Tamara sigadis kuat

140 16 0
                                    

"aku kecewa sama kamu" ujar seorang pria kepada gadis yang sesegukan didepannya sementara teman-temannya bingung bagaimana caranya untuk melerai

"Tapi kamu belum ngedenger penjelasan aku hiks –– tolong jangan ambil keputusan secara sepihak hiks–– hiks––"

"Gaada lagi yang bisa di jelasin ta aku udah liat semuanya!"

"Ky! Kamu Dateng disaat terakhir sementara aku berjuang sendirian disana kamu belum liat cerita sepenuhnya ky hiks– makannya dengerin dulu hiks–– "

"Aku udah gak percaya sama kamu ta, aku kira kamu gadis yang baik tapi ternyata huh palsu semuanya palsu!"

Si laki-laki itu meninggalkan gadis yang masih dengan tangisnya, tangisnya pecah ketika si laki-laki berniat menyudahi hubungan mereka secara sepihak
"Kayaknya emang cukup sampai sini ta"

Si gadis itu menghampiri si laki-laki yang berhenti di depan pintu namun sayang si laki-laki itu malah meninggalkan si gadis membuat tangisnya semakin pecah

Kuncinya adalah satu, meluruskan yang salah! Iya ini semua adalah salah faham.

Tamara tidak sejalang itu, ini semua permainan! Permainan orang yang tidak suka dengan hubungan mereka berdua dan berusaha untuk menghancurkan hubungan antara Tamara dan Ricky.

"Dek dek udah udah jangan nangis, bangun yuk bangun" Farhan mengangkat tubuh Tamara yang melemas didepan pintu.

"Ricky butuh waktu buat nenangin diri, kamu bisa cerita sama Abang. Abang gak percaya kok kalo kamu kayak gitu Abang percaya kamu gadis baik-baik"

"Iya ta, kita juga gak percaya ko ini semua pasti salah faham kan?" Tamara mengangguk lemah, Farhan dan Fenly pun membantu Tamara masuk kedalam rumah dan duduk di sofa.

"Nih minum dulu ta" ujar Fiki sembari memberi segelas air

"Udah bisa cerita?"tanya shandy yang bersimpuh di depan Tamara, Tamara mengangguk sembari menghapus air matanya dengan kasar

"Tadi waktu Tamara mau ke hiks–– ke depan komplek hiks– ada yang ngejar Tamara hiks– Tamara di godain Tamara dijebak hiks–– Tamara udah teriak minta tolong hiks–– tapi gaada yang denger hiks–– tapi pas Ricky Dateng keadaan dibuat seolah-olah Tamara jadi pelaku bahkan hiks–– hiks –– Tamara diancam –tamara diancam mau –– "

"Mau apa ta?"

"Diancam apa?"

"Di hiks– di perkosa hiks–" tangis Tamara pecah mengingat kejadian itu Tamara menutup mukanya rapat-rapat menyembunyikan tangisnya yang semakin pecah

Penuturan Tamara membuat semua orang disana membelalakkan matanya karena kaget

"Tunggu!" Beo zweitson tiba-tiba membuat semua orang disana menanggah melihat zweitson yang tiba-tiba berdiri

"Kenapa son?"

"Depan komplek kan ada rumah kenapa kita gak minta rekaman cctv di sana?"

"Oh iya!!!!" Semua orang disana baru saja  mengingat itu "yaudah Sony, aji ama Fiki minta data rekamannya ya" pinta fenly.

Zweitson, Fajri dan Fiki pun berlalu menuju rumah depan komplek dengan motor matic yang disediakan ka Patt untuk mereka.

"Ta, tenang ya" ujar Fenly sembari memegang lembut bahu Tamara yang sesegukan.

"Gue yakin ko Lo ga salah jerr" beo Shandy sembari tersenyum tulus

Fenly dan shandy memang memiliki rasa pada Tamara ingin rasanya mengambil Tamara dari Ricky apa lagi disaat Tamara sedang patah seperti ini namun mereka masih memandang pertemanan dan kekeluargaan.

He is mine! [C O M P L E T E D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang