Extra Part 2

23.6K 1K 153
                                    

seneng ga di bikinin extra part yang ke dua? SENENG DONG MAKSA NIHH😡
HAHAHA

***

Selamat membaca extra part My Pakboi Husband

***

Pagi hari di kediaman bara dan zola, kedua pasutri itu masih tertidur di atas kasur, kini mereka tidak hanya tidur berdua tetapi ada shaka.

Sinar matahari menelusup masuk melalui celah gorden kamar mereka, mengusik tidur zola, wanita itu terbangun mengucek matanya kemudian tersenyum melihat shaka yang tertidur di hadapannya kemudian mengecup singkat pipi bayinya.

"aku juga," tutur suara yang tertidur di belakang tubuh zola, siapa lagi kalah bukan bara.

Pemuda itu sudah terbangun namun matanya masih tertutup rapat, tangannya juga masih memeluk posesif pinggang zola.

"awas dulu," tutur zola mencoba melepas pelukan bara.

"masih ngantuk," bara malah mengeratkan pelukannya.

"bar aku harus bikin sarapan loh,"

"kan ada bi marti," tutur bara, bi marti adalah asisten rumah tangga mereka, beberapa bulan yang lalu bara memutuskan untuk membeli rumah, tidak besar tapi cukup untuk keluarga kecil mereka, keduanya juga memutuskan untuk mempekerjaan asisten rumah tangga, melihat zola yang sudah mulai keteteran dengan tugas rumah dan merawat putra mereka.

"bar,,"

"iya-iya," bara melepas pelukannya dengan sedikit kesal.

"jagain shaka," peringat zola sebelum turun dari kasur.

"hm,," deham bara, saat zola akan melangkahkan kakinya bara malah menarik pergelangan tangan wanita itu.

"sun dulu," tutur bara menunjuk pipinya.

"apaan sih bar," zola masih saja tersipu padahal rumah tangga mereka sudah lumayan lama.

"kalo engga gak aku lepasin,"

"ya udah," dengus zola, kemudian mendekatkan bibirnya untuk mengecup singkat pipi bara, namun sialnya bara dengan sengaja menengok ke kanan sehingga bukan pipi yang zola kecup melainkan bibir.

"BAR AH KEBIASAAN," seru zola kesal yang langsung di kekehi bara.

"udah sana katanya mau bikin sarapan," pemuda itu kemudian mendorong pelan bahu zola yang pasti sudah teramat sangat kesal.

🦋🦋🦋

Bara mendorong troli dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk menggenggam lengan zola.

Mereka tengah berbelanja bulanan disalah satu supermarket, hal yang memang biasanya kedua orang itu lakukan, bedanya kali ini bara dan zola membawa bayi laki-laki yang di dudukan di troli, siapa lagi kalau bukan putra mereka berdua, Shaka.

"shaka mau ini?" tanya zola memperlihatkan sekotak susu rasa pisang, shaka yang belum bisa berbicara hanya menatap sang ibu.

"dari tadi shaka mulu yang di tawarin," dengus bara mulai kesal, karena sejak tadi yang di ajak berinteraksi oleh zola hanya shaka. Sedangkan bara, keberadaanya saja seperti dihiraukan oleh zola.

"ya kan kamu bisa milih sendiri apa yang kamu mau," tutur zola.

"emang shaka ngerti apa yang kamu tawarin?" tanya bara ketus.

"ngerti kok. Dia sama aku ikatan batinnya kuat yah,"

"tetep aja dia lebih dulu bisa manggil aku," ya. Shaka memang sudah bisa memanggil bara dengan sebutan 'papa' meski belum jelas, namun itu sudah sangat membuat bara teramat senang. Lain lagi dengan zola, wanita itu kesal, kenapa harus papa terlebih dahulu yang bisa shaka ucapkan, kenapa tidak mama?

Dia yang mengandung nya selama 9 bulan namun malah bara yang mendapat penuturan pertama yang keluar dari mulut bayi mereka.

"gak usah ngomongin itu," tutur zola tak kalah ketus. Perlu kalian ketahui sifat menyebalkan bara masih saja dimiliki pemuda itu sampai sekarang, dasar!

"dih marah," dengan iseng bara mencolek dagu zola, membuat sang empunya tambah mendelik kesal.

"shaka mama kamu marah sayang. jealous katanya," tutur bara kepada shaka.

"kamu yang cemburu juga,"

"papapa," tutur shaka saat bara mengecup singkat pipi bayi itu.

"iya pinter sayang," tutur bara tekekeh, semakin memanas-manasi zola.

"ish!" dengus wanita itu "awas ah," dengan kesal ia mendorong troli belanjaan mereka, kembali memilih-milih apa saja yang harus di beli.

"la fotoin aku di sini," tutur bara.

"ngapain?" tanya zola.

"ya fotoin aja," jawab bara "sama shaka," pemuda itu kemudian membawa shaka ke gendongannya.

Zola kemudian memotret keduanya.

Wanita itu kemudian tersenyum, melihat hasil foto bara dan shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu kemudian tersenyum, melihat hasil foto bara dan shaka.

Zola selalu bersyukur dengan apa yang tuhan berikan padanya, bersyukur karna mendapatkan lelaki sesempurna bara dan bersyukur di karuniai putra yang sehat. Meski kisah mereka tidak sempurna tetapi zola selalu meminta kepada tuhan agar mereka selalu tetap bersama sampai maut memisahkan.

🌻🌻🌻🌻🌻

Jangan lupa mampir ke cerita aku yang lain yaaa🙆‍♀

makasiii banyakkk❤

My Pakboi Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang