Chapter 11 - Different ? -

490 67 1
                                    

Trettttttt.... Dengan sangat cepat Sandy pun berlari keluar kelas saat bel tanda pelajaran pertama telah usai.
.
.
"Lo mau kemana?"
.
.
"Gue kebelet!!" Teriaknya sambil berlari.
.
.
Toilet?? Tentu saja bukan. Ada hal lain yang harus Ia lakukan. Ya. Disinilah dia sekarang. Koridor kelas A. Sandy pun berusaha mengumpulkan keberanian nya. Sampai akhirnya...
.
.
"Mencari siapa?"
.
.
Suara lembut remaja cantik berambut ikal, sukses mengagetkan Sandy.
.
.
"Owhh... A-aku mencari Awi."
.
.
"Awi??"
.
.
Dan remaja cantik itu pun mengendarkan pandangannya ke ruang kelas mencari sosok Awi.
.
.
"Shannon, do you know where is Awi?"
.
.
"Hmm... I don't know but he left with Anin."
.
.
"Yahh, Awi nya sedang keluar. Ada sesuatu yang mau disampaikan?"
.
.
"Owh ngga usah. Ngga apa-apa. Nanti aja. Ngga penting juga kok." Ucap Sandy sambil menyembunyikan sesuatu ditangannya. Kacamata. Ya.. Sandy mengambil kacamata Awi yang terjatuh saat berkelahi. Dan, akhirnya Sandy pun memutuskan untuk kembali ke kelasnya yang ternyata sudah ada guru.
.
.
"Stupid banget sih Lo Sand!! Pake ke kelasnya segala. Padahalkan ntar juga ketemu pas les!!" Gumam remaja itu dalam hati.
.
.
Waktu pulang sekolah pun tiba. Begitu sampai di rumah remaja cantik itu pun segera membersihkan diri karena hari ini ada jadwal les. Ntahlah kenapa dia jadi begitu semangat untuk les. Namun...
.
.
"Mommy lupa ngasih tau, hari ini ngga les. Tadi Awi udah minta izin ngga ngajar katanya ada agenda sekolah."
.
.
"What!!! Kenapa mommy ngga bilang dari tadi!!! Kan aku ngga perlu buru-buru jadinya."
.
.
"Mommy lupa sayang. Lagian tumben semangat banget mau les."
.
.
"Tau ahhh!!" Dan remaja blasteran itu pun kembali masuk ke kamarnya dengan wajah ditekuk.
.
.
Hari yang tak lagi sama. Ntahlah semenjak insiden perkelahian itu sosok Awi menjadi begitu susah untuk ditemui. Dia tenggelam dengan segala kesibukan nya. Yang ntah apa itu. Sandy bahkan sengaja mengunjungi perpustakaan berharap bisa bertemu dengannya tetapi tetap tidak membuahkan hasil. Kantin sekolah yang biasa anak kelas A berkumpul pun ternyata nihil.
.
.
"Apa dia sakit ya?? Ahh tapi ngga mungkin, kalau dia sakit pasti temen-temen nya ngga akan diem aja. Apa dia menghindar?? Tapi kenapa?? Apa dia marah gara-gara aku bohong ya?? Tapi masa iya cuma gara-gara ngga les doang. Ahh atau jangan-jangan dia sibuk pacaran terus.... Arghhh bodoh bodoh bodoh!!! Ngapain juga gue mikirin dia!!!" Ya. Seperti orang frustasi remaja cantik itu berbicara seorang diri. Dia yang bertanya dia sendiri menjawab.
.
.
Tiba-tiba

"Astaga ternyata Lo disini. Ngapain sih??"
.
.
"Gue bosen aja di kelas. Lo ngapain sih pake nyariin gue segala. Gue lagi pengen sendiri."
.
.
"Tumben. Lo lagi ngga kesambet kan?"
.
.
"Sialan Lo. Udah sono balik ke kelas."
.
.
"Lo lagi ada masalah ya?? Cerita ajalah sama gue jangan disimpen sendiri."
.
.
"Gue ngga kenapa-napa Ratu. Gue lagi bosen aja di kelas."
.
.
"Hmmm.. bohong banget. Emang Lo pikir gue ngga tau beberapa hari ini, Lo sering banget ngelamun terus tiba-tiba Lo ngilang gitu aja. Biar gue tebak. Ada hubungannya sama Awi kan??"
.
.
"Apaan sih?? Ya nggak lahh. Ngga usah ngarang!!"
.
.
"Yakin nih???"
.
.
"Iyalah. Ngga penting juga gue mikirin dia. Kaya ngga ada hal yang lebih faedah aja. Udah ahh gue mau balik aja ke kelas." Dan remaja cantik itu pun berjalan menuju kelasnya. Namun...
.
.
"Lohh itu si Awi ada lapangan."
.
.
Refleks Sandy pun menghentikan langkahnya dan berlari melihat kearah lapangan. Sementara sahabatnya itu tengah menahan tawa, karena berhasil mengelabui dirinya.
.
.
"Lo nipu gue!!!"
.
.
Sebelum kena murka, Ratu pun memilih untuk ambil langkah seribu.
.
.
"Katanya ngga peduli!!" Teriak remaja berambut panjang itu sambil berlari.
.
.
"Awas Lo, Ratuuuuuuu!!!!" Dan akhirnya terjadilah aksi saling kejar-kejaran. Ya. Sandy benar-benar murka dengan sahabatnya itu.
.
.
"Kejar gue kalau bisa!!" Dengan cepat remaja itu pun menuruni tangga.
.
.
"Abis Lo sama gue kalau kena!!!" Dan Sandy pun semakin mengencang larinya menuruni tangga. Sampai akhirnya...
.
.
Brukkkk... Insiden tabrakan pun terjadi. Ya, Sandy menabrak seseorang hingga terjatuh.
.
.
"Auwwww...."
.
.
"Sorry... Sorryyy... Gue ngga sengaja. Sorry banget."
.
.
"Iya tidak apa-apa." Ucap remaja itu sambil berdiri dan memberikan senyum manisnya.
.
.
Tiba-tiba...

"Anin."
.
.
"Awii, how's it done?"
.
.
"Ya"
.
.
"Good. Oke.. we must go to the lab."
.
.
Dan sosok itu pun berlalu begitu saja. Tanpa sapa.

*Done*

Senandung Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang