part 11

18 4 0
                                    

Happy Reading💕
.
.
.
selamat membaca:)


Sekarang jam menunjukkan pukul 11 siang Syahira, kaila dan Afifah berjalan menuju Kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah begitu lapar mereka terus saja berjalan hinggah langkah mereka terhenti saat Syahira melihat Devan tengah memarahi seseorang

"LO KLAU JALAN LIHAT-LIHAT"

Bentak Devan pada seorang Pria yang tidak sengaja menabraknya

"Ma maaf aku nggak sengaja"

"Hala Bacot lo"

Hampir saja pukulan mendarat di wajah Pria yang membuat Devan jengkel tapi untungnya Bram, leon dan Ardi menghentikan aksi Devan

"Lepasin Gue"

Ucap Devan yang mulai membrontak

"Devan sadar banyak yang ngeliantin lo"

Ucap Leon pada Devan namun tak di hiraukan oleh Devan
Syahira yang melihat hal itu bergumam

"tuh cowok kenapa sih kok nyebelin banget cuman lihat wajahnya aja udah bikin emosi"
 ucap Syahira lalu melanjutkan langkahnya menuju Kantin karena sekarang dia sudah benar-benar lapar tiba di Kantin seperti biasa Syahira memesan Bakso dan Nasi goreng serta es teh sebagai minumannya melihat pesanan Syahira yang begitu banyak  membuat Afifah dan Kaila terkejut dan terheran-heran karena tidak biasanya Syahira memesan makanan begitu banyak

"Woi Syah lo lagi lapar atau gimana sih?, makan kok banyak banget"

"Udah ah lo makan aja gue lapar banget di tambah kesialan yang gue alamin tadi pagi membuat gue semakin lapar"

"Syahira .... Syahira"

Afifah dan kaila menggeleng-gelengkan kepalanya karena baru kali ini mereka melihat Syahira yang begitu rakus tidak seperti biasanya dengan Syahira yang digin dan bodo amat. Melihat Syahira yang begitu lahap menyantap makanannya Afifah juga ikut lapar dan juga menyantap makanannya.
Disisilain Jesika terus saja mencari Devan dan akhirnya Jesika menemukannya namun belum sempat Jesika menghampiri Devan, Pria itu langsung pergi membuat Jesika terus saja mengejarnya

"Dev... Devan.. berhenti dulu gue mau ngomong"

Jesika berhasil menyusul Devan dan memgentikan langkah Devan membuat Devan berbalik dan menunjukkan wajah kesalnya

"Apasih lo pegang-pegang tangan gue!!!"

"Dav gue mau ngomong, dengerin gue dulu"

"Gue sibuk, udahlah lo gak usah ganggu gue lagi"

Devan lalu berjaan meninggalkan Jesika namun Jesika menahan tangan Devan membuat Devan merasa kesal

"LEPASIN TANGAN GUE"

Bentak Devan lalu menghempaskan tangan Jesika sontak Jesika kaget melihat Devan sangat marah

"Dev aku bisa jelasin dia itu bukan siapa-siapa gue kemarin itu lo salah paham"

"Salah paham hhkk?? Lalu ngapain dia manggil-manggil lo dengan sebutan sayang hkkk?
Bentak Devan pada Jesika

"Dia itu Sepupu aku Dev"

"Hhkk Sepupu??  Sejak kapan kamu punya Sepupu? Udahlah jangan kejar-kejar gue lagi paham?"

"Tapi Dev gue cinta sama lo"

"Tapi gue udah nggak cinta sama lo kita udah Putus dan lo bukan siapa-siapa gue lagi minggir lo"

Devan mendorong Jesika yang membuat Jesika terjatuh lalu pergi meninggalkan Jesika

"Dasar Cowok sialan, coba aja lo gak kaya gue nggak bakal mengemis kaya gini ke lo, tunggu dan lihat aja gue bakal ngerebut hati lo lagi"
Ucap Jesika saat melihat Devan sudah menjauh darinya.

...

Sorenya saat Syahira keluar dari Alfamar membeli beberapa cemilan untuk dirinya tiba-tiba saja turun hujan di sertai angin kencang Syahira berlari mencari tempat untuk berteduh kini ia sedang berdiri di sebuah pondok kecil namun dia tak sendiri ada seorang Pria yang duduk di situ

"Hay kamu Syahira Kan?"

Pria itu menyapa Syahira membuat gadis itu merasa heran dan bertanya-tanya siapa Pria itu kenapa dia bisa tau namanya jangan-jangan dia penjahat sontak kata-kata itu muncul di benaknya namun langsung di tepis oleh Syahira

"Iya gue Syahira kok lo tau nama gue?"

"Ah itu kitakan satu sekolah terus satu kelas juga kenalin Gue Dion"

"Ooh tapi gue kok gak pernah lihat lo di kelas?"

"Iya soalnya gue sibuk urusin persiapan perkemahan yang akan dilaksanakan oleh Kelas kita"

"Oh gitu, Oh iya bukannya lo yang nolongin gue waktu gue pinsan di sekolah?"

"Oh iya itu gue"

"Oh makasih yah udah nolongin"

"Iya sama-sama, Kamu dari mana kok bisa terjebak hujan juga?"

"Habis dari belanja cemilan dan sialnya gue  gak bisa pulang kerana terjebak hujan"

Mereka semua kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing syahira memandangi air hujan yang turun begitu bebas kebumi sesekali Syahira mengulurkan tangannya untuk menyentuh air hujan itu melihat Syahira yang begitu senang melihat hujan membuat Dion tersenyum

"Lo suka hujan?"

"Iya gue suka hujan"

"Apa yang bikin lo suka dengan Hujan?"

"karna Hujan membuat hati gue senang"

Syahira menoleh pada Dion lalu kembali melihat langit tiba-tiba saja terdengar gemuruh guntur dan petir yang begitu karas sontak Syahira terkaget dan berteriak membuat barang yang ia pegang terjatuh dan membuat Dion juga terkejut bukan kerana suara gunturnya tapi karena teriakan Syahira

"Hey Lo nggak papa?"

Syahira tak menjawab  dan terus saja memegangi telinganya agar tak mendengar suara guntur lagi

"Udah gpp cuman guntur doang kok, tenang aja"

Dion menenangkan Syahira lalu melepas jaket miliknya dan memasangkannya pada Syahira

"Eh lo mau ngapain"

"Ini jaket biar lo nggak kedinginan"

"Makasih"

tak lama hujan pun redah Dion lalu berjalan dan memanggil Syahira

"Hy hujannya sudah berhenti ayok kita pulang"

"Oh iya makasih yah gue duluan"

" lo nggak mau gue antar?Ini udah jam 6 sore loh?"

" nggak usah"

"Udah gpp "

Syahira tak bisa menolak permintaan Dion keran jujur saja dia masih takut akibat Guntur yang keras tadi dia takut jika petir dan guntur datang lagi akhirnya Syahira menerima tawaran Dion untuk mengantarnya akhirnta mereka sampai di tempat tujuan

"Makasih yah udah ngantarin gue pulang, lo nggak mau mampir dulu?"
Tawar Syahira pada Dion

"Makasih tawarannya tapi gue buru-buru pulang lain kali aja yah "

Dion tersenyum lalu pergi Syahira berjalan memasuki rumahnya lalu menuju kamar untuk mandi dan menganti pakaiyan miliknya

Next
.
.
.

Hallo makasih udah baca cerita ini jangan lupa Vote untuk ceritanya Ok 😉Sampai ketemu di part selanjutnya

Kenapa Harus Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang