Finally, I Found You [GS]

12

Dorr!!!🔫

Narcissus comebaaaackkk!!!!!

Jangan lupa Vote and Comment readers zheyeeennkk....❤❤❤

Actually, I'm so happy if you appreciate my stories : )

Selamat membaca!!!✔

.

.

.

Taehyung memasuki rumah dalam keadaan lesu. Hari ini kesabarannya seperti dikuras habis oleh dosen killer, atau bukan hanya dirinya saja melainkan anak sekelas. Yang pasti Taehyung mengumpati dosen sok garang yang kelebihan bokong itu. Terlebih lagi keadaan tubuhnya yang belum mandi, makin membuat moodnya lembek saja.

Pemuda itu mendudukkan diri di sofa dengan kaki mengangkang, mendesah kasar dengan tangan meraup wajah. Tas kecil yang melingkari tubuhnya pun belum terlepas. Dalam kondisi seperti itu Taehyung mulai mengantuk. Hampir terpejam jika suara keras nan nyaring tak menyambangi telinganya.

"Gguk..gguk!"

Kontan saja pandangan Taehyung mengarah pada Yeontan yang berdiri tak jauh darinya. Ia mengernyit heran karena anjing kecilnya itu tak mau mendekat dan terus menggonggong dengan wajah...kesal(?)

Taehyung pun menegakkan badan. "Kenapa, eoh? Mukamu kusut sekali... Baru pulang nih, jangan dimarahin..." gerutu Taehyung.

Yeontan tetap tak mau mendekat dan justru melengos menuju sofa lain yang berjarak jauh sekali dengan Taehyung.

"Gguk..gguk...gguk..."

Seperti yang Jisung kira bahwa Taehyung adalah salah satu manusia aneh, itu kebenaran. Lihatlah dirinya yang paham bahasa Yeontan.

"Aku? Selingkuh? Jangan sembarangan ya kalau bicara!" sembur Taehyung pada Yeontan yang terlihat tak peduli.

Anjing gemas itu malah membaringkan tubuhnya sambil menggerak-gerakkan ekor. "Gguk..gguk..."

"Tentu saja tubuhku bau kucing. Aku barusan bertemu Piu."

"Gguk..gguk!"

"Aku tidak selingkuh, Kim Yeontan!" kilah Taehyung makin merasa terpojok.

"Gguk..."

"Oke, terserah! Aku juga terserah! Sesukamu saja! Dasar kau pencemburu!"

"Ggukggukgguk!"

"Kau bilang aku manusia jelek!!!? Tidak tahu saja kau berapa gadis di luar sana yang mengantre untukku, huh!" pemuda dua puluhan itu bersedekap dada sambil memicing sinis. Dengusan penuh rasa sombong keluar dari mulutnya.

"Gguk."

"Sudahlah, tidak ada gunanya bicara denganmu yang pemarah seperti ini." desah Taehyung tak berminat. Menghentikan prahara rumah tangganya. Yeontan pun sudah tidak menggonggong lagi. Yang mana ternyata anjing kecil itu tertidur. Taehyung berdecak sebal. Meski hatinya tak luput dari rasa rindu lantaran Yeontan tetap nomor satu. Dia pasti kalah.

"Ada apa ini? Kenapa ribut sekali?" suara lembut mengalun dari arah dapur. Taehyung agak terkejut, namun buru-buru bangkit menghampiri wanita di sana.

"Ibu... kok tidak mengabariku kalau sudah pulang?" tanya Taehyung setelah mendekap pelan tubuh Ny. Kim yang terasa hangat.

"Ibu pikir Taehyungie menginap lebih lama di rumah Hyung." jawab suara itu lemah.

Taehyung melepas pelukannya dan tetap memegang kedua pundak sang ibu. Mematai keadaan ibunya saat ini. Wajah ayunya tak begitu pucat lagi.