"Seharusnya anda berfikir dua kali jika ingin barhadapan dengan saya" ujar pria berparas dingin sambil menunjukkan smirk melihat korban terbujur kaku tak berdaya yang ia Bunuh dengan cara menggenaskan.
Puas itulah yang dirinya rasakan saat ini melihat korban tak bernyawa bersimpah darah berceceran di lantai yang semula putih bersih menjadi merah hitam kepekatan.
baginya membunuh adalah sebuah hobi, melihat korban dengan sebuah rintihan seperti mendengarkan sebuah piano maupun biola.
Mendengarkan jeritan, tangisan, seperti mendengarkan sebuah lagu yang mengalun dengan merdunya.
Pria itu berhasil membunuh salah satu rekan kerjanya yang telah berani berkhianat dengan penggelapan uang perusahaan miliknya.
Membunuh dengan cara yang sadis,ruangan gelap dan temaram inilah yang menjadi saksi bisu atas perlakuannya yang selama ini ia lakukan untuk membunuh korban- korbannya.
"Bereskan Semuanya "titah Pria itu dingin sambil melangkah keluar ruangan tersebut.
memerintah seseorang yang merupakan tangan kanannya
" Baik tuan " ujar seseorang yang merupakan tangan kanannya itu sambil membungkukkan badan.Setelah itu ia melanggeng pergi dari tempat tersebut.
TBC.
NOTE!!!👇
" Cerita ini hanyalah Fiktif belaka.
Apabila ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat, Maupun Isi Cerita Mungkin Hanyalah suatu kebetulan Semata.
Cerita Ini Murni hasil dari Imajinasi sang Penulis/Author"❌Don't Copy Paste❌
✖️My Story✖️Semoga kalian suka ya 😍🤩
Selamat bertemu di part selanjutnya. 🤗📚 Dont Forget To Add
👇
Library 📚👉Don't forget to follow 👈
my Acun Ig 👇
👉 @Krisnawaty_2061.👈Thanks you😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny
Romance(Follow Dulu Sebelum Baca!) David Ernest Brinkley. Siapa yang tak mengenal sosok pria sepertinya, pria dengan wajah berparas tampan bak dewa yunani, mata biru setajam elang, hidung mancung , rahang yang kokoh dan jangan lupakan dengan tubuhnya ya...