part 7

20 6 1
                                    

Happy Reading💕
.
.
.
selamat membaca:)


Tak terasa malam begitu cepat kembali menghampiri Syahira saat Syahira bangun dari tidurnya ia berjalan menuju meja yang terletak di dekat jendela kamarnya saat itu sedang turun hujan ia lalu duduk di sana memandangi hujan dari balik jendela kamarnya tapi iya merasa seakan hujan memanggilnya untuk keluar
akhirnya Syahira membuka pintu teras kamarnya Syahira tersenyum dan bergumam

"hay hujan kita bertemu lagi, kenapa kamu selalu datang di saat aku merasa sedih? Apakah kamu ingin menghilangkan sedihku lagi?"

Syahira mengulurkan tangannya dan menyentuh air hujan yang begitu deras turun ke bumi untuk menyembunyikan kesedihan orang-orang terutama Syahira.
Tak lama Syahira melihat seorang Ayah yang melindungi anaknya dari guyuran hujan yang begitu deras dan membawa Anaknya untuk berteduh serta memberikan kehangatan pada Anaknya dan Anak itu memberikan senyuman yang begitu hangat pada sosok pahlawan yang rela melindunginya.
Seketika Syahira mengingat waktu itu saat sedang bersama Ayahnya saat hujan turun

Flas back

Beberapa tahun yang lalu Syahira sedang berjalan-jalan bersama Ayahnya di taman untuk menghabiskan hari libur bersama tapi saat itu mereka hanya berdua karena mamanya sedang berada di rumah bersama saudarinya syahira memanggilnya dengan sebutan Bibi enjel yang baru saja datang dari luar negeri saat itu Syahira merengek ingin di ajak ke taman
akhirnya Ayah Syahira mau tidak mau harus menuruti permintaan putri kecilnya itu.
Saat berada di taman mereka berdua menghabiskan waktu cukup lama saat ingin pulang tiba-tiba saja turun hujan yang begitu deras Syahira di ajak berlari oleh Ayahnya untuk berlindung dari guyuran hujan

"Sayang kamu Gpp?

"Iya yah Gpp"

"syukurlah, ini pakai Jaket Ayah"
"Terus Ayah?"

"Gpp sayang, kamu pasti kedinginan"

"Nggak Kok Ayah Syahira kuat"
"Udah pakai aja"

Adnan tersenyum melihat putri kecilnya itu sekarang sudah mulai tumbuh menjadi Anak yang kuat dan pemberani.
Tiba-tiba saja ada kilat di sertai gemuruh guntur yang begitu keras membuat Syahira sontak terkaget dan memeluk Ayahnya.

"Ayah.."

"Udah Gpp sayang itu hanya guntur, Anak Ayahkan pemberani"

"Eh Iya hehehe, Syahira Kan sekarang sudah besar nggak boleh takut"

"Anak Ayah emang hebat"

Syahira tersenyum mengingat masa-masa itu tapi ingatan itu tiba-tiba dantang saat Adnan memukulnya pada malam itu kembali hadir membuat gadis itu terkejur dan meneteskan Air mata dan bergumam

"Ayah Aku rindu, masa-masa indah itu"

"Tapi kenapa Ayah tega memukul Syahira?"

"Kenapa Ayah memukul mamah?"

"Kenapa yah?"

"Aku membencimu yah, Karena kelakuan Ayah sekarang aku kehilangan Semua kebahagiaan itu Aku membencimu"

Air matanya mengalir begitu deras ada rasa sakit dan sesak di sana hatinya terasa begitu sesak.

****

Di sisi lain Devan sedang bertelfonan dengan mamahnya sesekali lelaki itu tersenyum mendengar suara mamahnya

"Mah udah dulu yah"

"Oke sayang, jaga diri kamu baik-baik"

Devan berjalan dan membuka jendelanya melihat hujan turun begitu derasnya tak lama terdengar ketukan pintu

"Den"

"Iya bi?"

Devan berjalan menuju pintu dan membukanya

"Den ayok turun makan, bibi udah masak"

"Oh Iya bi nanti aku turun"

"Jangan nanti Den, sekarang aja nanti keburu dingin, sekarang juga hujan jadi enak klau makan yang hangat-hangat Den"

"Iya bi, yaudah ayok"

.....

"syah.. "

"Iya kak?"

"Ayo makan"

"Aku nggak lapar kak"

"Kok gitu sih syah kamu tuh lagi sakit kamu harus makan terus minum obat"

"Tapi Aku nggak lapar Bang"

"Pokoknya lo harus makan"

"Apasih maksa-maksa"

"Klau bicara itu lihat orang yang lagi ngomong Jangan membelakangi gitu

"Bodo amat"

"dih gitu amat loh sini Ayok makan, klau lo nggak mau makan gue bakal habisin nih Nasi goreng"

Seketika Syahira berbalik dan menatapa Abi lalu menatap makanan yang Abi bawah Seketika Syahira berjalan begitu cepat ke arah Abi dan mengambil Makanan yang Abi bawah dan menyantapnya Karena Syahira suka sekali dengan Nasi goreng apa lagi buatan Abangnya itu. Abi tersenyum melihat adiknya begitu lahap menyantap makanan yang ia buat.

"Katanya tadi nggak mau makan"

"Iya itu tadi sekarang udah nggak"

"Hahaha, dasar bocah"

"Bodo amat"

"Yaudah makan yang banyak terus minum obat lo"

"Iya bawel"

Abi tersenyum Syahira yang melihat Abangnya itu tersenyum merasa heran.

"Kenapa lo senyum-senyum?"

"Nggak klau lihat lo itu gue selalu ingat mamah"

Syahira berhentin menyantap makanannya itu dan memeluk Abimanyu dan meneteskan air mata Seketika Abi memeluk adiknya itu

" udah jangan nangis."

"Mamah sekarang apa kabar yah kak? Gue juga kangen sama mamah"

"Ntahlah Sampai sekarang suruhan Abang belum bisa menemukan mamah"

Syahira berhenti menangis dan menatap Abi

"Udah jangan nagis, minum obatnya sekarang lalu istirahat kamu nggak boleh sakit lagi, Abang sangat khawatir sama kamu klau kamu sakit Karena sekarang Abang cuman punya kamu sekarang tidur gih"

...

"Selamat pagi orang tampan kek monyet"

"Selamat pagi, itu ucapan lo pujian atau hinaan sih, Kok gitu amat?"

"Hmmm pujian sih Bang Hahaha"

"Kamu udah sehat"

"Udahlah nggak lihat gue sekarang semangat?"

"Iya deh iya, syukurlah klau kamu udah sehat, tapi kamu nggak boleh ke sekolah dulu"

"Kok gitu sih bang, gue udah siap nih"

"Nggak, Pokoknya lo nggak boleh ke sekolah hari ini titik"

"Hmmm"

"Ini demi kamu juga Syah gue nggak mau ambil resiko, nanti kamu di sekolah kenapa-kenapa lagi"

"Iya bawel gue kekamar dulu"

"iya"

❤💕💕

Oke kita next 3 hari lagi yah
Semoga suka sama ceritanya
Meski Alurnya agak aneh 😂
Yaudah see you next time
Udah Follow Ig Aku?
klau belum buruan Follow
Ig. nrs_citra05

Kenapa Harus Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang