part 17

3 0 0
                                    


Selamat membaca dan semoga suka )

Ruangan No. 107 atas nama Kim su yu.

Seoul dan Hoseok sudah ada didalam kamar inap Kim su yu,namun kali ini ibunya Seoul sudah tertidur dengan nyeyak.

Seoul "Dia tidak menungguku lagi?"

Hoseok "Kau bicara apa?"

Seoul "Tidak ada, ayo keluar aku sudah mengambil kotak p3knya jangan buat ibuku terbangun"

Hoseok hanya mengangguk dan mereka berdua keluar dengan hati hati dan perlahan.

Saat diluar Seoul dan Hoseok duduk dikursi yang biasanya dipakai untuk tempat tunggu.

Seoul "Coba sini aku lihat"

Hoseok mendekati wajahnya.Seoul mulai mengobatinya dengan mengelap-elap pelan luka kecil yabg berada disudut bibir Hoseok dengan mengunakan tisu.

Hoseok "Ahh perih, bisa kau lebih pelan pelan. lakukan seperti wanita pada biasanya"

Seoul "Lalu yang aku lakukan saat ini seperti apa?"

Hoseok "Mungkin pria," jawabnya. "HAHAHA" dan tertawa keras.

Seoul yang kesal dan langsung menekan-nekan kuat luka itu beberapa kali.

Hoseok " AAAA SAKIT BODO"

Seoul "Hei, jangan berteriak nanti semua orang dirumah sakit ini akan terganggu. Apa lagi jika ibuku terbangun, akan aku pastikan kau lupa cara berteriak lagi," ancamnya penuh tekanan ditiap kalimat.

Hoseok "Ihss menyeramkan"

Seoul "Diam ada lebam juga pipimu," ucapnya kemudian menarik wajah Hoseok mendekati wajahya dan langsung menoleskan salap dipipi dan sudut bibir manis Hoseok.


Jantung ho seok berdeguk dengan kencang "ahh aku kira dia mau menciumku," gumamnya dalam hati.

Seoul "Sudah selesai"

Ho seok "Emm terima kasih" ucapnya kecewa.
"Seoul," panggil Hoseok.

Seoul "Hmm?" jawabnya yang masih sibuk merapikan kotak p3k itu.

Hoseok "Siapa pria tadi?"

Seoul menoleh dan menatap Hoseok "Dia temanku," jawabnya.

Ho seok "Oh yah, tapi dia bilang tadi Bos, bos apa maksudnya?"

Seoul "Dia hanya sedikit gila. jadi, asal bicara. punya sifat savage tapi pria putih itu sebenarnya orang baik," jelasnya.

Ho seok "Yah itu terlihat dari wajah pucatnya yang tanpa ekspresi itu. Seperti vampir kau tau pengisap darah itu"

Seoul "Berhenti bercanda pergi sana pulang ini sudah sangat larut"

Hoseok "Kenapa kau suka sekali mengusirku?"

Seoul "Aku tidak mengusirmu," ucapnya "Teruma kasih buat hari ini," lanjutnya dengan menyodorkan uang.

JUNG HOSEOK X I'MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang