08

10.2K 877 442
                                    

Dorr!!!🔫

SUNDAY's comebaaaackkk!!!!!

Jangan lupa Vote and Comment readers zheyeeennkk....❤❤❤

Actually, I'm so happy if you appreciate my stories : )

Selamat membaca!!!



"Hentikaaan! Kumohon hentikan!"

"Tolooooong!!! Siapapun toloong kami!! To-mhph!!! Lep- phas mph..!!!"

"Jangan...hiks.. hentikan..."

...

"Dia ini tidak mau bicara denganku, ayah."

"Bukan tidak mau bicara, sayang. Kakak itu tidak bisa bicara."

"Ung? Kenapa? Apa dia seperti adik bayi? Adik bayi tidak bisa bicara."

"Kakak itu istimewa Jiminie. Dia  mau bicara dengan Jiminie. Coba Jiminie ajak kenalan."

Meski sedikit ragu, Jimin tetap menjulurkan tangannya dengan senyum termanis. Anak lelaki itu sama ragunya dengan Jimin, namun melihat binar mata lugu nan tulus itu ia pun meraih tangan mungil Jimin.

"Namaku, Jimin! Park Jimin. Namamu siapa..?"

Benar-benar manis.

"D-dha-mpa-quk..."

Jimin terkejut. Dia sangat terkejut awalnya dan tak mengerti apa yang diucapkan anak laki-laki di depannya barusan. Tapi Jimin tersenyum lagi, memberi tatapan menunggu. Membuat anak laki-laki itu mendapatkan lagi kepercayaan dirinya yang sempat bersembunyi.

"...dhampaquk...Djun-"


"Hhah!"

Hentakan nafas tertahan Jimin menggema di penjuru kamar yang senyap itu. Matanya berpendar gelisah. Dia tersengal menelan ludahnya. Kepayahan mengais udara untuk beberapa saat.

Menyentuh wajah dengan terkejut, lagi-lagi ia bangun dalam kondisi berlinang air mata. Tubuhnya berpeluh, padahal AC begitu sejuk.

"Ada apa denganku?" Jimin bergumam gusar. Suaranya bergetar tanpa ia sadari.

Wanita itu termangu untuk beberapa detik, sampai ia menoleh dan malah lebih terkejut melihat sisi ranjang yang kosong.

Dimana Jungkook?

Menyibak selimut, pikiran Jimin mulai kemana-mana. Apa Jungkook marah karena semalam? Lalu karena marah dia tidak tidur disana. Namun seprainya kusut, bekas ditiduri.

Jimin lantas beranjak menuju pintu kamar mandi yang tertutup sambil merapikan rambutnya yang mencuat.

"Jungkook ssi..." panggilnya seraya menempelkan telinga ke permukaan pintu.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam. Alis Jimin hampir menyatu karena bingung.

Berangsur-angsur dia mendengar suara televisi menyala. Mungkin prianya di sana.

Jimin membuka pintu kamar perlahan. Melongokkan kepala ke arah ruang tamu, ia justru mendapatkan pemandangan terpanas yang pernah ada.

Jungkook dan kegiatan exercise.

Finally, I Found You [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang