13

8K 709 296
                                    

Dorr!!!🔫

SUNDAY's comebaaaackkk!!!!!

Jangan lupa Vote and Comment readers zheyeeennkk....❤❤❤

Actually, I'm so happy if you appreciate my stories : )

Selamat membaca!!!

.

.

.

"Yaa! Jeon Jungkook!"

Seruan nyaring itu membuat Jimin batal menuangkan air dari teko dan Seokjin hampir tersedak. Sementara yang dipanggil bergeming tenang menyantap makanan, walau sebenarnya Jungkook juga kaget.

"Dari mana kau mendapatkannya?"

Walau merasa sangat tertuding dengan pertanyaan barusan, Jungkook tetap mempertahankan raut stoicnya.

"Dia terlalu imut, Jeon. Terlalu kecil. Jangan bilang gadis kecil ini masih di bawah umur?! Tidak kusangka kau seorang lolicon."

"Uhuk!! Uhukuhuk!"

Seokjin langsung tersedak. Beruntung Jimin bergegas memberikan segelas air.

Jungkook hanya bersikap cuek dan kembali makan , ia sempat melirik pada si mungil kesayangan yang pipinya memerah samar. Sementara Rose masih mematai Jimin dengan senyum tertarik. Yang ditatap jadi gelagapan sendiri.

"Berapa usiamu, little snow?"

"Huh?"

"Jangan sembarangan memberinya panggilan yang aneh-aneh." tegur Seokjin yang langsung dihadiahi lirikan sinis oleh sang tunangan.

"Kau cerewet sekali." sembur Rose seketika.

Kontan Jimin mengatupkan mulut yang nyaris tertawa. Reaksi Seokjin benar-benar lucu..

Cicitan tawa Jimin membuat Rose menoleh cepat dengan kedua mata berkilauan karena takjub. "Kau sungguh menggemaskan, little snow."

"Benar, kan. Manis, imut, lucu, mungil, menggemaskan minta disayang-"

Ting!

Suara sendok diletakkan. Pria Kim itu menoleh patah-patah ke sumber suara. Dimana Jungkook tengah menopang dagu dengan senyum kelewat tenang. Duh, dia kelepasan memuji sampai lupa kalau pawang Jimin terus memantau dengan seksama.

"Bodoh." Rose mencibir pelan pada pria Kim itu.

"Lihat pria ini!" Seokjin kembali ke arah Jimin sambil menuding Jungkook tepat di depan wajah. Yang ditunjuk mengernyit bingung.

"Dia begitu gila kalau soal dirimu. Astaga, padahal aku menganggap Jimin sebagai bayi kecil, eoh. Jangan menatapku begitu." kata Seokjin kesal.

Merasa gemas, Jimin melongokkan badannya sedikit ke samping untuk melihat his biggest fan yang tertutupi pundak samudera milik Seokjin. Dan begitu ia bertemu pandang dengan Jungkook, pria itu mengedip mata padanya. Telak membuat Jimin tersipu, mengulum bibir malu-malu.

Rose yang menyaksikan tak kuasa menahan diri agar tidak melempar wajah sok kegantengan milik sang sepupu dengan potongan timun.

Yang benar saja, bucin adalah virus paling norak sedunia.

"Jiminie memiliki kulit yang bersih sekali, itulah mengapa aku memanggilnya little snow." ujar Rose setelah suasana menjadi damai kembali. Ia tak luput memperhatikan Jimin yang membulatkan mata dengan pipi merona samar. "Jiminie tidak keberatan kan dipanggil seperti itu?"

Jimin menggeleng pelan. Lagian itu terdengar manis, kok. Dia suka.

"Jadi, berapa umurmu, sayang?"

"Aku dua puluh tahun, Rose ssi."

Finally, I Found You [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang