"Sorry karena aku sudah membuat mu susah."
.
.
"Nope. Even though I regret your decision."
.
.
"Ya... Pasti banyak yang kecewa but tidak ada pilihan lain, Shannon."
.
.
"Yeaa, i know."
.
.
"Haiii gaess, i have idea. Gimana kalau sebelum hari H, kita bikin konten dulu. Come on, mau ya Wii."
.
.
"Aku tidak terbiasa dengan dunia YouTube N.A.Y"
.
.
"Konten yang simpel aja Wii, for example Social Eksperimen or Battle Sains."
.
.
"I have no time."
.
.
"Come on, we make video with another too."
.
.
"Kalian saja. Im supporter."
.
.
"Not exciting, kalau kamu tidak ikut, Wii." Shannon pun ikut membujuk.
.
.
Dan remaja tampan itu terlihat berpikir, sampai akhirnya. "Baiklah, tapi besok saja. Karena hari ini aku ada urusan."
.
.
"Ok.... And kita harus memberitahu Anin juga supaya dia besok bisa ikut." Ucap N.A.Y semangat.
.
.
"Yaps.. Oya Anin masih di UKS?" Ucap Shannon saat mengingat Sabahat nya itu belum ada dikelas.
.
.
"Iya. Mungkin sebentar lagi dia akan ke......"
.
.
"Bagus kita ketemu disini!!"
.
.
Tiba-tiba sebuah suara yang membuat ketiga nya refleks menghadap ke arah pelakunya. Ya. Seorang gadis remaja yang dengan wajah menahan amarah, kini berdiri berhadapan dengan Sang Ketua Taekwondo H.I.S.
.
.
"Awi, kami ke kelas dulu." Shannon pun kemudian menarik tangan NAY untuk ke kelas bersama. Meninggalkan Awi dan sosok gadis remaja itu.
.
.
Ya. Awi dan Sandy berdiri saling berhadapan. Namun, ekspresi keduanya begitu kontras.
.
.
"Mau tanya soal pelajaran?" Ucap remaja tampan itu dengan santainya.
.
.
"Jadi kamu suka ngomongin aku dibelakang!!"
.
.
"Maksud kamu?"
.
.
"Aku udah tau semuanya!! Kamu ngatain aku cerewet kan!!"
.
.
"Kata siapa?"
.
.
"Ngga usah ngeless!! Iya aku emang cerewet, bawel, suka seenaknya sendiri dan aku ngga pinter - pinter banget!! Aku ngga kaya anak-anak cewek kelas A yang ngga cuma cantik tapi juga pinter!! Tapi inget ya, aku paling ngga suka diomongin dibelakang!! Kalau kamu punya masalah sama aku, selesaikan didepan!!"
.
.
Terdiam. Awi dibuat terdiam dengan tumpahan emosi remaja dihadapannya. Diam bukan karena tak berdaya tapi karena tidak menyangka ternyata sosok dihadapannya menakutkan kalau sedang marah.
.
.
"Ternyata kamu tuhh ngga lebih dari sekedar cowok yang suka ngegosip. Kamu jelek-jelek aku apalagi!!"
.
.
"Aku ngga pernah nge..."
.
.
"Bohong!! Mana ada cowok yang jujur!! Kamu sama aja kaya cowok kebanyakan diluar sana!! Kamu tuh...."
.
.
"Awii??" Tiba-tiba dengan polosnya Anin, remaja yang menjabat sebagai Ketua PMR itu datang menghampiri keduanya. Lebih tepatnya karena Anin mau ke kelas.
.
.
"Anin, sudah selesai?"
.
.
"Iya."
.
.
Sementara itu, Sandy. Ntah mengapa saat melihat sosok Anin membuat kepalanya semakin mendidih. Sejujurnya karena Sandy teringat ucapan itu. Ucapan yang seharusnya tidak Ia dengar. Dan akhirnya, remaja cantik itu pun memilih untuk pergi. Daripada kemarahannya semakin meledak. Tapi kali ini Awi tidak membiarkan Sandy pergi begitu saja.
.
.
"Heyy... Tunggu." Awi, pun berusaha menghentikan Sandy. Namun, remaja cantik itu terus saja berjalan.
.
.
"....."
.
.
"Heyy..."
.
.
"....." Tetap sama. Sandy mengabaikan panggilan Awi.
.
.
"Sandy tunggu!!"
.
.
Degg... Langkah pun terhenti dengan detak jantung yang berdesir. Hanya karena sepenggal nama. Nama yang akhirnya terucap untuk pertama kalinya.
.
.
"Ada hal penting yang harus aku sampaikan." Ucap remaja tampan itu pada sosok dihadapannya.
.
.
"Apa!!" Kembali nada ketus yang terucapkan.
.
.
"Mulai Minggu depan, aku tidak mengajar lagi. Karena a..."
.
.
"Owh bagus deh kalau emang udah ngga ngajar lagi. Aku juga udah capek belajar sama kamu. Pinter ngga, stres Iya!!"
.
.
"Aku..."
.
.
"Stop. Aku mau ke kelas!! Ahh,, Iya... dan aku mau bilang selamat untuk semuanya dan semoga lancar!!"
.
.
Dan akhirnya Sandy pun benar-benar pergi meninggalkan Awi yang terdiam berusaha mencerna semuanya. Ya, Alwi terlihat kebingungan dengan maksud ucapan Sandy.
.
.
"Kau menginjak kaki ku, Edd!!"
.
.
"Ups.. sorry-sorry El."
.
.
"N.A.Y, did you manage to record it?"Ucap Shannon agak berbisik.
.
.
"Of course."
.
.
"I want to see the results." Eddy pun terlihat antusias untuk melihat hasilnya.
.
.
Ya, remaja penghuni kelas A itu pun menjadi rusuh karena ingin melihat lagi moment yang baru saja mereka liat. Moment langka.
.
.
"Kalian sedang apa?" Seketika sekumpulan remaja penghuni kelas A itu pun terkejut. Karena Awi sudah ada dibelakang mereka.
.
.
"Owh... We only see video lessons." Eddy pun berusaha mencari alasan. Namun, Awi tahu teman-teman nya sedang berbohong.
.
.
"Wait... Jangan bilang kalian melihat semuanya??"
.
.
"No... No... we did not see anything." Eddy pun berusaha menyakinkan. Namun...
.
.
"Hahh... Kau benar-benar payah." Ucap Sang Ketua OSIS dengan santainya sambil menepuk bahu sahabatnya itu. Dan berlalu meninggalkan kelas.
.
.
"Apa??"
.
.
*Done*

KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Masa Remaja
Teen FictionHanya sekelumit kisah anak remaja dengan berbagai kehebohan mereka. Cerita ini telah dimuat dalam akun Instagram.