13. Sebuah Kebohongan

2.9K 623 196
                                    

Heheheheheeeeeeee

...

Rait's Present

...

Haechan terkejut bukan main. Matanya membelalak kaget dengan ekspresi yang tidak santai. Dirinya menatap si kepala merah dengan raut wajah tak percaya, sedangkan yang di tatap hanya memasang ekspresi tidak peduli. Seolah hal yang baru saja ia lontarkan adalah kata-kata sederhana seperti 'aku sedang bernapas' atau hal-hal sederhana lainnya yang tak baik untuk kinerja jantung.

"Hah? Kau sedang bercanda?" Jelas sekali ada intonasi ketidakpercayaan yang muncul dalam kalimat Haechan. Apa-apaan mahkluk merah di hadapannya ini?

Yuta hanya mengendikkan bahunya acuh. Dirinya mengangkat tangan kanannya, dan dari sanalah muncul kobaran api kecil yang menyala-nyala dengan hangat. "Ini buktinya." Ucapnya dengan cepat.

Haechan menatap Renjun yang masih setia berjalan santai seolah tidak terjadi apapun disekitarnya, atau mungkin lelaki kecil itu memilih acuh tak acuh saja. Melihat respon negatif yang diberikan Renjun, Haechan dengan cepat mengalihkan kembali tatapannya ke arah Yuta. Lelaki itu kini memainkan api di kedua tangannya seperti sedang melempar bola. Melemparkan api-api kecil itu dari tangan kanan ke kiri kemudian ke kanan dan ke kiri lagi –begitu terus.

"Bagaimana bisa kau tinggal di sini?"

Yuta mengalihkan pandangannya ke arah Haechan. Pria itu mematikan dengan segera bola-bola api itu dan mengibas-ngibaskan tangannya. "Suka-suka ku saja. Lagipula aku benci dengan sukuku sendiri. Suku antagonis itu tak cocok dengan aku yang baik hati."

Ekspresi jijik nampak tercetak jelas dari wajah Haechan. Bagaimana bisa lelaki ini menyebut dirinya baik hati setelah dengan mata kepalanya sendiri Haechan melihat dirinya mengejar Jeno secara membabi-buta sampai membuat pengendali es itu berteriak tidak keren dengan wajah pucat pasi? Si baik hati yang usil? Begitukah?

"Lagipula Taeil sendiri yang membawaku kemari. Suku ini kesukaanku. Sesuai dengan bakatku. Menyakiti diri dengan latihan gila-gilaan seperti besok akan perang benar-benar bukan diriku. Lagipula meramu obat, mengenal jenis-jenis tumbuhan, bermain dengan pelarut, dan menciptakan suatu hal baru adalah jalan hidupku. Nanti akan aku kenalkan dengan temuan-temuanku!"

Yuta tersenyum dengan begitu cerah. Lelaki itu memilih berlari kecil dengan tawa riang menuju sebuah rumah kayu dengan halaman yang dipenuhi berbagai jenis bunga. Pagar masuk rumah itu membentuk sebuah lorong yang atapnya berhiaskan bunga rambat berwarna ungu. Bunga-bunga mawar merabat di pagar dan sebagian merambat di dinding rumah. Krisan aneka warna, bunga matahari dan berbagai jenis bunga-bunga lainnya tersebar dengan indah di halamannya. Sebuah ayunan kayu juga menghiasi halaman berukuran sedang itu. Kayu-kayu penyangganya dililitkan dengan tanaman rambat tak berbunga. Rumah ini benar-benar dipenuhi berbagai jenis tanaman namun semuanya ditata dengan sedemikian rupa hingga enak dipandang.

"Selamat datang di rumahku. Memang tidak sebesar milik Tetua. Namum masih cukup untuk menampung kalian."

Namun perkataan dari Renjun seolah dianggap angin lalu. Mereka masih terfokus dengan berbagai jenis bunga-bungaan yang ditanam oleh pria kecil itu. Haechan sendiri sedari tadi terpaku dengan bunga rambat ungu tadi. Matanya juga menangkap bunga berwarna ungu lainnya yang bentuknya mirip dengan lonceng kecil. Cantik sekali. "Renjun, bunga ungu ini namanya apa?"

Renjun menoleh. Melihat ke arah bunga yang di tunjuk oleh Haechan. "Namanya wis-"

"Wisteria!"

Belum sempat Renjun menjawab, Yuta secara tiba-tiba memunculkan diri dari balik pintu rumah. laki-laki itu berlari kecil ke arah mereka dengan senyum sumringah. "Bunga ini namanya wisteria. Dan yang ungu di sana yang mirip lonceng namanya foxgloves. Edisi spesial! Hasil tangan luar biasa Renjun! Kau tahu, dia meningkatkan senyawa pentingnya, saponin! Luar biasa! Aku tidak pernah melihat maserasi wisteria dengan busa sebanyak dan seawet milik Renjun! Isolasi saponinnya yang terbaik dengan sedikit modifikasi dan hasilnya, DUAR! Racun hebat! Lisisnya eritrosit, hemolisis! Paling efektif! Sekali masuk tubuh bisa langsung pingsan!"

HORIZON : Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang