Chapter 6

141 11 0
                                    

Aoi sempat terkejut, tapi ia kembali fokus pada si pengulat itu, lalu seorang pemabuk datang dan mengganggunya serta memintanya untuk tidak ikut campur masalah konteks itu. Aoi memintanya untuk diam dan si pemabuk pun mulai marah, Aoi pun memukul tangannya agar menjauh darinya, ia juga mengatakan kepadanya,

"Kalau kau tidak berhenti, akan ku patahkan tanganmu!!"ucap si pemabuk itu.

Aoi tidak menghiraukan mereka dan tetap mengobati si pegulat itu, dia juga tidak takut kepada semua lelaki yang ada di hadapannya. Si pemabuk itu akhirnya mundur sampai memasang wajah marah.

Setelah Aoi menggunakan kemampuan pengobatannya untuk menolong si pegulat, sang dokter yang baru saja tiba, melihat kejadian itu dan memberikan rasa kagumnya kepada Aoi. Pemilik toko memberikannya sekantong berisi nasi dan sake sebagai rasa terima kasih. Aoi pun berpikir bahwa ia bisa menjual nasi dan sake ini untuk mendapatkan uang agar bisa membayar obat-obatan tadi yang diambil karena Kanao. Dia dan Kanao kembali berjalan di kota, tapi di saat itu mereka berlari menuju ke arah pasangan suami istri yang sedang bertengkar. Sang suami telah banyak menghamburkan uang hanya untuk berjudi dan mabuk-mabukan, sang istri sedang memakinya, sedangkan anak-anak mereka menangis di belakang mereka. Aoi meminta mereka untuk berhenti bertengkar dan memberikan kepada mereka kantung yang berisikan nasi itu. Keluarga itu pun terdiam dan bertanya "mengapa?" tapi Aoi tidak tahu bagaimana cara menjawabnya bukankah akan terlihat sedikit arogan jika Aoi menjawab ia ingin menolong mereka? jadi Aoi hanya memberikannya dan langsung meninggalkan mereka. Anak yang paling tua itu masih berusia anak-anak lari ke arah mereka dan memberikan mereka sebuah kincir angin merah sebagai tanda terima kasih. Aoi tidak tahu harus bereaksi seperti apa tapi Kanao mengambil kincir angin itu dan dengan nada pelan mengucapkan terima kasih kepada nya yang sedang tersenyum lebar.

Sambil mereka berjalan meninggalkan tempat itu Aoi bertanya "mengapa?" kepada Kanao.
Kanao mengatakan...

"Kalau kincir angin itu tidak diambil, hati anaknya itu akan sedih."ucap Kanao.

Aoi menyadari bahwa Kanao mulai banyak berubah semenjak ia bertemu dengan Tanjiraou.

Next>>

Kimetsu no Yaiba no Shōsetsu II COMPLETED ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang