"Berharap pada manusia, hanya akan membuatmu terluka."
-Nadya Aira Khairi-Nadya berlari dari ruangan kelas, Nadya berniat membolos pelajaran Bu Tini guru terkiler setelah Pak Saefudin. Bu Tini mengajar pelajaran Akuntansi. Jika satu orang tidak mengerjakan tugasnya. Pasti Bu Tini akan melempar buku besar tersebut ke arah lantai, serta menatap tajam pada murid yang tidak mengerjakan tugas akuntansi. Silvia melihat Nadya berlari, merasa curiga ia berteriak mencegah Nadya yang ingin membolos dalam dua pelajaran tersebut. Nadya memang seorang gadis bar-bar.
"Nad, lo mau kemana Nad? Bolos lagi? Aelah, lo mau dihukum lagi?" Silvia berteriak dilorong sekolah.
"Shut, bisa diem nggak? Lo mau gue ketahuan?" Nadya membekap mulut Silvia.
"Terus kalau bukan bolos, lo mau kemana?" tanya Silvia, menatap Nadya curiga.
"UKS! Bilang aja gue sakit, dah gitu, sono pergi ke kelas Sil." Nadya mengusir Silvia.
"Yaudah, gue cabut." Silvia melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas.
Jam pelajaran kedua diganti dengan Akuntansi. Bu Tini memasuki rjangan kelas XI IPS 1. Semua murid terdiam membisu, karena takut kena omelan Bu Tini. Bu Tini fokus menjelaskan rumus dasar akuntansi sehingga tiba-tiba ia tersadar bahwa tidak ada Nadya di bangku kelasnya.
"Perhatikan baik-baik, setelah itu catat apa yang saya tulis."
"Baik, Bu." jawab seluruh murid.
"Rumus persamaan dasar akuntansi adalah harga sama dengan utang plus modal, berikut rumusnya:
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Dalam rumus persamaan dasar akuntansi, semakin besar hutang pada sisi pasiva, akan menyebabkan ketidakseimbangan pada sisi aktiva.
Jika terjadi suatu transaksi yang tidak transparan atau tidak dilaporkan, nantinya juga akan terlihat dengan penghitungan prinsip persamaan dasar akuntansi tersebut."
Semua murid fokus mencatat, hening tak ada suara atau sautan apapun. Bu Tini melihat Silvia duduk sendirian. Tapi tak ada Nadya. Bu Tini mulai menanyakan keberadaan Nadya.
"Ada yang tahu Nadya kemana?" tanya Bu tini melihat ke arah semua murid.
"Nadya sakit Bu, dia di UKS." Silvia memberitahu Bu Tini.
"Yasudah, lanjutkan lagi pelajarannya." murid-murid hanya mengangguk.
"Permisi Bu, saya mau izin ada telepon penting." Kevin beralasan kepada Bu Tini.
"Silahkan Kevin." Bu Tini memberi Kevin izin.
Kevin bergegas menemui Nadya keruangan UKS. Mungkin karena Kevin panik ia teburu-buru melangkahkan kakinya. Sementara Nadya asik memainkan handphonenya. Rebahan adalah hal terpenting dalam hidup Nadya. Nadya tidak memperdulikan siapapun terkecuali keluarganya dan dirinya sendiri. Nadya tengah asik menonton video kocak, hingga pintu UKS terbuka.
"Nadya lo ngapain disini? Bolos ya?" Kevin mendelik curiga.
"Kevin ngapain lo kesini? Sono pergi! Nggak usah ikut campur urusan gue!" Nadya menatap sebal kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah Kean
Teen Fiction(Maaf aku Hiatus, Hp akunya di gadaikan) Nadya Aira Khairi adalah seorang gadis cantik yang memiliki lesung pipi, hidung mancung, mata sipit dan bentuk bibir yang tipis. Sehingga menambah nilai plus pada dirinya. Ia bersekolah di SMA International J...