38 ~ sindiran

12.3K 862 186
                                    

janlup vote dan komen yaa, sebanyak-banyaknya pokonyaaa🙆‍♀❤

Selamat membaca cerita My Pakboi Husband🌻

***

Pukul 10, tepat jam istirahat kali ini. zola sudah duduk manis di salah satu bangku kantin, gadis itu duduk berdua bersama daffa.

Jangan salah faham dulu, daffa memiliki sesuatu untuk dibahas bersama zola.

Beberapa minggu lagi sekolah mereka akan mengadakan porseni, setelah ujian akhir semester selesai. karena zola sekarang menjabat sebagai sekretaris kelas jadilah ia duduk di sini, seharusnya bertiga bersama ketua kelas gadis itu, namun zola juga tidak tahu kemana perginya si raka, sang ketua kelas 10 ipa 2.

Kalau kalian bertanya kenapa harus daffa, pemuda itu menjabat sebagai humas di acara porseni tahun ini. Namun kesempatan seperti ini juga tidak di sia-sia kan oleh daffa, sengaja pemuda itu meminta zola menemuinya di waktu istirahat, sekalian makan bersama. Hebat bukan?

Bara dan ketiga sahabatnya berjalan memasuki kantin, dengan tatapan kekaguman hampir dari seluruh manusia yang ada di sana, seperti biasa sesuatu yang sudah tidak perlu ditanyakan lagi.

Netra pemuda itu langsung tertuju pada gadis yang tengah berbincang bersama daffa, siapa lagi kalau bukan zola.

"bini lo tuh." bisik arka.

"banyak saingan nih gua liat-liat." imbuh gilang.

Bara mendengus, kesal lagi-lagi harus melihat pemandangan ini.

Dengan langskah pasti pemuda itu berjalan menuju meja zola, di ikuti ketiga sahabatnya.

Namun alih-alih menegur atau menyapa, pemuda itu malah berjalan santai melewati keduanya.

"haredang. haredang. haredang." tutur bara ketika berjalan disamping bangku yang di duduki zola dan daffa.

"panas. panas. panas." sambung gilang dibelakang bara.

"selalu. selalu. selalu." kini giliran arka.

"panas dan haredang." terakhir vano, lengkap sudah.

Keempatnya memutuskan untuk duduk tepat di belakang bangku daffa dan zola.

"anjir kayanya gue harus minta wakasek sarana nambahin ac di kantin." tutur bara sedikit keras agar bisa di dengar zola, terlebih daffa.

"biar ga panas. Ye ga?" imbuh arka.

"iya dong!" jawab ketiganya serempak

"biar tau diri juga." tutur bara "masa deketin cewe orang."

"mantap sobat!" teriak arka.

Di tempatnya zola memejamkan mata, gadis itu mendengar semua penuturan bara dan ketiga sahabatnya, sangat jelas malah.

Dan zola juga tidak bodoh, penuturan tersebut sangat kentara sekali ditujukan kepada dirinya dan juga daffa.

"lo sama bara--" daffa belum menyelesaikan penuturannya tetapi zola sudah bangkit dari duduknya.

"bentar ya ka" tutur zola ramah, gadis itu berjalan menuju bangku di belakangnya.

"gue mau ngomong." tutur zola pada bara.

"selesaiin aja dulu" bara berucap tanpa menatap zola.

"bar apaan sih." kesal zola

"orang."

"bar.."

"iya-iya." tidak tega juga bara bersikap seperti itu pada zola, padahal dirinya sama sekali tidak marah hanya kesal dan berujung ingin menjahili, sudah. Tapi zola mungkin menganggap ini serius.

My Pakboi Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang