"Apa kau gugup Hae?" tanya seorang namja dari ambang pintu saat melihat dongsaeng-nya sedang melamun
Donghae yang mendengar suara itupun sedikit terkejut, ia benar-benar tidak bisa fokus hari ini
"A-ah hyung kau mengagetkanku" balas Donghae menampilkan senyum terbaiknya di depan hyung-nya
Leeteuk pun masuk ke dalam ruangan yang Donghae tempati, ia tersenyum melihat adiknya sangat tampan hari ini. Sebenarnya sangat cantik, tapi ia tidak mau mendengar celotehan dongsaeng-nya
"Jinjja? Sepertinya adikku sangat grogi?" ucap Leeteuk sambil mengelus sayang puncak kepala Donghae. Sedangkan Donghae hanya diam menunduk menikmati belaian sang hyung yang mungkin nanti akan ia sangat rindukan
"Bagaimana tidak Hyung. Tidak ada hitungan jam aku akan menjadi milik orang lain" balas Donghae melihat ke arah Leeteuk sambil tersenyum lesu. Leeteuk pun hanya tersenyum mendengar perkataan Donghae
Leeteuk tahu bahwa Donghae hanya mengkhawatirkan dirinya. Donghae sebenarnya senang menikah dengan Hyukjae, siapa juga yang tidak senang saat dipinang oleh orang yang kita sayangi. Tapi jauh dilubuk hatinya, orang yang kini berada di hadapannya adalah orang yang paling ia sayang. Donghae sama sekali tidak mau membuat hyung-nya terluka. Jika sudah menikah, pasti Donghae hanya bisa menitip hyung-nya ke Heechul, berdoa semoga hyung-nya bahagia
Ah iya, kini mereka sedang berada di ruang rias pengantin. Hari ini adalah hari dimana Hyukjae dan Donghae akan mengikat janji. Sebulan berlalu mereka menjadi tunangan dan kini mereka akan menjadi suami-istri. Menikah dengan jangka waktu hanya sebulan tidak main-main. Bahkan Hyukjae rela meninggalkan perusahaan untuk mengurus semuanya. Begitu pula dengan Donghae yang memilih bekerja paruh waktu dalam sebulan. Dalam waktu sebulan itu mereka benar-benar serius, tidak ada waktu untuk bercanda gurau. Bahkan Hyukjae sempat bolak-balik antar kota, ia rela melakukan apapun agar pernikahannya berhasil
"Menikah itu kewajiban. Siap tidak siap kau harus menikah. Lagipula untuk apa kau takut? Menikah itu adalah satu hal yang bisa kau banggakan. Jadi bersemangat lah" jawab Leeteuk sambil mengelus pelan pipi milik Donghae yang lebih membesar dari sebelumnya. Tapi tetap saja, orang tampan tetaplah tampan
"Gomawo hyung" balas Donghae sambil tersenyum dan memeluk pinggang ramping hyung-nya dan dibalas pelukan dari Leeteuk sambil mengusap pelan punggung milik dongsaeng-nya
Lalu tiba-tiba terbesit pertanyaan yang sudah beberapa hari ini menggangu pikiran Donghae, "Hyung apa kau tidak sedih jika aku berpisah denganmu?" celetuk Donghae
Leeteuk segera mengubah arah pandangnya ke kedua manik mata milik dongsaeng-nya. Donghae kini sudah berkaca-kaca melihat hyung-nya. Leeteuk mau tidak mau harus tersenyum menanggapi perkataan adiknya
"Kau masih memikirkannya? Hae tidak usah dipikirkan. Aku pasti sedih sebagai hyung-mu melepas dongsaeng satu-satunya, bukankah itu hal yang berat? Tapi aku tidak bisa berbuat banyak. Bagaimanapun juga aku dan kau akan memiliki kehidupan baru nantinya. Lagipula kau akan tinggal dengan Hyukjae, aku percaya dengannya" ucap Leeteuk menahan tangisnya dan memilih untuk menampilkan senyuman lesung pipinya. Hari ini bukan tangisan yang seharusnya ada, melainkan kebahagiaan
Donghae yang melihat senyum hyung-nya seketika pecah, ia tidak bisa menahan air matanya lama-lama, "Mianhae hyung aku belum bisa menjadi dongsaeng yang baik" isak Donghae di tengah tangisannya
Leeteuk pun dengan sigap menghapus pelan air matanya Donghae walaupun ia tahu, percuma. Karena air mata Donghae terus berjatuhan. Setidaknya Leeteuk sudah berusaha membuat Donghae lebih baik
KAMU SEDANG MEMBACA
halu || eunhae ✓
FanfictionTentang dua namja yang berusaha berbagi kasih sayang dan menyalurkan rasa rindu setiap harinya "Aku ingin menikahimu" "Kau mengigau?" "Tidak... memang kau tidak mau menikah denganku?" "T-tidak tahu"