9 ~ Sakit?

19.3K 1.2K 90
                                    

Selamat membaca My Pakboi Husband🌻

***

Zola sampai di apartment nya pukul setengah enam sore, gadis itu lalu menyimpan tiga kantong plastik belanjaannya didapur. Tadi Zola meminta bantuan kepada salah satu satpam apartmen untuk membantu gadis itu membawa belanjaannya kedepan pintu unit apartmentnya. Bara, suaminya itu benar-benar tidak bisa diandalkan.

Jujur Zola sedikit bersalah ketika ia pergi bersama lelaki lain dibelakang suaminya, tetapi ketika mengetahui Bara jauh lebih salah, dengan lebih memilih jalan bersama sang mantan di banding mengantar dan membantu Zola, rasa bersalah dalam diri Zola lenyap begitu saja, terganti dengan amarah.

Gadis itu berniat untuk membereskan barang-barang belanjaannya nanti setelah ia sudah selesai melaksanakan ritual mandi sore dan solat magrib nanti.

Zola sudah selesai dengan acara mandi dan adzan magrib sudah berkumandang 15 menit yang lalu, Zola juga sudah melaksanakan kewajibannya itu. Lalu gadis itu keluar kamar dengan masih mengenakan mukena yang ia sampirkan ke bahu agar tidak menghalangi jalannya.

Lalu gadis itu pun merapihkan barang-barang belanjaannya, sayuran, daging buah-buahan, mie instan, cemilan dan sebagainya sudah ia simpan ke tempatnya.

Kalau kalian menanyakan dimana keberadaan Bara? Entahlah Zola juga tidak tahu, tapi yang pasti malam ini Zola mungkin harus begadang menunggu kepulangan suaminya itu, tidak usah ditanyakan lagi Zola akan marah besar terhadap pemuda itu.

🌹🌹🌹

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, sudah sejak pukul delapan hujan mengguyur kota jakarta malam ini.

Zola duduk didepan tv, menonton salah satu film di netflix, gadis itu menunggu kepulangan Bara.

Pukul setengah sebelas malam, pintu apartment nya terbuka, menampilkan pemuda yang sudah basah kuyup dengan helm yang ia tenteng dilengan kirinya.

"Baru inget jalan pulang?" tanya Zola yang lebih cocok di sebut sindiran, tampa harus menatap ke arah pintupun gadis itu tau siapa menusia yang berdiri disana.

Tidak ada jawaban dari sindiran Zola, pemuda itu sibuk mengeringkan diri.

"Dari mana aja lo? Pacaran? Sampe sibuk nggak bisa ngenter orang ini yang mau beli kebutuhan harian?" tutur Zola kembali kini matanya menatap tajam manik mata elang milik Bara.

"Bukan urusan lo." jawab Bara dingin.

"Okey. Lo sama pacar lo itu emang bukan urusan gue, tapi mana tanggung jawab lo Bar?" tanya Zola.

Bara tersenyum sinis mendengar penuturan Zola "Tanggung jawab? Terus tadi apa, lo juga jalan sama cowo kan?" lanjutnya.

Zola bangkit dari duduknya, lalu berjalan menghampiri Bara.

"Kak Daffa dia temenin gue belanja Bar, bantu gue, aktifitas yang seharusnya lo yang lakuin, tapi liat sekarang, lo bilang lo nggak bisa. Karena apa? Karena lo sibuk sama pacar lo itu." Zola benar-benar kesal dengan pemuda di hadapannya kini.

"Emang harus banget sama dia? Nggak kan." tutur Bara.

"Kalo nggak sama dia, sama siapa lagi? Harus nunggu sampe suami gue ini selesai dengan urusannya?" tekan Zola pada ucapannya "Lo ga bisa diandelin Bar," lanjutnya Zola lalu pergi ke kamar, membanting pintu di sana.

My Pakboi Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang