Chapter 12 - Softlens ????? -

511 67 0
                                    

"Arghhhhhhh.... Sebellll.... Sebelllllllll!!!"
.
.
Berteriak sekencang mungkin, meluapkan segala emosi yang Ia tahan selama di sekolah. Ya.. tapi berteriak nya di bantal jadi tidak ada yang bisa dengar.
.
.
"Dasar cowok nyebelinnnnnnnnnnnn!!!!!!"
Dan teriakan itu pun semakin menjadi-jadi saat remaja cantik itu mengingat lagi kejadian saat dirinya diabaikan terlebih saat kejadian pulang sekolah. Saat dimana tanpa sengaja Ia melihat sosok remaja menyebalkan itu keluar sekolah bersama seseorang yang tak asing baginya. Ya, seseorang yang Ia tabrak. Disana keduanya saling tertawa bersama lalu kemudian datanglah sosok lelaki dewasa menghampiri keduanya. Sepertinya Kakak dari remaja yang Ia tabrak, mengingat wajahnya mirip. Sosok lelaki dewasa itu pun terlihat sangat akrab dengan remaja menyebalkan itu.
.
.
"Beteeee..... beteeee.... Beteeeeeeee!!!!!  Dasar cowok nyebelin!! Cowok Kaku!! Sok tau!! Sok keren!! Arghhhhh......" Segala bentuk umpatan itu diakhiri dengan bantal yang digigit saking kesalnya.
.
.
"Berubah gara-gara lagi deket sama cewek!! Cihhh... Cowok macem apa kaya gitu. Kirain isi otak anak kelas A cuma sekedar rumus dan angka!! Ternyata kalau udah bucin parah juga berubah nya!! Semua cowok sama ajaaaaa!!"
.
.
Tiba-tiba

"Astagaa... Ini anak, pulang sekolah bukannya ganti baju bersih-bersih terus makan. Ini malah tiduran."
.
.
"Apaan sih, mommy main masuk-masuk aja deh. Aku tuh lagi capek mom. Lagi banyak tugas di sekolah. Mau rebahan dulu."
.
.
"Iya pokoknya buruan bersih-bersih terus makan, hari ini kamu les soalnya."
.
.
"What!!???"
.
.
"What... What... Buruan bersih-bersih!!"
.
.
Ya. Meski terlihat kesal tapi disatu sisi ada perasaan senang juga saat tahu cowok menyebalkan itu akan ngajar. Sandy pun bersumpah akan membuat perhitungan dengannya. Akan memberinya pelajaran!! Tidak - tidak bukan pelajaran MTK, atau sejenisnya. Tapi pelajaran yang bikin cowok menyebalkan itu menyesal karena sudah menduakan nya!! Ehh... Mengabaikan lebih tepatnya.
.
.
15.45

Tingtonggg... Tanpa basa-basi remaja cantik itu pun segera membuka pintu rumahnya. Bersiap untuk sumpah serapah meluapkan segala emosinya. Namun ternyata semuanya tak sesuai rencana. Dihadapannya sosok itu berdiri dengan begitu santainya. Menggunakan masker hitam dan mata itu, Sandy baru pertama kali melihatnya begitu dekat. Tanpa kacamata sialan yang menghalangi. Segala umpatan yang sudah Ia siapkan, terpencar ntah kemana.
.
.
"Ada apa?? Ada yang salah sama penampilan aku?"
.
.
Sebuah pertanyaan yang akhirnya menyadarkan remaja cantik itu dari dunia fantasy nya.
.
.
"Kirain udah lupa kalau punya murid." Nada ketus kembali terucap. Dan setelahnya Sandy pun berlalu untuk mengambil peralatan belajar. Meninggal guru nya yang terlihat kebingungan.
.
.
Dan akhirnya belajar pun dimulai. Tapi dengan situasi yang berbeda. Ada yang menganggu pikiran remaja cantik itu. Sementara si sumber masalahnya tetap santai menjelaskan pelajaran tanpa peka dengan keadaan. Sampai akhirnya...
.
.
"Heyyy..."
.
.
"Hmmm.."
.
.
"Koleksi berapa softlens??"
.
.
"......"
.
.
"Heyyy... Aku bertanya."
.
.
"Aku ngga ngoleksi softlens." Ucap remaja tampan itu sambil menulis soal untuk bahan pelajaran.
.
.
"Bohong banget. Kamu pake softlens jenis apa aja."
.
.
"......" Tak ada jawaban. Ya, karena Awi lebih memilih untuk melanjutkan membuat soal.
.
.
"Heyyyy...."
.
.
"....." Again tak ada respon.
.
.
Tukkkkkk.... Karena kesal diabaikan, remaja cantik itu pun melempar sebuah Tipe-X ke sosok dihadapannya. Dan, hal itu pun sukses membuat Awi melihat kearahnya. Dan tatapan keduanya pun kembali bertemu dengan situasi yang berbeda.
.
.
Deggg... Dan detakan jantung itu seketika menggila hanya karena sebuah tatapan.
"Apa??? Marahhh??" Hanya kata itu akhirnya yang terucap.
.
.
"Aku ngga pakai softlens. Ok." Awi pun kemudian melanjutkan untuk membuat soal.
.
.
"Ngga usah bohong. Emang aku ngga tau apa, kamu suka ganti - ganti softlens. Biasanya kan kamu pakai yang warna item, terus kaya nya pernah juga warna coklat, dan sekarang pake beda lagi warnanya."
.
.
"Jadi selama ini kamu merhatiin aku??"
.
.
*Done*

Senandung Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang