Donghae masuk ke dalam kafe, terdengar suara bel yang sengaja dipasang di atas pintu agar orang-orang di dalam tahu bahwa ada seseorang yang masuk
"Eoh, hyung kau datang?" ucap seseorang berperawakan kecil imut dengan rambut berwarna cokelat terang yang sedang membersihkan meja kasir
"Ne, Wookie-ah. Kau tahu dimana hyung?" balas Donghae sambil menyampirkan jaket dan syalnya di tempat karyawan
"Hyung yang mana?" balas Wookie. Sebenarnya Wookie hanya nama panggilan Donghae saja, karena jika ia memanggil Ryeowook terlalu panjang. Alhasil jadilah Donghae memanggil Ryeowook menjadi Wookie. Toh nama panggilan lebih bersahabat
"Eoh? Terserah kau lah. Memang Teukie hyung dan Heechul hyung terpisah? Kurasa mereka berada di tempat yang sama" ucap Donghae sambil terkekeh pelan mendengar jawaban Ryeowook
"Ah ne kau benar hyung. Mereka ada di gudang, sepertinya sedang memeriksa stok yang baru dikirim" balas Ryeowook melanjutkan acara bersih membersih meja kasir
"Kalau begitu aku kesana dulu ne? Jika kau butuh bantuan panggil aku" ucap Donghae sambil berlalu meninggalkan Ryeowook
"Arraseo hyung" balas Ryeowook yang masih sempat di dengar oleh Donghae
Donghae pun sampai di depan gudang. Mengetuk beberapa kali lalu masuk ke dalam dan mendapati kedua hyung kesayangannya sedang sibuk mencatat dan menghitung
"Hyung" panggil Donghae sambil menutup pintu gudang
"Ne?" jawab keduanya bersamaan dan menengok ke arah Donghae
"Eoh, Donghae?" balas keduanya terkejut mendapati Donghae berdiri di depan pintu. Karena mereka kira itu Ryeowook
"Kau kenapa kemari Hae? Bukankah tadi hyung sudah memberimu pesan" ucap Leeteuk memberhentikan pekerjaannya dan pergi ke arah Donghae
"Aku bosan hyung di rumah. Lagipula jika di kafe sibuk aku seharusnya ikut membantu. Bahkan Ryeowook saja masuk hari ini. Kenapa aku tidak?" balas Donghae kesal dan mem-poutkan bibirnya
"Kau lelah Hae... hyung tidak tega membangunkanmu tadi" balas Leeteuk sambil mengusap pelan surai rambut dongsaeng-nya
"Ish... tapi itu sudah kewajibanku sebagai karyawan hyung" ucap Donghae menatap ke arah hyung-nya
"Arraseo Hae-ya, bantulah Heechul hyung di gudang. Hyung akan ke depan sebentar" balas Leeteuk lembut
"Tapi hyung, aku tak bisa lama-lama disini" balas Donghae mencegah Leeteuk pergi
"Waeyo?" Bukannya Leeteuk yang menyahut tetapi justru Heechul yang menanggapi perkataan Donghae. Ia pun akhirnya juga menyerah berkutat dengan bahan-bahan itu dan lebih memilih mengobrol dengan kedua kakak beradik itu
"Sebenarnya aku datang kesini ingin meminta izin. Tapi aku juga akan membantu kafe sebentar" balas Donghae cepat-cepat takut salah paham kepada hyung-nya
"Meminta izin? Kau mau menikah?" balas Heechul senonoh
Astaga Donghae ingin mencakar mulut hyung-nya, untung ia mengingat Heechul adalah atasannya dan sahabat kakaknya, sekaligus merangkap sebagai kakak jika Leeteuk tidak ada
"Yak! Heechul hyung asal sekali omonganmu" balas Donghae berdecak kesal dan melipatkan kedua tangannya di dadanya
Leeteuk yang sadar segera memotong pembicaraan sebelum sahabatnya menanggapi perkataan dongsaeng-nya. Aish, mereka berdua jika tidak ada Leeteuk bisa saling menjambak sepertinya
"Sudah Donghae... kau ingin pergi kemana memangnya, hm?" tanya Leeteuk menatap lembut kepada Donghae
"Sehabis ini aku akan pergi ke apartment Hyukjae. Boleh kan?" ucap Donghae mengeluarkan jurus andalannya, puppy eyes
Coba sekarang, mana bisa Leeteuk menolak kan? Siapapun juga pasti akan luluh jika Donghae sudah mengeluarkan jurusnya. Heechul saja sedaritadi menahan-nahan agar tidak mencium dongsaeng sahabatnya. Ck, kalau mau juga ia sudah menampar Donghae agar berhenti melakukan itu
"Baiklah Hae, tapi ingat jangan melakukan apapun disana" balas Leeteuk yang menatap Donghae tegas
Leeteuk sudah benar benar serius kalau sudah masalah dengan 'macam-macam', ia hanya tidak mau adiknya nanti menyesalinya
"Hae tidak akan melakukan apapun hyung. Hae janji" balas Donghae sambil mengangkat jari kanannya ke udara
"Arraseo" balas Leeteuk yang matanya mulai melembut
Donghae yang sudah kegirangan diizinkan segera keluar dari gudang, membuat Cappucino sesuai pesanan Hyukjae tadi. Sebenarnya itu hanya alasannya, ia tidak mau membantu hyungdeul-nya di gudang. Ia lebih baik membantu Ryeowook di depan. Cih, memang dasar anak-anak. Perlukah kita bilang Donghae anak-anak?
"Ck... kenapa kau selalu menatap Donghae seperti itu?" ucap Heechul kesal saat Donghae sudah berlalu dari gudang, sedangkan Leeteuk masih sibuk menatapi punggung dongsaeng-nya dengan lembut
"Menatap seperti apa?" balas Leeteuk yang mulai sadar dan segera mengalihkan kepalanya kepada Heechul
"Itu... dengan tatapan lembutmu. Kenapa aku tidak pernah mendapatkannya?" balas Heechul kesal dan merajuk persis seperti Donghae
Sekarang siapa yang mau tanggung jawab? Heechul saja bersifat persis seperti Donghae, dianya saja gengsi tidak mau mengakuinya
"Kau iri, eoh?" ucap Leeteuk sambil tersenyum kecil kepada Heechul
"Tidak. Untuk apa aku iri? Aku hanya bingung, aku ini sahabatmu dari kecil. Tapi kau tidak pernah menatapku selembut itu. Yang kau lontarkan pasti tatapan ingin membunuh kepadaku" ucap Heechul mengutarakan faktanya
Kali ini jangan salahkan Leeteuk, okay? Salahkan Heechul jika bertemu dengan Leeteuk selalu saja membuat Leeteuk kesal dan bagaimana bisa Leeteuk tidak mengeluarkan sinisannya?
"Kau memang sahabatku Hee-ah, tapi dia dongsaeng-ku" kata Leeteuk ramah
"Tapi dia sudah dewasa, dia 24 tahun Leeteuk. Jangan memandangnya seperti itu terus" balas Heechul
Siapa yang tak kesal? Heechul yang selama ini ada di sisi Leeteuk tidak pernah mendapatkan itu, padahal ia juga mau ditatap malaikat seteduh itu. Apa? Jika Leeteuk bukan malaikat kuadrat kalian akan lebih jauh dari manusia
"Dan kau Hee? 28 tahun masih memintaku menatapmu seperti itu? Ck, sekarang yang anak anak Donghae atau kau?" balas Leeteuk sambil terkekeh menepuk pelan pundak sahabatnya
Ya. Heechul memang sadar Leeteuk jauh mencintai dongsaeng-nya daripada dirinya. Iya, Heechul paham seharusnya ia tidak cemburu dengan dongsaeng sahabatnya sendiri. Atau bisa dibilang dongsaeng calon kekasihnya? Hahaha... Entahlah. Heechul sudah menyimpan rasa kepada Leeteuk sejak lama. Tapi lagi dan lagi, jiwa pengecutnya kembali mengambil alih dirinya dan berakhirlah sampai sekarang. Ia hanya memendam perasaan kepada sahabatnya
"Sudahlah Lee. Masih banyak stok yang harus dicatat. Jika kita tak bekerja sekarang kita tidak akan selesai" ucap Heechul yang dibalas anggukan oleh Leeteuk
Mereka berdua pun kembali sibuk dengan tumpukan bahan-bahan makanan di gudang. Sedangkan Donghae? Ck, anak itu mungkin saja sudah mengacau di kafe depan
To Be Continue
Halo...
Cerita ini aku dedikasikan untuk Mongkook
Terimakasih sudah ikut berpartisipasi dalam pem-publish an Part 2
Semoga bisa terhibur
Yuk semuanya, jangan lupa tinggalkan jejak di cerita ini
Terimakasih
![](https://img.wattpad.com/cover/214127098-288-k985871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
halu || eunhae ✓
FanficTentang dua namja yang berusaha berbagi kasih sayang dan menyalurkan rasa rindu setiap harinya "Aku ingin menikahimu" "Kau mengigau?" "Tidak... memang kau tidak mau menikah denganku?" "T-tidak tahu"