Prologue

484 54 27
                                    

Nadya POV

Saat memasuki ruangan kelasnya, Nadya berpikir bagaimana cara mendapatkan peringkat satu di sekolahnya. Nadya memang selalu mendapat peringkat 3 di kelasnya. Setiap hari Nadya selalu bolos saat jam pelajaran akuntansi. Tertidur jam pelajaran matematika. Kedua pelajaran itu amat Nadya benci. Tetapi, ia aneh ... Kenapa nilai keduanya masih standar 89?  Tidak pernah mendapat nilai 90 lebih. Bukan Nadya namanya kalau bar-bar soal cinta atau masalah kepintaran jangan diragukan lagi!

"Huft, sekolah terus ... Kapan gue bisa jadi peringkat satu  ya?" Nadya terlihat frustasi.

Nadya tidak bodoh, hanya saja males untuk mengikuti pelajaran yang membuat otaknya berpikir kritis. Ditambah guru terkiler seantero SMA International Jakarta.

"Ya Allah, Nadya lelah rasanya! Tolong kirimkan hamba jodoh saja Ya Allah. Nadya rela kok kalau misal jodoh Nadya kaya Songkang atau  Jichangwook. Ahay Nadya tahu! Lebih baik samperin Kevin ah," ujar Nadya, seraya melangkahkan kakinya kearah Kevin, dengan senyum sumringahnya.

Kevin POV

Kevin sedang asik bersantai memainkan alat musik bersama teman-temannya. Melihat Nadya dengan senyum malu-malu membuat dia muak. Kevin segera membuang muka kearah lain. Kevin tersenyum masam saat Nadya menyodorkan kotak makan bermotif doraemon, yang berisi nasi goreng.

"Lo, mau ngapain kesini?" tanya Kevin to the point.

"Nih, aku bawa bekal buat kamu, jangan lupa di makan ayang." sekali lagi Nadya tersenyum manis dengan lesung pipinya.

"Gue, nggak butuh makanan lo! Bawa pergi aja sana!" Kevin berbicara dengan ketus.

"Kok gitu sih ayang!" Nadya terkejut dengan perkataan Kevin.

"Bacot," umpat Kevin.

Nadya berusaha membujuk Kevin untuk menerima kotak makan bermotif doraemon. Dengan terpaksa Kevin menerimanya. Tapi bukan untuk memakannya Melainkan membuang makanan tersebut kedalam tong sampah.

"Yaudah sini, mulai sekarang lo nggak usah repot-repot siapin sarapan buat gue!" Kevin mengambil kotak bekal makanan tersebut. Lalu Kevin membuangnya kedalam tong sampah.

Spontan senyum Nadya yang tadinya cerah, perlahan hilang. Tak lupa dengan matanya yang berkaca-kaca. Nadya memandang kotak bekal kesayangannya didalam tong sampah. Kecewa? Banget!

Adnan POV

Adnan sedang mengunjungi daerah Ibukota Jakarta bersama Ibunya. Tak sengaja Adnan melihat seorang gadis, yang tak lain Nadya Aira Khairi. Tengah asik bermain handphone menggunakan earphone. Terlihat dari arah belakang seorang pengendara motor ugal-ugalan yang hampir menabrak Nadya. Dengan sigap Adnan mendorong Nadya kesamping kiri jalan yang aman.

"Ukhthy awas ada motor!" seru Adnan, dengan sigap menyelamatkan Nadya.

Nadya tak merespon sama sekali, dia asik berjalan sambil memegang handphone, seketika ia tersadar saat laki-laki tersebut mendorongnya pelan. Untung saja Nadya tidak terluka.

"Ukhthy awas, hati-hati tadi ada motor yang mau nabrak ukhty. Kalau jalan tuh fokus ukhty, jangan sambil melamun atau memainkan handphone ... Ini bahaya," tegur Adnan, sembari memberikan botol minuman Aqua kemasan.

"Terimakasih banyak Mas. Apa kalau nggak ada Mas ini?" Nadya menangis sedikit, menatap seorang laki-laki yang menolongnya tadi tengah menunduk.




Instagram : @daisylova04
Silahkan tinggalkan jejak ya guys
Part lengkap di apk NOVELAH dengan judul STILL WITH YOU.❤❤

Rumah Singgah Kean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang