49 ~ panggilan sayang

18.7K 931 165
                                    

haii cerita inii dikit lagi selesaiii☺

haii cerita inii dikit lagi selesaiii☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat membaca cerita My Pakboi Husband🌻

***

Hari ini hari sabtu, bara dan zola yang tengah bersantai di apartment kedatangan tamu, tamu itu adalah orang tua bara dan orang tua sania.

Ya, kedua orang tua bara memang mengenal baik orang tua sania. Dan hari ini martin juga maya ingin menuntut keadilan atas apa yang di lakukan sania kepada menantunya.

Sania duduk di sana tepat di hadapan zola, kepalanya menunduk. Mungkin merasa malu? Atau merasa bersalah?

"bara kedatangan saya kemari ingin meminta maaf atas kesalahan sania," tutur ayah sania memecah keheningan.

"apa menurut anda permintaan maaf saja cukup?" tanya bara sarkastis.

"bara ibu tahu kesalahan sania sangat fatal. Tapi kami sangat memohon agar kamu mau menyelesaikan ini secara kekeluargaan" imbuh ibu sania, mata nya sudah berkaca-kaca "kami tidak ingin sania dihukum penjara bar. Ibu mohon,"

"zola, bara. Apapun keputusan yang kalian ambil mama sama papa akan selalu dukung," tutur martin yang langsung di angguki oleh maya.

Bara kemudian beralih menatap sania yang masih menunduk di tempatnya "saya juga tidak yakin, ada hukum yang sepadan untuk mengadili perbuatan bejat putri anda," bara menyeringai.

"bar ibu mohon ampuni perbuatan sania," kali ini air mata ibu sania sudah mengalir membanjiri pipinya.

"yang ingin sania bunuh bukan saya bu tapi zola," tutur bara "apa sania tidak punya keinginan untuk minta maaf pada orang yang nyawanya hampir hilang karna perbuatan gila dia?"

"ayo na. minta maaf," perintah sang ayah.

Sania mendongak, menatap bara hati-hati "apa lo bakal bebasin gue, kalo gue udah minta maaf?" tanya sania.

"lo bahkan belum minta maaf sania." bara menaikan oktaf suaranya "tulus, Bukan karena lo bebas atau engga.

"oh iya gue lupa. Orang kaya lo mana tau sama arti kata ketulusan," lagi-lagi bara menyeringai

Zola di sampingnya hanya mampu mendengarkan percakapan diantara orang-orang di ruangan ini, sampai sania meraih tangannya.

Dengan sekali tarikan, zola melepas genggaman itu.

"gue minta maaf zola," tutur sania.

Zola kemudian mengangguk, namun enggan menatap sania.

"lo maafin dia?" tutur bara sedikit berbisik, lagi-lagi zola mengangguk.

"lo yakin?"

"yakin bar,"

Bara menarik nafasnya dengan berat, rasanya sangat tidak adil zola melepas sania begitu saja.

My Pakboi Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang