Chapter 10 - The Power of Ketua Geng -

537 71 0
                                    

"Hari ini ngga les, aku ada tugas kelompok."
.
.
"👍👍"
.
.
Melihat balas chat hanya sebuah emot membuat remaja blasteran USA - Indonesia itu menjadi kesal. Tak ingin mood nya jadi hancur, Ia pun langsung keluar dari aplikasi Instagramnya.
.
.
"DM siapa Lo?"
.
.
"DM dia lahh. Gue udah bilang ngga les."
.
.
"By DM?"
.
.
"Iyalah. Why??"
.
.
"Emang Lo ngga punya kontaknya?"
.
.
"Nggaklah. Ngapain. Ngga penting juga nyimpen kontak dia."
.
.
"Ngga nyimpen kontak tapi aktif by DM padahal ngga saling follow."
.
.
"Ngga usah mikir yang aneh-aneh. Lo liat sendiri isi DM kaya gimana. Udah ahh.. yang penting hari ini kita have fun. Gue juga udah bilang ke mommy kita ada tugas kelompok jadi bisa pulang malam."
.
.
Trettttttttt.... Trettttttttt....
Dan bel pulang sekolah pun berbunyi. Suasana kelas D seketika menjadi riuh terutama tim cowoknya.
.
.
"Ayo, kita cuss. Nonton terus makan-makan."
.
.
"Mil. Lu ikut kan?"
.
.
"Sorry, ngga bisa gue. Udah keburu ada janji sama nyokap."
.
.
"Ahh ngga asyik loh, Mil. Gem, awas lo ya kalo lu juga kaga ikut!!"
.
.
"Gem,.. Gem..  emang gue Gempi!! Panggil nama gue yang bener, coyy."
.
.
"Udeh, lu ikut kaga??!"
.
.
"Iyee, gue ikut."
.
.
"Berarti yang ngga ikut cuma Emil doang Yee."
.
.
"Iyaa."
.
.
"Yadah, ayoo Sand.. Tu, kita buruan cabut."
.
.
Ya. Geng Penghuni Kelas D akhirnya pergi untuk bersenang-senang. Mereka menghabiskan waktu untuk nonton film dan nongkrong di Mall hingga sore. Setelah puas menghabiskan waktu di Mall, mereka akhirnya memutuskan untuk mencari tempat nongkrong yang lain. Mencari taman yang biasa anak muda berkumpul. Sampai akhirnya...
.
.
"Weitzzz, ada anak H.I.S nih." Sekelompok anak remaja lainnya terlihat menghadang jalan anak - anak Kelas D. Ya, ada 15 remaja dari sekolah yang berbeda dihadapan mereka.
.
.
"Mau ngapain Lo semua!!" Key. Selaku ketua kelas terlihat pasang badan.
.
.
"Anak H.I.S yang sombong nya selangit. Nganggep sekolahnya hebat. Padahal... Cuihhh isinya anak-anak cemen yang gede gaya nya doang." Remaja lainnya ikut buka suara.
.
.
"Hehhh!! Ngga usah banyak ba**t Lo!!" Dan Jefan pun mulai terpancing emosinya.
.
.
"Punya nyali juga Lo!!"
.
.
"Kalian pikir kita takut cuma gara-gara kalah jumlah doang. Kita bukan cowok cemen bro!!" Kali ini Gema pun ikut buka suara.
.
.
"Sand... Gue takut nih." Situasi memanas pun membuat Sandy dan Ratu ketakutan.
.
.
"Sand, Tu.. cari tempat aman buruan." Rey pun menyuruh keduanya untuk pergi sejauh mungkin.
.
.
"Lo semua Cemen kalau sampai nyerang cewek!! Laki sama laki!!"
.
.
"Lo yang banyak b***t!! An***g!!"
.
.
Buakkkkk... Dan perkelahian pun tak dapat dihindarkan. Ya. Perkelahian antara pelajar atau istilah trendnya tawuran. Aksi baku hantam pun terjadi, lebih tepatnya keroyokan karena anak laki-laki kelas D ada 5 orang sementara remaja dari sekolah lain ada 15 orang. Situasi yang tidak menguntungkan bagi anak kelas D. Sekuat apapun mereka melawan mereka tetaplah kalah jumlah. Bahkan Key dan Ras saat ini sudah tergeletak di tanah, mereka dipukuli bahkan ditendang. Nasib yang sama terjadi pada Rey. Sementara Jef dan Gema masih terus berusaha melawan dengan tenaga mereka. Melihat itu semuanya membuat Sandy dan Ratu menangis takutan, mereka ingin minta bantuan tapi tidak tau harus kemana. Tapi kalau mereka hanya diam, nyawa teman-teman mereka dalam bahaya. Sandy pun merasa menyesal karena sudah berbohong pada mommy nya. Coba saja kalau dia tetap memilih untuk les mungkin dia tidak akan mengalami situasi seperti ini. Tapi menyesal pun percuma. Setelah mengumpulkan keberanian nya akhirnya Sandy pun memutuskan untuk berlari mencari bantuan. Namun....
.
.
Duakkkk.... Belum sempat kakinya melangkah ada sebuah bola yang tepat mengenai wajah remaja yang sedang mengeroyok Rey. Bahkan hidung remaja itu pun sampai berdarah.
.
.
"Woyyy... an***g!! Siapa berani nendang ke muka gua!!"
.
.
"Upss... Sorry thats my ball."
.
.
Dan layak nya sebuah scene dalam film. Disana remaja lainnya tengah berdiri dengan wajah santai mereka. Lebih tepatnya keempat remaja. Dan kehadiran mereka pun sukses membuat remaja-remaja dari sekolah lain tersebut menghentikan aksi memukul anak-anak kelas D. Mereka seperti menemukan mangsa baru.
.
.
"Ohhh... Sekumpulan anak-anak mommy mau sok-sok an jadi pahlawan. Hehh.. mending pulang terus minta bikin susu ke mommy terus bobo."
.
.
"Pulang gihh, buruan. Kita itung sampai 3 nih. Masih ada kesempatan buat pulang."
.
.
"Kami ngga suka kekerasan dan kami ngga suka keributan." Remaja berkacamata itu pun masih terlihat santai.
.
.
"1.... 2... Buruan lari.  Jangan sampai nangis nih."
.
.
Tak ada reaksi. Anak-anak kelas A masih diam membaca situasi.
.
.
"Tiga...."
.
.
Buakkkkk... Dalam sekali gerakan remaja itu pun telah tersungkur di tanah.
.
.
"Kalian, bantu anak-anak kelas D. Biar aku yang menghadapi mereka." Ucap remaja berkacamata itu setelah dia berhasil membanting ke tanah remaja dihadapannya.
.
.
Namun... Duakkkk... Sebuah balok kayu menghantam Awi dari belakang dan membuatnya terjatuh hingga kacamata nya pun terlepas. Namun, tak butuh waktu lama bagi Awi untuk berdiri. Ya, Awi pun kembali berdiri sambil merapikan bajunya.
.
.
"Maju kalian semua." Dan untuk pertama kali nya. Wajah itu pun berubah. Tatapan nya menjadi begitu dingin.
.
.
Perkelahian pun kembali terjadi tetapi kali situasinya berbeda. Hanya dalam sekejap beberapa remaja telah tersungkur ke tanah bahkan diantara mereka tak kuat untuk berdiri lagi. Ya, Awi menggunakan beberapa teknik taekwondo melumpuhkan lawan dengan menyumbat beberapa titik syaraf lawannya.
.
.
"Arrghhhhhhh... Sakit sakit!!! Ampun ampun!!!!" Teriakan kesakitan pun tak dapat dielakkan saat Awi menggunakan teknik memutar tangan lawan kearah belakang dan menjepit titik syaraf dijempol tangannya.
.
.
"Mau aku patahkan??"
.
.
"Ampun ampunnn.... Arrghhhhhhh... Sakit... Sakit!!"
.
.
"Kamu ketuanya??"
.
.
"Ssakittttt.... Ampun. Gua kalah gua kalah!!"
.
.
Awi pun melepaskan lawan nya.
"Sebaiknya kalian pergi dari sini. Jika kalian merasa belum puas dengan perkelahian hari ini. Maka balas dendam lah dengan cara lebih elegan. Bertemu di Champions. Cara seperti ini sangat ketinggalan zaman. Gunakan kemampuan berkelahi kalian untuk hal-hal yang lebih berguna." Nada tegas pun terucap dari seorang Ketua Taekwondo H.I.S.
.
.
Mereka pun akhirnya pergi tanpa berkata-kata lagi. Ya, mereka salah memilih lawan kali ini.
.
.
"Are you ok??"
.
.
"Yes, i'm fine Oscar."
.
.
"Aku rasa masalah ini jangan sampai pihak sekolah tahu. Karena perkelahian antara pelajar tetep saja melanggar aturan sekolah. Aku tidak ingin kalian semua mendapat skors. Tetapi aku akan berusaha menjalin komunikasi dengan Ketua OSIS sekolah tersebut untuk bisa melakukan pengawasan agar masalah seperti ini tidak terulang kembali."
.
.
"Ya, aku setuju."
.
.
"Ohh My God... Gaess 5pm. We are late!!" Tiba-tiba El pun memotong pembicaraan karena Ya, mereka ada tugas penting lain nya.
.
.
Dan akhirnya anak-anak kelas A pun berpamitan pada kelas D.
.
.
Seakan terlupa. Sandy. Dia terdiam menyaksikan itu semua.

Senandung Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang