebih cocok jadi istri daripada suami" balas Hyukjae dengan santainya sambil mengelap mulutnya menggunakan tisu

"Mwo? Tapi aku namja Hyukjae" balas Donghae sedikit kesal

"Lalu?" balas Hyukjae sambil menaikkan alisnya sebelah. Hyukjae sangat suka menggoda Donghae

Sedangkan Donghae hanya ingin mencakar wajah kekasihnya. Terlebih bagian mulut agar tidak bisa seenaknya mengeluarkan kalimat. Sekali saja beri Donghae kesempatan

"Ah sudahlah. Malas lama-lama mengobrol denganmu" ucap Donghae mem-poutkan bibirnya

Hyukjae pun hanya tersenyum melihat kekasihnya kembali merajuk

"Mian... aku hanya bercanda. Omong-omong Hae-ya, apakah boleh jika nanti Kyuhyun bergabung denganmu? Ia juga ingin berbicara dengan Siwon. Setidaknya ia bisa tahu alasan kenapa Siwon tidak mengabarinya. Boleh?" tanya Hyukjae yang mengingat bahwa Kyuhyun membutuhkan bantuannya

"Ajak saja Hyuk. Itu bukan hakku untuk melarang. Kyuhyun adalah kekasih Siwon, aku juga tidak akan berbuat banyak" balas Donghae sambil tersenyum ke arah Hyukjae

Bisakah Donghae berhenti tersenyum ke arah Hyukjae? Kadar diabetes Hyukjae sudah sangat tinggi. Ia harus segera periksa ke dokter

"Ne, Gomawo Hae. Hatimu tidak pernah berubah ya... selalu seperti ini. Aku merasa tidak pantas menjadi kekasihmu" ucap Hyukjae sambil melirik sedikit ke arah Donghae untuk melihat ekspresi sang kekasih

"Pantas tidak pantasnya kau dinilai dari bagaimana cara membuatku bahagia Hyukkie. Sejauh ini, kau pantas menjadi kekasihku. Walaupun kau memang menyebalkan" balas Donghae sambil memukul pelan punggung tangan Hyukjae yang daritadi menganggur di atas meja

"Kalau menjadi suamimu? Sudah masuk kriteria?" lagi dan lagi Hyukjae menggoda Donghae

Demi Tuhan Donghae sudah berusaha menyembunyikan pipinya yang sudah berubah warna. Ck, tetap saja Hyukjae melihatnya dan malah tersenyum dengan lebar

"Banyaklah berkaca" balas Donghae sambil melipat kedua tangannya di dada

"Jika banyak berkaca masuk dalam kriteria menjadi suamimu aku akan selalu membawa kaca" balas Hyukjae sambil tertawa dan disusul oleh Donghae yang ikut tertawa

Mereka pun menghabiskan waktunya dengan mengobrol. Tanpa sadar Hyukjae sudah berada disana setengah jam, ia harus kembali ke kantor jika tidak mau Kyuhyun berubah menjadi Kurama. Ditambah mood-nya yang tidak baik. Bisa lebih parah dari Donghae

"Ah Hae... Mianhae aku tidak bisa berlama-lama, aku masih ada rapat dengan Siwon. Kasihan Kyuhyun bekerja sendirian. Aku kembali ke kantor ne?" ucap Hyukjae sambil melirik ke arah jam yang terikat rapih di tangannya

"Baiklah Hyuk. Bekerjalah yang benar, jangan banyak merepotkan Kyuhyun" balas Donghae sambil bangun dari bangkunya

"Arraseo, aku bekerja juga untuk menafkahimu nanti" ucap Hyukjae juga ikut bangun dan merapihkan jasnya

halu || eunhae ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang