Happy reading 😊
"Huaaa..."
"Aaaa..."
Salah satu kebiasaan Lysha adalah masuk tanpa mengetuk. Gini nih kalau kebiasaan buruknya tidak pada situasi yang tepat.
Seketika Lysha menutup matanya dengan kedua tangannya. Jika dilihat dari gerakan Lysha dia seperti melihat hantu.
"LO NGAPAIN TELANJANG DEPAN GUE?"
"Siapa juga yang telanjang. Makanya punya mata itu di gunain. Bukan hanya pajangan." Aldrick seakan tidak peduli jika Lysha melihat nya. Memang benar dia tidak telanjang. Dia hanya menggunakan celana jeans tanpa atasan.
Sebelum Lysha masuk, Aldrick bertujuan untuk mengambil kaos putih polos yang berada di ranselnya, tapi entah mengapa ketika pintu terbuka dia refleks berteriak melihat kehadiran Lysha yang disusul dengan suara teriakan yang bersahut sahutan.
"Ya kan sama aja. Mata gue udah gak suci dong. Huaa bundaaa."
"Biasa aja kali. Kayak lo ngga pernah liat Alexis begini ajah"
"Itu kan beda!" Aldrick sudah menggunakan kaos polos nya.
"Lagian lo ngapain masuk tanpa ngetuk dulu?"
"Kan biasanya juga gitu."
"Gimana tadi kalau gue lagi telanjang beneran? Bisa bisa lo cewek pertama yang li-"
"Idih ogah. Lo juga sih make baju harus banget ya di kamar, ngga bisa di kamar mandi ajah? Udah gitu kenapa coba kamarnya ngga di kunci?"
"Kalau gue tau lo bakal datang gue juga bakal pake di kamar mandi, dan bakalan ngunci kamarnya"
"Seterah lo deh. Awas ya kalau dua menit lagi kalian gak turun. Huh!"
🍫🍫🍫
Ini adalah hari ketiga Angelo tidak masuk sekolah. Entah apa alasannya. Ingin sekali Lysha bertanya tetapi gengsinya terlalu tinggi. Dia tidak mau Angelo salah mengartikan kepeduliannya.
"Perhatian semuanya. Dengerin gue dulu please. Woi bisa diam gak sih?"
"Brak" Marcel selaku ketua kelas mengebrak meja guru. Hanya dengan cara ini dia bisa mendiamkan anggota nya.
Seketika seluruh penghuni kelas pun terdiam. "Lo apaaan sih kalau gendang telinga gue sampe pecah, awas ya kalau lo gak mau tanggung jawab." Dicky sebagai cowok paling bandel di kelasnya menyahut.
"Kalau mau ngasih pengumuman, buruan ngomong, jangan buang buang waktu berharga gue!" Kali ini salah satu anak gamers yang menjawab yaitu Rizky.
"Lo pada bisa diam gak sih. Gimana Marcel mau ngomong kalau kalian nyahut nyahut?!" Seketika mereka yang ingin angkat bicara mengurungkan niatnya. Mereka tidak ingin jadi bahan ocehan Lysha.
Semua cowok di kelasnya takut jika Lysha sudah angkat bicara. Entah apa yang mereka takuti. Mungkin karena suara Lysha yang melengking atau Lysha yang kalau bicara nya sangat cepat. Entahlah yang pasti bukan karna ukuran tubuhnya. Karena dia memiliki ukuran tubuh yang mungil tetapi jangan tanyakan tentang kekuatan. Bahkan dia pernah membuat teman sekelasnya sampai masuk rumah sakit hanya karena pukulannya.
"Ok. Jadi gini, Angelo kan udah tiga hari gak masuk sekolah, karena di sekolah kita punya aturan, jadi nanti kita jenguk dia. Gimana kalian semua bisa kan?"
Ada yang hanya mengangguk, menggeleng dan ada yang bersuara menjawab 'bisa' atau 'enggak'.
"Ok. Yang bisa nanti setelah pulang sekolah kita kesana. Sekalian kita bawa bingkisan, nanti Rizka selaku bendahara akan mengumpulkan dana yang dibutuhkan. Eh tunggu dulu, ada yang tau rumah Angelo dimana?"
Bukannya menjawab, mereka hanya saling memandang antara satu dengan yang lain, hingga pada akhirnya menggeleng."Gue tau kok." Ucap Lysha cepat.
"Cih pasti dia stalker Angelo!" Mia tidak suka jika Lysha lebih tau dari dirinya.
"Bilang aja lo iri kan sama Lysha. Iri tanda tak mampu."
"Udah." Lysha tidak mau membuat keributan. Apalagi Gaby sampai ikut ikutan.
"Ok jangan ribut! Nanti kita berangkat."
🍫🍫🍫
"Wah rumah Angelo gede juga ya?"
Tok...tok... tok...
"Wah, temen nya Angelo ya?"
"Iya tante." Ucap mereka serempak. Kecuali Lysha yang menggantikan kata akhir dengan kata 'mama' tetapi untung saja tidak ada yang mendengarnya karena dia hanya berbisik.
"Yaudah silakan masuk!" Mamanya Angelo mempersilahkan mereka masuk.
Terlihat Mia yang sangat gencar mendekati mamanya Angelo. Sepertinya dia memiliki banyak pertanyaan. Dari pertanyaan yang biasa sampai pertanyaan yang tidak masuk akal.
Sebenarnya Rosalinda risih dengan sikap Mia yang sok akrab dengan nya. Rosalinda seakan sadar belum menyuruh Angelo untuk turun dari kamarnya."Sha sini!" Lysha berjalan kearah Rosalinda.
Jangan tanyakan tatapan teman sekelasnya yang bingung melihat mamanya Angelo mengetahui nama Lysha bahkan sampai nama panggilannya, kecuali Gaby, Kenzo, dan Dion yang tau kedekatan mereka berdua.
"Ada apa ma?" Lysha memelankan suaranya pada kata yang terakhir.
"Gih panggilin Enzo, mungkin dia gak tau kalau teman temannya mau datang. Kamarnya yang ada di ujung ya, yang cat nya warna abu-abu."
"Siap ma."
"Lysha mau kemana tante?" Mia pura-pura tidak tahu. Dia merasa iri kenapa harus Lysha kenapa bukan dia? Padahal sudah sangat jelas bahwa tadi dia yang pertama berbincang-bincang dengan mamanya Angelo.
"Dia mau manggil Enzo, biar turun."
"Enzo?"
"Eh maksud tante Angelo." Rosalinda hampir keceplosan. Angelo tidak ingin orang lain tau nama panggilannya. 'Enzo' hanya panggilan untuk Angelo dari orang orang terdekat saja.
🍫🍫🍫
Tok...tok... tok...
"Masuk" Lysha masuk setelah mendengar sahutan dari si pemilik kamar.
"Huaaa..."
"Ada apa?" Angelo bertanya seakan tidak tau kenapa Lysha berteriak eh ralat memang tidak tau sih.
Otomatis Lysha menutup matanya dengan kedua tangannya. Dosa apa dia sehingga dua hari berturut-turut melihat cowok telanjang dada. Cowok yang berbeda pula.
"Ngapain lo telanjang depan gue. Cepet pake baju dulu sana!" Lysha berbicara sambil membalikkan badan membelakangi Angelo. Cukup hanya Aldrick saja kenapa Angelo juga sih. Padahal bayangan Aldrick saja belum bisa di hapus nya dari pikirannya di tambah lagi Angelo, bisa bisa dia tidak akan tidur.
"Udah. Gak usah ngebelakangin gue" Secepat kilat dia memakai kaos oblongnya.
"Kalau tau gini gue ngomong nya dari luar aja." Ucap Lysha dengan nada kesal.
"Belagu lu. Dulu juga sering mandi bar-" Otomatis Lysha menutup mulut Angelo dengan tangannya.
"Itu waktu SD ya. Lagian sekarang kan udah dewasa gak bocil lagi!" Dia tidak mau disamakan dengan Lysha yang dulu. Lysha yang belum mengetahui malu.
"Hm, iyain deh. Lo kangen ya sama gue makanya lo dateng kesini,"
"Idih pede amat lo. Gue kesini di suruh bunda buat nyuruh lo turun. Soalnya, temen sekelas ada disini mau jenguk lo. Ayo turun udah di tungguin tuh di bawah."
"Kirain lo rindu berat sama gue."
"Lo kalau ngomong makin ngawur ya! Udah deh males gue nungguin lo. Gue turun duluan yah, bye."
Gimana makin seru gak nih?
Ada yang masih nunggu cerita ini update gak sih? 😢Vote nya ya guys jangan sampai lupa. Comment juga ya guys. Itu berarti banget loh.
ilo_man3
KAMU SEDANG MEMBACA
Moody Girl
Teen Fiction"Coklat" Hal yang dapat mengubah suasana hati seseorang. Berawal dari seseorang dimasa lalu yang menjadikan coklat sebagai hadiah ulang tahun. Dan selalu memberinya dikala bersedih. "Coklat adalah pengubah moodku" ucapnya. Pernah terlintas di benak...