Dorr!!!🔫
SUNDAY's(tapi, Monday..wkwkwk) comebaaaackkk!!!!!
Jangan lupa Vote and Comment readers zheyeeennkk....❤❤❤
Actually, I'm so happy if you appreciate my stories : )
Selamat membaca!!!✔
Menelan dalam-dalam rasa tidak nyaman yang membuncah, Jimin telah membulatkan tekad.
"Waktu itu Jungkook ssi pernah bilang tidak ingin memiliki anak. Jujur itu terus berada dalam pikiranku. Aku sungguh minta maaf, tapi... a-apa yang membuat Jungkook ssi tidak ingin memiliki anak?"
Nafas Jimin seakan tertahan melihat bagaimana reaksi Jungkook yang mengetatkan rahangnya. . .
Ckiiiiiittt!!!!!
Jimin tersengal. Dalam perasaan dingin yang tiba-tiba menyergao sekujur tubuh, kedua maniknya mengedip cepat.
Apa itu tadi?
Ia merasa seperti terlempar ke depan, namun ada yang menahan terutama di bagian dahi.
Jimin sontak membelalak melihat sepasang kakinya sendiri.
Kaki?
Meski nafas masih memburu, berangsur-angsur Jimin mulai sadar yang menempeli dahinya adalah tangan seseorang. Terasa kokoh dan hangat.
Ia menegak, membuatnya tak mendapatkan kehangatan itu lagi. Dia menyerong ke arah pemilik tangan tersebut.
Terdapat Jungkook di kursi kemudi yang melemparkan tatapan hangat namun sarat kekhawatiran padanya.
Jimin bingung dengan situasi ini sampai dia melirik ke depan dan ternyata mobil yang mereka tumpangi berhenti di lampu merah.
Kembali melayangkan tatapan tidak mengerti pada sang suami.
"Maaf, Jiminie. Kau harus terbangun karena aku menginjak rem terlalu keras. Beruntung jidatmu tidak terbentur dashboard."
Jelas Jungkook sebab tadi mobil di depan berhenti mendadak sekali.
Seperti kebingungan, Jimin tengah memproses segalanya dalam otak. Hingga dia paham, tadi itu mimpi. Semua itu mimpi, kegelisahannya, pertanyaannya, dan wajah Jungkook yang menjadi keras. Itu sekedar mimpi.
Desah tak bersuara mengalir dari bilah bibirnya yang merah. Jimin melongokkan kepala mematai keluar lewat jendela. Tak ada jalanan yang basah, tak ada pula rintik hujan yang menjatuhi kaca.
Benar-benar hanya mimpi... Secercah kelegaan timbul di hati Jimin.
Kemudian tangan wanita mungil itu terangkat menyentuh dahinya sendiri seraya menoleh pada Jungkook yang masih menatapnya teduh. Pria itu melindungi kepalanya sehingga tidak terantuk pada kerasnya dashboard. Dadanya berdesir hangat.
"Terima kasih, Jungkook ssi. Kepalaku... mungkin akan benjol." ucapnya tulus dengan sedikit rengutan di bibir. Ia merasa konyol.
Jungkook tersenyum, bersamaan dengan itu lampu hijau menyala memberikan giliran pada mereka. Tuas rem dilepas dan mobil kembali melaju tenang.
Jimin kembali melemaskan bahu di sandaran. Tak lama kemudian ponselnya berderat. Ada panggilan dari Taehyung.
"Taehyung menelpon..." ujarnya memberitahu. Jungkook memperhatikan sekilas sebelum fokus menyetir kembali.
"Halo, Tae... Ah, tidak kok...Ini sedang dalam perjalanan pulang dari supermarket. Hyungmu ada di sampingku nih, sedang mengemudi. Sup telur? Oooh iya-iya... Ya nanti ku kirimkan resepnya lewat chat ya... Baiklah... Salamkan pada Ibu... Iya, besok kami berkunjung. Benar..okayokay.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally, I Found You [GS]
RomanceSummary : Park Jimin adalah gadis dua puluh tahun yang dilamar untuk seorang pria penyandang tunawicara serta tunarungu bernama Jeon Jungkook. Title : Finally, I Found You Desclaimer : Para pemain milik Tuhan Yang Maha Esa, Orang Tuanya, Agensi mas...