Irene dan Seulgi merebahkan diri di atas rumput hijau beralaskan kain. Mereka memandang langit yang sangat biru di Kota Paris ini, lebih spesifiknya lagi di lapangan hijau depan menara Eiffel.
Sudah 5 bulan setelah mereka kembali bersama, Irene benar-benar merasa lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya. Seulgi selalu bersamanya, mengisi hari-harinya, mengobati lukanya, menghapus air matanya, menari bersamanya, bernyanyi bersamanya... melakukan semua hal bersama-sama.
Seulgi merupakan hadiah terindah yang Tuhan berikan untuk Irene. Irene sangat bersyukur dia berpisah dengan Wendy, karena apa yang Irene rasakan sekarang tidak pernah sama sekali dia rasakan ketika bersama Wendy walaupun Irene dan Wendy bersama cukup lama.
Awalnya Seulgi tidak percaya dengan keberadaan bidadari, tapi semenjak Seulgi melihat Irene di sebuah pameran Kota Ljubljana, Seulgi melupakan asumsinya. Dan ketika Seulgi berhasil mendapatkan Irene, oh sungguh perjuangan yang sangat tidak sia-sia, sangat bahagia Seulgi, ketika dia ingin melihat bidadari yang Tuhan janjikan ada di surga, Seulgi tinggal menoleh ke sebelahnya, dan disana lah Irene berdiri menggenggam tangannya, menatap matanya penuh kasih sayang dan kehangatan.
Menurut Irene, tentu saja Seulgi adalah seorang bidadari!
Dia adalah bidadari yang menyapanya dengan senyuman suci, membawanya terbang jauh ke dasar hati, dan membebaskan dirinya dari segala sepi.
"Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu, aku yang pernah terluka, kembali mengenal cinta. Hati ini temukan senyum yang hilang, semua itu karena kamu, Seulgi,"
Seulgi terkekeh menggelengkan kepalanya karena malu.
"Jauh waktu berjalan kita lalui bersama, betapa di setiap hari aku jatuh cinta ke kamu, Kak. Dicintai oleh kamu, aku merasa sempurna, semua ini karen kamu, Kak,"
Irene langsung menampar Seulgi pelan karena malu.
"Enak banget jadi kamu, Kak," kata Seulgi memecahkan suasana canggung malu-malu.
"Enak dong, yang selalu di sebelahnya aja yang kayak kamu gini,"Seulgi langsung merah merona, "Bukan begini konsepnya,"
Irene yang melihat Seulgi terdiam karena malu langsung terkekeh.
"Iya iya, kenapa enak jadi aku?" tanya Irene.
"Kalau mau liat bidadari langsung ngaca,"Irene yang memang dasarnya sedikit lebih pintar daripada Seulgi langsung membuat counter dari gombalan Seulgi.
"Ribet, nyari kacanya mulu. Enakan kamu langsung noleh ke aku," kata Irene menaik turunkan alisnya pede.
Seulgi tertawa sambil mengangguk-angguk setuju.
"Hhhmmm," Seulgi menghela nafasnya panjang.
"Kenapa?" tanya Irene.
"Aku sayang banget sama kamu, Kak," jawab Seulgi dengan suara yang kecil.
"Ah, males kecil banget suaranya, cupu," kata Irene bercanda.Seulgi menoleh ke Irene, "Gak mau didenger orang,"
"Kenapa?" tanya Irene menatap Seulgi.
"Nanti orang-orang iri liat aku pacarannya sama bidadari, terus aku diserbu mereka, terus nanti kamu direbutin, terus tau-tau aja udah perang dunia ke tiga,"Irene tertawa mendengar jawaban konyol dari Seulgi, dan terdiam sesaat memikirkan jawaban Seulgi.
"Pacaran sama bidadari? Emang kamu kapan nembak aku? Kapan resminya? Kok aku gak tau ya kayaknya?"
"Ah, gak udah pake peresmian, gak usah pake pertanyaan juga aku tau Kakak mau sama aku. Yaaa... walaupun Kakak bidadari dan aku manusia biasa, tapi aku tau pasti Kakak mau sama aku. Iyakan, Kak? Iya lah, Kang Seulgi,"
"Pede,"
"Ih, tapi serius, pasti mau kan?""Gini cara bocah satu ini nembak?" tanya Irene yang tersadar Seulgi sedang mengajaknya untuk berpacaran.
"Iya iyaaa," jawab Irene.
"Iya lah," kata Seulgi terdengar menjengkelkan.Irene yang gemas langsung menggigit tangan Seulgi yang dia genggam.
"Aw! Sakit! Katanya Kakak gak galak gak gigit?!"
"Lagian kamu aneh-aneh aja–"
"Eh, tapi gapapa deh. Kapan lagi digigit bidadari? Baru sekali,"
"Maksud?" tanya Irene menunjuk leher Seulgi yang memiliki beberapa bercak merah.Seulgi tertawa malu lalu memeluk Irene. Saat memeluk Irene, Seulgi melihat ke leher Irene.
"Keren tatonya merah, Kak," kata Seulgi tanpa dosa.
"Kamu yang buat!" gas Irene sambil menutup lehernya dengan rambutnya.
"Hehehe, tapi sayang gak?"
"Sayang,"
"Sayang siapa?"
"Gak tau,"Seulgi duduk dengan rasa kecewa, Seulgi manyun sambil menatap Irene.
"Ih, aneh banget kamu hari ini. Ya sayang kamu lah! Sayang siapa lagi?"
"Y-ya, jangan ngegas dong, Kak,"Irene terkekeh lalu mencium Seulgi sekilas.
"Aku sayang kamu, Kang Seulgi,"
"Aku juga sayang kamu, Kang Joohyun,"Irene kaget dengan marganya yang diganti dengan marga Seulgi, tapi dia sangat menerima nama itu walau terdengar canggung.
— END —
Hehehe
Terima kasih untuk kalian semuaaa para pembaca setia, para voters setiaaa, woohoo. Akhirnya selesai juga "Dia" ini. Maaf untuk semua kekurangannya... hehehe. Sekali lagi terima kasih!
Tunggu project gw selanjutnya yaa! Kalau ada saran tokoh boleh komennya karena saran dari kalian sangat membantu! Terima kasih! Mwa mwa💋
- Aretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia [Seulrene]✔️
FanficDi suatu hari tanpa sengaja kita bertemu Aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta Hati ini kembali temukan senyum yang hilang Semua itu karena dia Anji - Dia. ⚠️ GXG AREA ⚠️ Copyright ; aloyalpanda.