Cerita ini hanya fiktif belaka. Semuanya hasil pemikiran author. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kisah nyata si pemeran.
Jangan lupa like, Comment dan share biar temen-temen kalian ikut baca.
⛅⛅⛅⛅⛅
"Akan aku tegaskan bahwa umur bukan yang menentukan seberapa dewasanya dirimu, "
Adora.
⛅⛅⛅⛅⛅
"Gimana tadi rapatnya?, " tanya Aera saat Soera datang.
"Lancar, " sahut Soera sambil merehatkan tubuhnya. Jika Soera boleh jujur, sebenarnya rapat tadi sangat menegangkan.
Soera memang sering berbicara di puluhan, ratusan bahkan ribuan orang. Dia sudah sering melakukan hal seperti itu,tapi mengapa rasa gugup masih sering menyerangnya. Seharusnya dia sudah terbiasa?.
"Jika aku jadi kamu, Soera. Aku pasti akan pingsan ditempat karena saking terpesonanya dengan ketampanan tujuh pangeran ARMY. Aku yakin pasti kamu juga sama terpesonakan saat melihat mereka? Bagaimana mereka sangat tampan bukan?," ucap Aera sambil membayangkan ketampanan 7 pria tersebut.
"Ya, " sahut Soera.
"Ya apa? Ya, kau terpesona?," tanya Aera meyakinkan.
"Ya,mereka tampan karena mereka laki-laki,"jawab Soera dingin.
"Aish... Kau memang benar-benar menyebalkan," kesal Aera.
"Kau itu sangat me..."
Soera tidak memperdulikan ocehan Aera. Pemikirannya dari tadi terus berpetualang mengingat kejadian selama didalam ruang rapat tadi. Mata hitam itu terus melihat kearahnya seperti elang yang sedang mengintai mangsanya. Mata hitam itu terus menatap dan membuat Soera merasa risih. Soera tidak ingin dari tatapan itu mmembuatnya menghasilkan segala kemungkinan dan menciptakan keputusan yang semu.
"Soera," panggil Aera menggoyangkan tubuh Soera.
"Hm, " jawab Soera saat dirinya kembali ke dunia nyata.
"Kau dipanggil ke ruang rapat kembali, "ucap Aera dan menciptakan kebingungan dalam diri Soera.
"Tadi Sejin sunbaenim memanggil mu dan kau asik dengan duniamu, "jelas Aera dan membuat Soera paham.
Soera langsung pergi menuju tujuannya yaitu ruang rapat. Segala spekulasi bermain di pikirannya. Otak Soera memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Untuk menjadi alasan utama dirinya di panggil kembali keruang rapat.
"Permisi,"
"Soera kemarilah!," panggil Si-hyuk . Saat ini Soera merasa gugup setengah mati namun sayangnya wajah Soera hanya menunjukan ekspresi tidak terjadi apa-apa.
"Kami tadi telah membuat keputusan secara musyawarah mengenai dirimu! Kami semua sepakat untuk menjadikanmu manager BTS membantu Sejin. Apakah kamu bersedia?, " ucap si-hyuk berhasil membuat Soera terkejut.
Menjadi seorang manager? Apakah ini mimpi? Sepertinya ini mimpi.
"Aww"ringis Soera saat merasakan perih ditangannya akibat cubitannya. Tunggu! Cubitannya terasa sakit.
"Ini bukan mimpi Soera,"ucap Jin terkekeh.
"Apakah kalian yakin dengan keputusan kalian?, " tanya soera ragu.
"Berikan kami alasan untuk ragu memilihmu?, " sahut Adora. Karena, dirinya percaya dengan keputusannya saat ini. Entahlah, dia hanya merasa yakin saja dengan gadis misterius bernama Soera ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT ⛅
FanfictionJangan lupa follow dulu sebelum membaca! 💯 Menjadi seorang manajer wanita diusia muda? Merawat ketujuh pria yang sedang menjadi perbincangan dunia karena prestasi yang mereka raih? Sepertinya ini lah yang sedang dirasakan oleh Putri Soera Kalea. D...