Chapter 4 - The Atmosfer-

702 76 0
                                    

"Nah, berhubung kamu sedang ada disini bagaimana kalau kamu membantu ibu untuk mengajar MTK kepada mereka?"
.
.
"Maaf ibu, ilmu saya masih sedikit. Lagipula saya yakin dikelas ini banyak juga yang pinter MTK. Saya masih belum pantas."
.
.
"Kamu memang benar-benar rendah hati ya. Ibu salut."
.
.
"Saya hanya bilang apa adanya ibu. Ohyaa.. saya permisi ya Bu dan terimakasih atas izinnya." Kemudian remaja tampan dengan kacamata khasnya itu pun keluar kelas D. Dan ya, suasana pun kembali menjadi riuh dengan segala topik ala kelas D.
.
.
"Anjirrrrr, so banget ngomong nya. Padahal mahh merendah untuk meninggi tuh!!"
.
.
"Si Neon kesini cuma buat nyombong."
.
.
"Lu, ketemu sama dia dimana Sand?!"
.
.
Tanpa basa-basi Sandy langsung berdiri dan berlari keluar kelas. "Maaf ibu, saya izin keluar dulu."
.
.
Ya, kalian tentu tahu apa yang akan dilakukan Sandy kan.
.
.
"Heyy... Tunggu."
.
.
Sosok didepannya masih terus berjalan.
.
.
"HEYY!!"
.
.
"....."
.
.
"Heyy... Tunggu!!" Tetap sama. Remaja tampan itu tak berhenti. "HEYYY!!" Sandy pun semakin kesal kemudian dia pun berlari mengejar sosok itu lalu menghalangi jalannya.
.
.
Diberhentikan secara tiba-tiba tentu saja membuat Awi terkejut dan memandang Sandy dengan heran.
.
.
"Kamu tuh ngga denger ya!! Dari tadi aku manggil!!"
.
.
"Manggil?"
.
.
"Iya!! Sampai teriak-teriak tau ngga!!"
.
.
"Tapi aku ngga merasa dipanggil."
.
.
"Tadi aku teriak-teriak HEYY - HEYY, masa ngga denger!!"
.
.
"Tapi aku bukan HEY, aku punya nama."
.
.
"Arghh.. udah lupain!!" Karena kesal akhirnya Sandy pun berjalan lagi menuju kelas. Dan...
.
.
"HEYY.. tunggu." Kali ini gantian Awi lahh yang berlari mengejar Sandy. "HEYY."
.
.
"Aku bukan Heyy. Aku punya nama!!" Jawab Sandy tanpa menghentikan langkahnya.
.
.
"Tadi kamu mau ngapain ngejar aku?"
.
.
"Ngga ada lupain aja."
.
.
"Aneh banget." Ucap Awi, kemudian ia pun membalikan badannya untuk ke arah kelasnya. Namun...
.
.
"Kamu bilang apa tadi?!" Again. Sandy telah berada dihadapannya menghalangi jalan.
.
.
"Aneh banget."
.
.
"Kamu ngatain aku aneh!!"
.
.
"Aku ngga ngatain."
.
.
"Asal kamu tau ya. Yang aneh itu kamu!! Dan kalian semua penghuni kelas A yang isi nya cuma belajar belajar dan belajar. Kalian ngga tau gimana rasanya bersenang-senang dimasa remaja. Hidup tuh bukan cuma diisi sama rumus dan angka tapi harus ikutin perkembangan zaman. Jangan jadi manusia kaku dan kuper. Hidup tuh harus ada....."
.
.
"Heyy broo." Tiba-tiba sosok remaja tampan lainnya datang dan merangkul Awi. "Ternyata disini, kita ditunggu dikelas. Eddy ngajak meeting."
.
.
Tak ingin berlama-lama Sandy justu berlalu saja meninggalkan mereka berdua tanpa melanjutkan ucapannya.
.
.
"Dia kenapa?"
.
.
"Ngga tau. Ya udah, ayo ke kelas."
.
.
Kelas A
.
.
"Ok. So, Shannon and NAY tidak bisa ikut class meet. Jadi we will only enter one competition, yaitu basket."
.
.
"Sorry gaess.. kami terlambat."
.
.
"Nope. Kalian setuju kan? If we just join basketball?"
.
.
"But I can't play basketball."
.
.
"Relax, there is me." El pun kembali merangkul Awi.
.
.
"Yes, true. We have a captain basketball. Ahhyaa.. and Oscar, setelah class meet apa ada agenda OSIS lainnya?"
.
.
"Tidak ada."
.
.
"Ok, good. After this we will focus on the Olympics. We don't just carry the name of the school but next level membawa nama our country."
.
.
"Yes."
.
.
"Awi, when is the taekwondo match?"
.
.
"Next month, I will go to Beijing."
.
.
"We hope you win, brother."
.
.
"Yeaa.. Bismillah."
.
.









Senandung Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang