4 ~ Apartment

22K 1.3K 36
                                    

Selamat membaca My Pakboi Husband🌻

***

Hari ini hari minggu, orang tua Zola juga Bara sengaja menyelenggarakan acara pernikahan mereka di hari sabtu, agar keesokan hari nya kedua pasutri itu bisa beristirahat.

Pagi ini Zola masih bergulung dengan selimutnya. Tidur disofa bukan hal yang buruk, tetapi jelas saja lebih nyaman tidur diatas kasur. Malam tadi setelah mendapat wejangan dari tante Siska, Zola naik menuju kamarnya dan ternyata sampai kamar dia harus beradu argumen dengan Bara merebutkan siapa yang akan tidur dikasur, dan dengan tidak tahu malu nya Bara ngotot terus ingin tidur dikasur. Laki-laki itu bilang

"Gue sih tetep pengen tidur di kasur, kalo lo mau disini ya tinggal tidur. Kalo nggak, ya udah tuh tidur di sofa."

Dan berakhir lah Zola yang tidur disofa.

Bara, Pemuda itu sudah bangun sejak subuh. Kebiasaan Bara dihari libur memang bangun subuh dan berolahraga disekeliling perumahan, beda lagi dengan hari sekolah ia selalu susah dibangkunkan entahlah mungkin sudah menjadi kebiasaan.

Zola bangun, ia lalu menatap kesekeliling ruangan kamarnya disana ia tidak menemukan Bara, suara gemercik dikamar mandi pun tidak terdengar, itu artinya Bara tidak ada didalam ruangan kamarnya.

Ia lalu turun ke bawah, menemukan bundanya tengah menyiapkan sarapan bersama bi Marti dan tante Siska.

"Pagi bunda, tante Siska! Pagi bi Marti!" Zola menyapa. Bi Marti dan Siska tersenyum untuk membalas sapaan gadis itu.

"Pagi sayang, kamu kok baru bangun? Gak solat subuh dong?" tanya Sekar.

"Hehe,, aku lagi halangan bun."

"Sekarang kamu harus membiasakan diri buat bangun pagi ya sayang, status kamu udah jadi istri orang harus mengayomi suaminya." Sekar memberi penjelasan dengan lembut "Masa kalah sama suami kamu yang dari subuh tadi udah bangun," kekeh Sekar selanjutnya.

"Oh iya bun dia kemana?" tanya Zola.

"Jogging sih katanya,"

Zola mengangguk samar.

"Zola bantuin bun,"

Zola lalu membantu bundanya menyusun makanan untuk sarapan dimeja makan.

Jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, Bara sudah pulang sejak pukul setengah 7 pagi tadi. Sekarang Surya, Sekar, Zola, Bara, Siska, Wisnu tak lupa si kecil Raffa sedang menyantap sarapan.

Tak butuh waktu lama untuk mereka menyelesaikan sarapannya, kini mereka tengah berbincang bincang.

Bara berdehem, lalu ia merapihkan posisi duduknya "Bun, Yah.. Bara mau minta izin." tuturnya.

"Oh iya silahkan Bar," balas Surya.

"Bara mau izin buat pindah ke apartmen yang dikasih ayah sama papa." ya Bara dan Zola memang sudah diberi apartmen oleh Surya dan Martin, tapi mereka menyarankan agar kedua pasutri itu pindah saat sudah lulus sekolah saja agar tidak repot.

"Loh kenapa? Apa gak kecepetan Bar?" tanya Surya selanjutnya.

"lebih cepat lebih baik yah, seperti pernikahan kita. Kan katanya lebih cepat lebih baik, Bara juga pengen mencoba hidup mandiri." jelas Bara sambil tersenyum.

Surya mengangguk senang, ternyata ia tidak salah memilih menantu seperti Bara, orang yang tanggung jawab dan mandiri.

Sekar juga ikut tersenyum lalu ia melirik putrinya yang tengah sibuk memainkan ponsel.

My Pakboi Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang