16 :) PESONA

1 1 0
                                    

"Aku yang sesungguhnya adalah aku yang tak disangka-sangka,"

Anonim.

⛅⛅⛅⛅⛅

Hari demi hari telah Soera lewati dan tidak terasa sudah hampir seminggu sejak kejadian malam itu, yang ternyata membuat persahabatan diantara mereka semakin erat dan berusaha saling terbuka satu sama lain.

Soera juga tidak bisa kerumah sakit akibat kesibukkannya mengurus 7 pria yang terasa seperti mengurus 7 Balita yang sedang aktif-aktifnya.  Semakin hari Soera mengenal sikap dan kebiasaan mereka masing-masing.

Lebih tepatnya dalam sehari Soera bisa mengenali semua tabiat mereka. Mereka tidak ragu menunjukkan siapa mereka? Kecuali satu orang yang masih asik dengan perannya.

Seperti hari ini, Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan suasana dorm sudah sangat ramai oleh teriakkan semangat dan tawa mereka yang sedang melakukan senam Zumba.

Soera memilih untuk menuju ke halaman untuk duduk disana menikmati udara pagi dan cahaya matahari. Soera tersenyum saat melihat kupu-kupu hinggap disalah satu bunga yang dirawatnya.

"Soera," tiba-tiba Jin datang menghampirinya sambil membawa teh hangat.

"Sepertinya ini pagi yang cerah untukmu?," tanya Soekjin memberikan segelas teh hangat ke Soera.

"Ya, sangat cerah rasanya seperti bangun dari tidur panjang," jawab Soera menerima pemberian Soekjin.

Mereka cukup lama terdiam menikmati ketenangan yang jarang mereka dapatkan.

"Soera," Soera menoleh menatap Soekjin yang tersenyum kearahnya.

"Aku jarang melihatmu tersenyum selebar tadi. Rasanya bahagia melihatmu bahagia, " ucap Soekjin memutuskan pandangan dan memilih menatap rumput-rumput yang terlihat berkilau.

"Kadang kenyataan itu sulit diterima. Aku sosok yang berusaha bersikap sesuai lingkungan. Jika bersama dengan para maknae maka Aku akan bertingkah seperti mereka atau bahkan aku akan bersikap menjadi Hyung mereka. Jika aku sudah bertindak aku akan menjadi sosok yang dewasa melebihi Namjoon. Aku bersikap sesuai mereka yang bersikap denganku," jelas Jin membuat Soera merasakan sosok lain dari pria berbahu lebar tersebut. karena selama ini, Soekjin terlihat kekanak-kanakan namun ternyata merupakan sosok yang dewasa.

"Jangan terlalu baik pada semua orang. Karena dalamnya lautan siapa yang tahu, cintai dan hargai dirimu sendiri," Ucap Soekjin sambil tersenyum manis kerah Soera.

"Nee, Oppa,"

Setelah menjalani kultum pagi. Soera langsung disibukkan dengan segala pekerjaan rumah salah satunya mencuci baju. Soera memasuki setiap kamar untuk mengambil baju kotor.

Saat masuk kamar Suga, Soera melihat Suga bangkit dari kasur dan mulai sibuk menatap setiap sudut kamar. Suga sangat menyukai kamar dan pianonya yang berada diruang tamu.

"Soera apa kau melihat ponselku?,"

"Tidak Oppa,"

"Apa kau sudah makan? Jika belum cepatlah makan! Jangan sampai sakit karena nanti merepotkan yang lainnya," Soera terdiam dan tersenyum tipis mendengar ocehan Suga.

"Jaga kesehatan jangan hanya menjaga kesehatan kami tapi jaga kesehatanmu juga, " ucap Suga sambil mengecek setiap sudut kamarnya mencari ponsel berlogo apel yang ternyata berada dikantong celananya.

"Nee Oppa. Kau sangat cerewet!," jawab Soera melihat Suga kembali menaiki kasur dan berbaring.

"Cerewet? Aku hanya berbicara biasa, " jawab Suga dingin sambil memejamkan mata.

LANGIT ⛅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang