15

8.1K 706 357
                                        

Dorr!!!🔫

I'M comebaaaackkk!!!!!

Jangan lupa Vote and Comment readers zheyeeennkk....❤❤❤

Actually, I'm so happy if you appreciate my stories : )

Selamat membaca!!!

Bisa sambil dengerin lagu paling mellow menurut kalian...

.

.

.

Tawa kecil Jimin tak dapat dihentikan, mendengar ribut-ribut dari arah kamar mandi tamu. Rupanya Taehyung dan Seokjin masih cekcok.

Wanita mungil itu tengah berada di dapur menyiapkan kudapan malam. Dia tidak sendiri lantaran sang suami yang duduk manis di meja makan menontonnya sedari tadi.

Jelas dong Jimin salah tingkah. Dengan bibir mengatup seperti kuncup mawar, ia berbalik. Berkacak pinggang menatap Jungkook penuh tuntutan.

Tapi binar mata pria itu tulus sekali. Tampannyaaa... Jimin tidak sanggup mau marah-marah.

"Aku merasa seperti kontestan lomba masak, Jungkook ssi melihatku terus..." gerutu Jimin tidak benar-benar sebal. Dia hanya ingin Jungkook berhenti membuatnya berdebar. Padahal suaminya itu diam saja sambil menopang dagu.

Yang bersangkutan tersenyum gemas, senyum favorit Jimin saat dua gigi kelinci pria tampannya menyembul. Aigooo... kalau tidak ingat tangannya baru saja memegang bumbu dapur, sudah Jimin colek hidung bangir yang mengerut itu.

"Jiminie sangat manis dibandingkan yang di foto." puji Jungkook serta merta. Sangat jujur dan ia pikir Jimin harus tahu betapa dirinya semakin menakjubkan di mata Jungkook dengan rambut menyala. 

Si mungil membulatkan mata tidak mengerti. Foto? Foto yang mana...?

Ah, Jungkook paham dari ekspresi istrinya bila foto yang ia dapat dari Rose adalah hasil selundupan. Benar-benar ya... Walau tak mengelak bahwa ia berterima kasih pada sepupunya itu. Terima kasih sudah membuatnya ingin cepat-cepat sampai rumah, melihat langsung penampakan peri cantik.

Jungkook pun menujukkan foto yang Rose kirim, Jimin terlihat membuka mulutnya kaget tapi kemudian menutupnya lagi. Muka bayinya memberengut tak terima.

"Astaga... kapan unni memotretku sih. Jelek begini." gerutuan yang membuat Jungkook spontan menggeleng tak setuju. Namun begitu dilirik, ternyata pipi istrinya memerah. Jungkook tertawa. Tahu-tahu jemari kekarnya sudah mencubit pelan pipi itu.

Yang dicubit terkekeh seperti bayi. Sungguhan bayi...

"Jungkook ssi..."

"Hm?"

"Tadi ada yang mencarimu loh." Jimin menata beberapa piring di atas meja sementara Jungkook bantu meletakkan sendok serta sumpitnya. "Kebetulan aku sedang di luar bersama unni. Jadi, bibi yang menerima tamunya."

"Mungkin seorang klien, Jiminie."

Jimin manggut-manggut. "Mungkin... anehnya si tamu tidak percaya saat bibi Im bilang Jungkook ssi tidak ada di rumah."

Jungkook sedikit kepikiran tentang siapa gerangan. Dia pun tidak mendapat pesan yang berkaitan dengan pekerjaan selama perjalanan bisnisnya di Dubai.

"Woaaah... sudah matang saja." Itu suara Rose yang datang bersama bibi Im. Masing-masing terlihat membawa paper bag berisi bir Paman Sung.

"Banyak sekali..." ujar Jimin menilik berapa jumlah botol yang Rose beli, sementara pamitnya tadi Rose bilang hanya butuh tiga botol.

Rose berdecak. "Membeli Bir Paman Sung tidak cukup hanya sedikit, cinta. Sesampainya disana aku malah ingin memborong semua. Hehe..." Rose mengeluarkan botol-botolnya dan mensejajarkannya di meja.

Finally, I Found You [GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang