MDT.4

679 30 2
                                    

Sebuah mobil tiba- tiba berhenti,membuat Evelyn membuyarkan fikirannya yang berusaha mencari cara Untuk kabur.ia mendongak ke depan merasa bingung dengan pria di depannya itu

"TURUN" tiba-tiba suara David membuatnya terperanjat kaget.ternyata pria itu sudah ada di sampingnya sambil membukakan pintu untuk dirinya.

belum sempat Evelyn protes tangannya sudah di tarik paksa oleh David.
 
Dirinya sudah pasrah karena mencoba memberontak pun juga percuma.

Setelah sampai di dalam mension David, semua para pelayan mununduk patuh,dalam hati mereka tampak heran,pasalnya tuannya itu belum pernah sama sekali membawa seorang gadis kesini.
  
   Evelyn,gadis itu berhenti melangkahkan kakinya,ia merasa kagum dengan Isi mension David.begitu megah menurutnya.bahkan mension David dua kali lebih besar di bandingkan rumahnya dulu.
  
   David yang merasakan jika langkah Evelyn berhenti menengok ke belakang,ia melihat Evelyn yang tampak mengagumi mensionnya.
  "Menapa berhenti ayo" ucap David datar sambil menarik pergelangan tangan Evelyn untuk menaiki tangga.lamunan Evelyn buyar ia benar-benar di buat  kagum.bagaimana tidak mension David bahkan menggunakan lift.

  Karena asik mengamati sekitar Evelyn tak menyadari bahwa Dirinya di bawa David ke dalam sebuah kamar yang begitu luas.
setelah ia tersadar,dirinya merasa was-was,sebab David mengunci pintu tersebut dan setelah itu berjalan ke arahnya.
 
"Tu...tuan mau apa ke..kenapa di kunci pintunya" Kata Evelyn tergagap sambil berusaha mundur dari David yang melangkah kepadanya.David tak menanggapi ucapan Evelyn ia terus melangkah maju sambil menyeringai ke arahnya.hingga tubuh Evelyn terjatuh ke kasur berukuran king siz itu dalam keadaan terduduk.

David membungkukkan badannya dan berkata tepat di depan wajah evelyn.
"Menurutmu aku mau apa sweetheart.oh satu lagi jangan panggil aku dengan kata tuan karna kamu bukan pelayan ku.panggil saja namaku David" ujar David menyeringai.

 "Kenapa kamu menculikku,apa salahku,tolong lepaskan ak....."
       "Cuuup"

David mencium bibir renum Evelyn,dirinya merasa gemas dan tidak tahan melihat bibir gadis itu.
"oh may good,firstkiss ku di ambil oleh pria gila ini" batin Evelyn ia berusaha memberontak.
namun tenaganya kalah besar dengan Pria ini.
David memperdalam ciumannya ia berusaha menahan tengkuk Evelyn dan satu tangannya berusaha mencekal pergelangan gadis itu yang terus memberontak.
        
        "hmmpp"
ia menggigit kecil bibir Evelyn agar dapat terbuka dan bisa dengan leluasa mengapsen gigi gadis tersebut.
  
    Setelah hampir satu menit David baru melepas pagutannya,ketika melihat gadis itu hampir kekurangan oksigen.

Evelyn langsung menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dirinya benar-benar marah pada pria di depannya ini.
bagaimana tidak dengan seenak jidatnya mengambil ciuman pertamanya dan lebih parahnya lagi gadis itu tak mengenal sosok pria di depannya saat ini.
 
  "Bibir mu manis sweetheart,bahkan aku ingin merasakannya lagi.
dan sepertinya ciuman ini adalah ciuman pertama mu,sepertinya aku sangat beruntung.bukankah begitu sweetheart" ujar David sambil menyeringai puas.

"Dasar pria gila,pria mesum,siapa dirimu dengan lancang berani menciumku."
Bentak Evelyn menggebu-gebu tepat di depan wajah pria di depannya ini.
       
     Plakk
" Beraninya kau meneriaki di depan wajah ku hah"ucap David tajam dirinya tersulut emosi akibat teriakan Evelyn dan tak bisa mengontrol.
Evelyn memang gadis yang berbeda,mungkin wanita lain diluar sana malah akan senang jika di culik seperti dirinya.
Apalagi oleh pria tampan seperti David,namun tidak bagi Evelyn.

Evelyn memejamkan matanya menahan rasa nyeri di pipinya.
tampak sudut bibirnya mengeluarkan darah.
baru kali ini dirinya di tampar oleh seseorang bahkan kedua orang tuanya pun belum pernah melakukan ini,ia menatap ke arah David dengan pandangan tak percaya serta mata yang berkaca-kaca.

"Memangnya kenapa hah,bukankah anda yang telah lancang karena telah berani menculikku" ucap Evelyn menatap benci ke arah David.
terlihat pria itu mengetatkan rahangnya sambil menahan gejolak emosinya.

"Jangan memancing emosiku sweetheart,aku berhak membawa mu karna kamu adalah milik ku" tekan David di setiap kata.
   
"Apa maksud mu ,aku bukan milik mu,aku bukan milik siapa-siapa.lagi pula aku tak mengenal diri mu."ucap Evelyn bengis dan merasa tak terima dengan ucapan pria di depannya ini sekaligus tak mengerti.
  
"Kau milikku,dan sampai kapanpun tetap milikku,aku tak akan pernah melepaskan mu walau kau meminta untuk pergi sekalipun,dan kau tak perlu tau siapa diriku, yang harus kamu tau aku pemilik mu".Kata Pria itu tajam ke arah Evelyn.

"Kau benar-benar egois,dasar pria gila" teriak Evelyn lagi,dirinya merasa marah,benci entahlah semua bercampur aduk.

David berusaha menahan emosinya terlihat rahangnya mengeras,sepertinya ia harus ekstra sabar menghadapi gadis di depannya ini.

"Jangan menyulut emosiku sweetheart,jika kamu tak ingin aku berbuat kasar padamu"ucap David sambil mencengkeram kuat dagu Evelyn yang di pastikan akan membekas setelah ini.
 
 Evelyn meringis menahan sakit.pria di depannya ini benar- benar  tidak waras.
"Istirahatlah,setelah itu kamu mandi dan nanti kita makan malam bersama"Kata David lembut sambil mengelus puncak kepala Evelyn.

evelyn hanya diam tak memberontak dirinya benar-benar merasa lelah.
setelah itu David mengecup dahinya dan melanggang pergi keluar ia tak lupa untuk mengunci pintu kamar tersebut.

"Hiks,hiks,hiks"Evelyn menangis sesenggukan,air mata yang sejak tadi ditahanpun sudah tak bisa di bendung,biarkan jika orang menganggap dirinya cengeng toh pada kenyataannya memang begitu.dirinya benar-benar merasa pusing dengan jalan hidupnya saat ini,tak puaskah takdir mempermainkan hidupnya.

dirinya merasa lelah
Menjalani hidup yang begitu pahit ini,harus kehilangan orang yang di sayanginya,hidup sebatang kara.
dan apa ini ia harus bertemu dengan pria kejam yang tiba-tiba saja menculiknya dan mengklaim dirinya sebagai miliknya.

oh dirinya benar-benar tak habis fikir dengan jalan pikiran pria yang bernama David itu,
Pupus sudah harapannya bisa hidup bahagia dengan seorang pria yang tulus mencintai dirinya,yang pada kenyataannya saat ini ia harus terjebak di kandang singa.

andai saja dirinya tadi tak mengantarkan kotak bekal ke tempat bibi Wendi mungkin nasibnya tak berujung seperti ini.
berbicara soal keadaan bibi Wendi entahlah bahkan Evelyn pun tak tau keberadaannya.
memikirkan nasibnya saat ini saja membuatnya pusing,miris bukan ia hanya bisa tersenyum kecut.

Terlalu lelah memikirkan hidupnya ahirnya ia terlelap dalam tidurnya.

    
"Rose"teriak David menggema di setiap sudut ruangan memanggil seorang ketua pelayan di mensionnya.

Tampak wanita paruh baya itu tergopoh-gopoh untuk menuju ke tempat tuannya karena merasa dirinya di panggil.
"Iya tuan"ujarnya sambil menunduk.
"Layani gadis itu dengan baik,jangan sampai ada yang menyakitinya,dan jangan sampai  dia kabur,jika hal itu terjadi kamu akan tau akibatnya."Perintah David dingin dan datar.

"Siap tuan" ucap Rose masih setia menunduk.
setelah itu David melanggang pergi ke ruang kerjanya.

Baru saja ia mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya,tiba tiba suara pintu menggangunya.
 
  "Masuk"ucap David datar tanpa mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
Dan ternyata Fendricklah yang menemui dirinya sambil membawa sebuah map.

"Ini tuan biodata nona"ucap fendrick ramah sambil menyerahkan map tersebut.
"Apakah masih ada tugas lagi tuan"

"Untuk saat ini belum,nanti jika ada akan aku hubungi".

"Baiklah tuan kalau begitu saya permisi"ucap Fendrick sambil membungkukkan badan dan setelah itu melanggang pergi.

     
                   TBC
❌Don't Copy Paste❌
                     ✖️My Story✖️

     Semoga kalian suka ya 😍🤩
Selamat bertemu di part selanjutnya. 🤗

           
       📚 Dont Forget To Add
                           👇
                   Library 📚

    👉Don't forget to follow 👈
            my Acun Ig 👇
     👉 @Krisnawaty_2061.👈

        
             Thanks you😍

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang